Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-10-05 at 01.04.58.jpeg
Djarum dan PSSI gelar sertifikasi kepelatihan lisensi D Nasional. (Dok. Megapro)

Intinya sih...

  • Ilmu tambahan bagi guru olahraga dan pelatih

  • Sertifikasi demi pelatih yang kompeten

  • Kelas-kelas apa saja yang dipersiapkan di sertifikasi ini?

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife, bekerja sama dengan PSSI, menggelar sertifikasi kepelatihan lisensi D Nasional. Ajang ini berlangsung pada 29 September hingga 5 Oktober 2025 di Supersoccer Arena, Kudus.

Diikuti 30 pelatih maupun guru olahraga di Kudus, ajang ini digagas guna meningkatkan kualitas pelatih maupun guru olahraga. Pelaksanaan sertifikasi ini juga menjadi bagian dari rangkaian MilkLife Soccer Challenge (MLSC).

“Kami melihat banyak guru olahraga yang belum memiliki kemampuan melatih sepak bola secara formal. Karena itu, kami berkoordinasi dengan PSSI maupun Asprov Jateng dan Askab Kudus untuk mengadakan kursus lisensi D," ujar Program Director MilkLife Soccer Challenge, Teddy Tjahjono, dalam keterangannya.

1. Jadi ilmu tambahan bagi guru olahraga dan pelatih

Djarum dan PSSI gelar sertifikasi kepelatihan lisensi D Nasional. (Dok. Megapro)

Teddy mengungkapkan, lewat sertifikasi ini, para pelatih diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh guna mendukung perkembangan sepak bola usia dini. Muaranya, ekosistem sepak bola di daerah, termasuk sepak bola putri, akan berkembang.

"Dengan semakin banyak pelatih berlisensi, ekosistem sepak bola di daerah akan berkembang lebih sehat dan berkelanjutan, termasuk dalam mendukung pertumbuhan sepak bola putri yang kini juga semakin mendapat perhatian,” kata Teddy.

2. Sertifikasi demi pelatih yang kompeten

Djarum dan PSSI gelar sertifikasi kepelatihan lisensi D Nasional. (Dok. Megapro)

Coach Educator PSSI, Muhammad Hanafing Ibrahim menegaskan pentingnya sertifikasi ini dalam menyiapkan pelatih yang kompeten. Dia menuturkan, bahwa untuk melatih atlet usia dini faktor paling utama adalah teknik.

“Lisensi D adalah pintu masuk bagi siapa pun yang ingin serius berkarier di dunia kepelatihan sepak bola. Melalui kursus ini, para peserta dibekali pondasi dasar agar bisa melatih sesuai standar PSSI,” ujar Hanafing.

Salah satu peserta, Just Nurkha Habibi dari SD Muhammadiyah Birrul Walidain, mengaku terbantu dengan adanya program ini. Ddia mengaku bahwa materi yang diberikan sangat menarik dan menuntutnya untuk aktif berpikir juga berdiskusi antar pelatih.

“Dengan adanya program ini, kami bisa belajar langsung dari instruktur PSSI. Saya berharap ilmu yang saya dapat bisa saya terapkan di sekolah untuk membimbing anak-anak agar bermain bola dengan lebih baik dan disiplin,” kata Habibi.

3. Apa saja kelas teori dipersiapkan di sertifikasi ini?

Djarum dan PSSI gelar sertifikasi kepelatihan lisensi D Nasional. (Dok. Megapro)

Jadwal kepelatihan terbagi menjadi dua tahapan, yaitu sesi teori dan praktek. Melalui metode ini, para peserta tidak hanya mendapatkan bekal ilmu kepelatihan di kelas, tetapi juga kesempatan untuk langsung mengaplikasikannya di lapangan.

Pada sesi praktek, sejumlah atlet juga dilibatkan untuk menjadi peraga di lapangan. Coach Hanafing didampingi oleh asisten pelatih Yayat R. Hidayat dan Pamungkas Yuli Kurniawan sepanjang rangkaian sertifikasi kepelatihan.

Beberapa kelas teori yang diberikan mulai dari filosofi sepak bola Indonesia (Filanesia), peran seorang pelatih, prinsip bertahan & menyerang, game management, fase akuisisi skill, fase pengembangan permainan, hingga fase penampilan.

Sementara untuk sesi praktek diantaranya passing & first touch, dribbling & running with the ball, attacking build up, defending high press, defending prevent goal, game management preparation, sampai football conditioning 11v11.

Editorial Team