Jakarta, IDN Times - Umur karier pesepak bola biasanya tak panjang. Sebab, selain performa yang biasanya menurun setelah berusia 30 tahun, persaingan di lapangan juga sangat sengit.
Sehingga sangat jarang ada pemain yang berusia 40 tahun masih merumput. Kebanyakan pemain sudah menggantung sepatu bahkan sebelum berusia 35 tahun. Nah, berikut para bintang dunia yang memilih mundur pada 2019 ini.
Nama maestro lin tengah asal Spanyol itu memang identik dengan Barcelona. Maklum, pria yang kini menginjak usia 39 tahun itu lama mengabdi bagi La Blaugrana. Lulus dari La Masia, Xavi total mengabdi 18 tahun untuk Barcelona.
Bersama Barca, Xavi meraih berbagai macam prestasi di kompetisi domestik, mulai dari delapan gelar LaLiga, Tiga Piala Raja, dan enam Piala Super Spanyol. Di kancah Eropa juga sama, Xavi memberikan empat gelar Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan dua kali Piala Dunia antar klub.
Kontribusinya bagi Timnas Spanyol juga sangat besar. Buktinya, ia bisa mempersembahkan gelar juara Piala Dunia dan Piala Eropa sehingga membuat La Furia Roja jadi salah satu kutub sepak bola terbesar dunia dalam satu dekade terakhir ini.
Xavi baru bisa keluar dari kompetisi Spanyol pada 2015 silam. Ia memilih pergi ke klub besar Qatar, Al Sadd dan membela klub tersebut hingga Mei 2019, lantaran dirinya memilih pensiun dari lapangan hijau.
Schweinsteiger memutuskan untuk gantung sepatu pada Oktober lalu. Ia mengakhiri karier bersama klub Chicago Fire di Major League Soccer dengan 85 kali penampilan dan mencatatkan waktu bermain 7411 menit.
Pria kelahiran Kolbermoor itu sebelumnya memang memiliki karier gemilang. Ia setia membela Bayern Munich selama 17 tahun dengan torehan delapan gelar Bundesliga, tujuh Piala Jerman, dan satu Liga Champions, sebelum akhirnya memutuskan pindah ke Manchester United pada 2015.
Karier cemerlangnya juga menular di level timnas. Bersama Jerman Schweini berhasil membawa negaranya menduduki peringkat tiga Piala Dunia 2006 dan 2010. puncaknya, ia membawa Der Panzer meraoh gelar juara Piala Dunia 2014.
Pemain lincah asal Belanda, Arjen Robben memang dikenal sebagai pemain yang acap kali gonta-ganti klub. Namun, bukan klub main-main, Robben tercatat selalu membela klub raksasa sepanjang karier sepak bola di berbagai kompetisi negara Eropa.
Usai membela PSV Eindhoven, Robben tercatat tiga tahun membela Chelsea, dua tahun Real Madrid, dan satu dekade memberikan kontribusi bagi Bayern Munich. Bersama klub-klub tersebut ia berhasil memberikan berbagai prestasi baik di kompetisi domestik dan Eropa.
Bersama klub terakhirnya, Robben bahkan bisa memberikan delapan gelar juara Bundesliga, Lima Liga Jerman, empat Piala Super Jerman. Selain itu, ada juga satu gelar Liga Champions yang berhasil dikawinkan dengan satu Piala Super UEFA.
Pemain kelahiran 23 Januari 1984 silam itu akhirnya memilih pensiun pada Juli silam saat menginjak usia 35 tahun. Ia harus puas gantung sepatu tanpa memberikan satu pun gelar bagi Timnas Belanda sepanjang kariernya.
Siapa yang tak kenal dengan Robin van Persie. Ia adalah salah satu striker terbaik Belanda usai habisnya era Ruud van Nistelrooy. Bagaimana tidak, sepanjang karier profesionalnya, pemain yang dijuluki Flaying Dutchman ini berhasil mengemas 191 gol dari 372 penampilannya bersama klub.
Nama RVD mulai dikenal publik usai didaratkan Arsen Wenger untuk mebela Arsenal. Tak salah, Van Persie berhasil membawa Arsenal juara Piala FA 2004. Kontribusinya pun semakin terlihat besar bagi Arsenal pada tahun-tahun berikutnya.
Namun, usaha Van Persie membawa Arsenal jadi kampiun di Premier Laeague masih sia-sia. Selama sembilan tahun membela The Gunners, Van Persie tetap gagal membawa Arsenal meraih gelar paling bergengsi di kompetisi Inggris. Walhasil, dirinya memilih pindah ke rival Manchester United untuk bisa mewujudkan ambisinya.
Usaha Van Persie tak sia-sia, ia langsung membawa Manchester United, jadi kampiun di Premier League edisi 2012/2013. Namun, usai itu ia justru tampil melempem hingga akhirnya hengkang ke Fenerbache. Usai tiga tahun membela klub raksasa Turki, Van Persie akhirnya memilih pensiun di klub yang membesarkannya Feynoord pada tahun ini.
Petr Chech adalah salah satu pemain yang bisa disebut sebagai legenda Chelsea. Bagaimana tidak, bersama The Blues selama 11 tahun, pemain berposisi sebagai penjaga gawang itu mampu mepersembahkan empat gelar Premier League, empat FA Cup, dua piala Liga, dan dua Community Shield.
Di level kompetisi yang lebih tinggi, Cech juga berhasil memberikan sumbangsih atas satu gelar masing-masing untuk Liga Champions, Piala SUper UEFA, dan UEFA Cup. Hingga, akhirnya ia memilih pindah ke Arsenal.
Di bawah komando Arsen Wenger, kiper asal Republik Ceko ini selalu jadi pilihan utama hingga perlahan posisinya digeser oleh Bernd Leno. Hal itu pula yang melatar belakangi kiper yang identik dengan helm rugby ini untuk gantung sarung tangan pada tahun ini.
Fenomena pensiunnya pemain tak hanya terjadi di kompetisi Eropa. Salah satu legenda hidup sepak bola Indonesia, Bambang Pamungkas, juga memilih untuk pensiun usai 21 tahun berkarier dalam dunia bal-balan, atau tepatnya saat usia Bepe, begitu Bambang kerap disapa berusia 39 tahun.
Sebanyak 495 gol berhasil ia sarangkan untuk empat klub yang dibelanya, yakni Persija, EHC Norad, Selangor FA, dan Pelita Bandung Raya. Tentu yang paling banyak ia sarangkan bagi tim yang sangat ia cintai, Persija.
Di level Timnas, kontribusi pemain kelahiran Semarang itu juga tampil sangat baik. Ia merupakan salah satu pemain yang berhasil jadi topskor Timnas Indonesia sepanjang masa dengan menorehkan 37 gol dari 85 kali penampilannya. Sayang, hingga akhir kariernya, Bepe gagal mempersembahkan satu gelar pun bagi Timnas Indonsia.