Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Curhat Klopp Tersiksa saat Analisis Kekuatan Real Madrid

Luis Diaz dan Jurgen Klopp. (thisisanfield.com)
Luis Diaz dan Jurgen Klopp. (thisisanfield.com)

Jakarta, IDN Times - Manajer Liverpool, Juergen Klopp, mengaku tersiksa saat harus melakukan analisa jelang duel melawan Real Madrid dalam leg 1 babak 16 besar Liga Champions, Rabu dini hari WIB (22/2/2023) di Anfield Stadium. Klopp merasa selama mengamati permainan Madrid lewat rekaman video, ada rasa tak enak dalam hatinya.

Klopp memang tak menonton langsung rekaman itu pasca kekalahan dari Madrid. Dia baru menyaksikannya selama sepekan terakhir.

"Saya tak menontonnya hingga akhir pekan ini. Kemudian, saya sadar kenapa tak menyaksikannya kembali. Tapi, saya terpaksa," ujar Klopp dilansir Metro.

1. Sakit yang tak terkira

Final Liga Champions 2021/22 antara Real Madrid vs Liverpool. (twitter.com/Squawka)
Final Liga Champions 2021/22 antara Real Madrid vs Liverpool. (twitter.com/Squawka)

Menurut Klopp, ada rasa sakit yang dialaminya ketika menonton ulang duel itu. Sebab, dia menilai sebenarnya Liverpool main bagus, tapi pada akhirnya kalah.

"Siksaan yang kejam, karena kami main bagus dan bisa saja menang. Itu cara yang tepat buat main, tapi karena mereka mencetak gol dan kami gagal, pada akhirnya kalah. Secara permainan, harusnya kami yang menang," kata Klopp.

2. Waktunya Liverpool hentikan mimpi buruk

Pemain Liverpool, Cody Gakpo, berusaha melewati pemain Chelsea dalam laga lanjutan Premier League 2022/23 yang berkahir imbang 0-0, Sabtu (21/1/2023). (Twitter/@LFC)
Pemain Liverpool, Cody Gakpo, berusaha melewati pemain Chelsea dalam laga lanjutan Premier League 2022/23 yang berkahir imbang 0-0, Sabtu (21/1/2023). (Twitter/@LFC)

Liverpool kini harus lepas dari bayang-bayang kekalahan menyakitkan di final musim lalu. Namun, itu tak mudah karena Los Blancos selama ini menjadi mimpi buruk buat The Anfield Gang, karena tak terkalahkan dalam enam laga (lima menang dan sekali imbang).

"Mereka benar-benar kelas dunia. Caranya main, teratur secara tim. Itu mengapa kami susah mengalahkannya. Tapi, bukan berarti mustahil," ujar Klopp.

3. Madrid tangguh, tapi...

Karim Benzema (uefa.com)
Karim Benzema (uefa.com)

Dari segi mentalitas, Madrid juga lebih tangguh. Apalagi, beberapa pemainnya sudah memenangkannya lima kali dan merasa Liga Champions jadi habitatnya.

"Segelintir dari pemain Madrid juara lima kali. Mungkin, mereka merasa sudah memiliki Liga Champions. Tak berarti itu semua bikin kami ciut nyali," tegas Klopp.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us