7 Klub Top Eropa yang Paling Sering Degradasi, Ada MU dan Liverpool! 

Dominasi tim-tim elit Inggris   

Kompetisi kasta tertinggi Eropa selalu melahirkan tim-tim elit. Pasalnya, klub tersebut merupakan tim yang paling mendominasi di liganya masing-masing, hingga menjadi langganan juara. Sebut saja Manchester United dan Liverpool di Liga Inggris, Real Madrid dan Barcelona di La Liga, hingga Juventus dan AC Milan di Serie A.

Namun dalam catatan sejarah, para klub elit tersebut tidaklah instan dalam merajai singgasananya. Bahkan, beberapa raksasa harus mengalami fase-fase sulit sampai sering kali terjerumus ke jurang degradasi. Lantas, siapa sajakah tim-tim tersebut? Berikut ulasannya.

1. Chelsea (7 kali degradasi)

7 Klub Top Eropa yang Paling Sering Degradasi, Ada MU dan Liverpool! shed.chelseafc.com

Chelsea sebenarnya bukanlah tim yang pernah merasakan degradasi. Bersama Manchester United, Liverpool, Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Everton, The Blues selalu konsisten menghiasi Liga Primer Inggris. Namun, hal tersebut tidak berlaku dalam format lama kompetisi kasta tertinggi Negeri Ratu Elizabeth itu.

Tercatat, di antara klub-klub elit Inggris lainnya, Chelsea merupakan tim yang paling sering terjun ke Divisi Championship dengan jumlah tujuh kali. Maklum, di masa lalu The Blues bukanlah tim yang diisi oleh segudang pemain bintang seperti sekarang.

Barulah saat kekaisaran Roman Abramovich dimulai pada 2004 silam, Chelsea menjelma menjadi salah satu raksasa yang diperhitungkan di Inggris, bahkan Eropa. 

2. Napoli (6 kali degradasi)

7 Klub Top Eropa yang Paling Sering Degradasi, Ada MU dan Liverpool! theguardian.com

Klub elit selanjutnya yang tercatat paling sering terdegradasi adalah Napoli. Il Partenopei  yang beberapa musim ini selalu bertengger di papan atas Serie A, dan konsisten mengikuti Liga Champions, nyatanya merupakan raksasa Serie A yang paling sering turun kasta di masa lalu.

Sejak mengikuti liga pada tahun 1926, tim asal Kota Naples ini tercatat enam kali jatuh ke Serie B. Masa keterpurukan Napoli ditandai dengan ditinggal Diego Maradona pada tahun 1991 silam. Hengkangnya sang legenda hidup membuat performa Il Partenopei inkonsisten.

Sialnya, para pemain bintang lain seperti Gianfranco Zola dan Ciro Ferrara pun turut keluar dari San Paolo beberapa tahun kemudian. Efeknya, pada periode 1990 hingga 2000-an, Napoli kerap kali naik turun kasta.

Namun, sejak promosi pada tahun 2006, Il Partenopei kembali menunjukkan taringnya dan selalu menjadi penantang gelar serius di Serie A. 

Baca Juga: Napoli akan Ubah Nama Stadion Jadi San Paolo-Diego Maradona 

3. Liverpool (5 kali degradasi)

7 Klub Top Eropa yang Paling Sering Degradasi, Ada MU dan Liverpool! liverpoolecho.co.uk

Kembali ke Inggris, kali ini terdapat nama Liverpool yang tercatat merasakan lima kali turun kasta. Meski menjadi salah satu peraih gelar terbanyak Liga Inggris, The Reds juga pernah mengalami masa-masa kelam.

Tim yang bermarkas di Anfield itu pertama kali merasakan degradasi pada musim 1953/1954. Liverpool menelan banyak kekalahan dan harus terjun ke peringkat akhir.

Musim tersebut pun dapat diklaim sebagai masa-masa terburuk The Reds, karena Liverpool sangat keropos di semua lini terkhusus pertahanan, hingga harus menderita kebobolan sebanyak 97 kali.

4. Manchester United -(5 kali degradasi)

7 Klub Top Eropa yang Paling Sering Degradasi, Ada MU dan Liverpool! manchestereveningnews.co.uk

Manchester United juga merupakan salah satu klub elit Eropa yang pernah merasakan degradasi sebelum era Liga Primer Inggris. Sama halnya dengan Liverpool, The Red Devils juga merasakan lima kali mencicipi Divisi Championship. 

Terakhir kali United mengalami degradasi terjadi pada musim 1973/1974 silam. United harus pasrah setelah menelan kekalahan sebanyak 20 kali dan terpuruk di peringkat 21 dengan hanya mengoleksi 32 poin. Itu merupakan catatan terburuk sepanjang sejarah yang ditorehkan sang raja Liga Inggris tersebut.

5. Arsenal (3 kali degradasi)

7 Klub Top Eropa yang Paling Sering Degradasi, Ada MU dan Liverpool! secondcaptains.com

Klub-klub elit Inggris di masa lalu sepertinya memang tidak dapat menjalani liga selancar era ini. Setelah Chelsea, Manchester United, dan Liverpool, Arsenal juga tergabung dalam deretan raksasa yang pernah merana ke jurang degradasi.

Tercatat, The Gunners harus menikmati pil pahit bermain di Championship selama tiga kali. Rekor terburuk Arsenal saat terdegradasi tercatat pada 12 April 1913 silam.

Pada musim tersebut tim yang dahulu bermarkas di Highbury Stadium itu harus tercecer di dasar klasemen dengan jumlah kebobolan mencapai 72 gol.

6. AC Milan (2 kali degradasi)

7 Klub Top Eropa yang Paling Sering Degradasi, Ada MU dan Liverpool! twitter/championsleague

Kembali ke Italia, kali ini terdapat peraih gelar Liga Champions terbanyak di Serie A, AC Milan. Namun, tidak separah Napoli yang sampai menyentuh angka enam kali degradasi, Rossoneri hanya tercatat dua kali turun ke Serie B. Meski demikian, tetap saja hal tersebut menjadi catatan hitam bagi sang raksasa.

Adalah skandal perjudian Totonero pada musim 1979/1980 yang membuat Milan harus terdegradasi untuk pertama kalinya. Padahal di musim tersebut rival Inter Milan itu berada di peringkat tiga.

Pada musim 1981/1982, Milan kembali ke Serie A. Namun, alih-alih tampil apik, performa klub yang bermarkas di San Siro itu malah seperti tim gurem. Alhasil, Rossoneri kembali terdegradasi. 

7. Sevilla (2 kali degradasi)

7 Klub Top Eropa yang Paling Sering Degradasi, Ada MU dan Liverpool! en.as.com

Terbang ke Spanyol, terdapat Sevilla yang juga mengalami masa-masa kelam. Tim Andalusia itu tercatat mengalami dua kali degradasi dari La Liga. Bermula pada musim 1996/1997 dimana mereka mengakhiri kompetisi sebagai juru kunci akibat menelan 23 kali kekalahan. Alhasil, klub yang kini dilatih Julen Lopetegui itu harus bermain di Segunda Division untuk musim selanjutnya.

Sialnya, tren buruk Sevilla pun terus berlanjut. Mereka gagal promosi setelah hanya menempati peringkat ke tujuh. Barulah pada musim selanjutnya Sevilla berhasil kembali ke La Liga.

Sejak 23 tahun melewati masa kelam tersebut, kini sang raksasa selalu eksis meramaikan liga. Meski belum pernah memutus dominasi Barcelona dan Real Madrid, Sevilla mampu menjadi raja di kompetisi Liga Europa dengan raihan enam trofi. 

 

Para klub elit Eropa sejatinya tidak menjadi besar dengan begitu saja. Terdapat proses dan masa-masa pahit yang mereka alami hingga mencapai titik ini.

Evaluasi dan gebrakan dari manajemen baru membuat para tim tersebut menjadi kuat dari dalam maupun luar lapangan. Tak heran, sampai sekarang pun mereka masih menjadi tim perkasa dan selalu menorehkan gelar-gelar prestisius.

Baca Juga: 6 Klub dengan Poin Terbanyak dalam Sejarah Liga Champions 

Celvin M Sipahutar Photo Verified Writer Celvin M Sipahutar

Freelance Journalist | @celvinms

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya