Atalanta Bergamo menjelma jadi salah satu tim kuda hitam di Serie A Italia. Dalam beberapa musim terakhir, klub berjuluk La Dea itu mulai menunjukkan taringnya dan patut diperhitungkan. Apalagi Atalanta makin sering berpartisipasi di kompetisi Eropa.
Kehadiran para pemain andalannya membuat performa Atalanta meningkat. Terlepas dari itu, terdapat hal menarik dari transfer pemain La Dea. Ada beberapa pemain yang sejatinya dipinjam terlebih dahulu, baru dipermanenkan.
Nasibnya yang tak jelas di Chelsea berbuntut panjang. Mario Pasalic terpaksa dipinjamkan ke beberapa klub. Hingga pada musim panas 2018, ia bergabung dengan Atalanta melalui kesepakatan pinjaman.
Pindah ke Italia membawa pengaruh positif bagi kariernya. Pasalic menemukan performa terbaiknya bersama La Dea. Bahkan, durasi pinjamannya diperpanjang menjadi 2 musim.
Atalanta lantas mempermanenkan jasa Pasalic pada 2020 lalu. Mereka mengeluarkan biaya 14,5 juta euro atau sekitar Rp225 miliar demi mendapatkan pemain Kroasia tersebut sepenuhnya.
Cristian Romero menjalani masa peminjaman yang impresif bersama Atalanta. Diboyong dari Juventus pada musim panas 2020, ia bersinar di lini pertahanan La Dea sekaligus membawa timnya jadi kuda hitam di Serie A.
Catatan 42 penampilan berhasil ia bukukan. Romero juga dianugerahi sebagai Bek Terbaik Serie A pada 2020/2021. Ia akhirnya dipermanenkan oleh Atalanta.
Romero ditebus dengan banderol 17 juta euro atau setara Rp264 miliar. Namun, baru menjadi milik Atalanta, ia sudah memutuskan untuk hengkang ke Tottenham Hotspur.
Atalanta meminjam Luigi Giorgi dari klub Serie D, Novara, pada awal 2013. Ia didatangkan untuk menambah alternatif di lini tengah La Dea.
Kedatangan Giorgi memang cukup berpengaruh bagi permainan Atalanta. Selepas peminjamannya berakhir, pemain berusia 35 tahun itu langsung dipermanenkan secara gratis. Pasalnya, kontrak Giorgi sudah habis dan berstatus bebas transfer.
Kendati demikian, Giorgi malah tak menjadi pilihan utama. Ia hanya bertahan semusim dengan catatan tujuh belas penampilan bersama La Dea. Pada musim berikutnya, Giorgi dilepas ke Cesena.
Opsi lini serang Atalanta makin bertambah dengan kehadiran Jeremie Boga. Pemain asal Pantai Gading itu dipinjam dari Sassuolo pada awal 2022. Hasilnya pun terbukti. Boga tak butuh waktu lama untuk bersinar.
Meski hanya mencetak satu gol, pergerakannya di sisi sayap cukup merepotkan pertahanan lawan. Tak heran apabila Boga begitu diandalkan dengan koleksi 22 penampilan.
Peminjamannya berakhir dan Boga resmi dipermanenkan. Atalanta menebus pemain berusia 25 tahun itu dengan biaya mencapai 22 juta euro atau sekitar Rp341 miliar.
Tak hanya Jeremie Boga, ada juga satu nama lain yang baru saja dipermanenkan oleh Atalanta. Dia adalah Merih Demiral. Pemuda 24 tahun itu direkrut dari Juventus seharga 20 juta euro atau sekitar Rp310 miliar.
Demiral awalnya merupakan pemain pinjaman untuk mengisi lubang yang ditinggalkan oleh Cristian Romero. Namun, ia berhasil tampil apik di lini belakang La Dea.
Demiral sudah dimainkan dalam 42 penampilan di semua kompetisi. Sayangnya, meski mampu tampil reguler, ia gagal membawa Atalanta merebut satu tiket ke kompetisi Eropa.
Kebijakan transfer Atalanta memang mampu mengangkat performa mereka sejauh ini. Bukan tak mungkin ada nama baru yang bakal mengikuti langkah kelima pemain di atas.