Dilanda Rasisme, Presiden FIGC Tak Segan Bekukan Serie A

Laga boxing day yang baru pertama kalinya diselenggarakan Serie A harus ternodai oleh aksi rasisme yang dilakukan suporter Inter Milan saat hadapi Napoli. Aksi rasisme tersebut menimpa bek Napoli asal Senegal, Kalidou Koulibaly yang juga harus diusir wasit dalam laga tersebut akibat melakukan gerakan sarkasme kepada wasit.
Presiden federasi sepak bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, pun mengecam keras tindakan rasisme tersebut dan menyatakan jika dirinya menganggap hal ini sangat serius. Bahkan dia tak segan untuk membekukan Serie A akibat tindakan rasisme yang terjadi.
1. Koulibaly: Saya bangga dengan warna kulit saya

Napoli harus kecewa setelah gagal mereduksi selisih poin dengan Juventus di pekan ke-18 Serie A. Mereka harus kalah 1-0 dari Inter Milan di laga boxing day dan mendapatkan dua kartu merah untuk pemainnya, salah satunya adalah Koulibaly.
Laga seru ini pun sangat disayangkan karena tercemari aksi rasisme oleh suporter Inter Milan kepada Koulibaly yang merupakan pemain asal Senegal. Sang pemain pun mengisyaratkan adanya diskriminasi dari suporter lawan.
Hal ini pun ditegaskan oleh pelatih Napoli, Carlo Ancelotti yang menuding sebagian suporter Inter Milan menirukan suara monyet dan ejekan rasis lainnya saat pertandingan sedang berlangsung.
Koulibaly pun menyatakan jika dia kecewa dengan aksi tersebut namun dirinya menyatakan bangga dengan warna kulitnya.
“Saya kecewa dengan kekalahan ini, namun lebih kecewa karena meninggalkan saudara-saudara saya,” ungkap Koulibaly dalam akun Twitter usai pertandingan.
“Tapi saya bangga dengan warna kulit saya. Saya bangga menjadi orang Prancis, Senegal, Napoli: pria sejati.
2. Inter Milan dihukum bermain tanpa suporter

Inter Milan yang kini bertengger di posisi ketiga klasemen sementara pun harus menerima akibatnya atas aksi suporternya tersebut. Otoritas sepak bola bergerak cepat dengan menghukum sikap suporter Inter Milan. Nerazurri akan bermain tanpa suporter di dua laga kandang ke depan; sementara laga kandang ketiga, versus Sampdoria, tanpa pendukung di tribun Curva Nord.
Kapten Inter Milan, Mauro Icardi memberi dukungan kepada Koulibaly atas rasisme yang menimpa dirinya. Pemain asal Argentina tersebut menyatakan sangat kecewa dan menyatakan agar berhenti melakukan rasisme dan diskriminasi.
“Saya kecewa dengan apa yang terjadi kemarin di San Siro,” tulis pria asal Argentina itu di Instagram.
“Mari katakan STOP rasisme dan diskriminasi.”
3. FIGC tak segan untuk membekukan Liga Italia akibat ulah rasisme

Meski sudah memberikan hukuman bagi Inter Milan, Gabriele Gravina, presiden FIGC masih mempertimbangkan opsi lainnya, yaitu membekukan Serie A akibat ulah rasisme yang terjadi. Hal ini tak lepas bahwa Serie A sangat serius menangani aksi rasisme di dalam sepak bola yang tak bisa ditolerir.
Tak hanya rasisme, dalam laga Inter Milan Vs Napoli ini pun dihiasi oleh aksi penusukan terhadap suporter lawan di luara lapangan. Gravina menyatakan jika dirinya butuh waktu untuk opsi pembekuan tersebut karena harus mengkoordinasikan dengan banyak pihak lainnya.
"[Membekukan kompetisi] adalah satu hal yang sedang kami pertimbangkan," katanya pada il Messaggero. "Sekarang, kami butuh waktu dan mengkoordinasikan semuanya. Kami punya masalah yang berkaitan dengan publik dan ini harus diatur, begitu pula dengan fakta pertandingan."
"Saya khawatir dengan suasana sureal ini. Saya bukan seorang psikolog, tetapi sudah jelas bahwa beberapa pemain sangat gugup di San Siro."
"Sekarang, saya berada pada periode refleksi karena apa yang terjadi sangat serius. Kami mendengarkan dari petinggi dan CONi, kemudian kami akan putuskan."
Semoga aksi rasisme ini menjadi yang terakhir kalinya terjadi dalam sepak bola. Stop rasisme!