Drama dan Transfer Selangit Bisa Jadi Beban Alexander Isak di Anfield?

Jakarta, IDN Times – Alexander Isak akhirnya resmi berseragam Liverpool, Selasa (2/9/2025). Striker asal Swedia itu dikontrak hingga Juni 2031, sekaligus akan mengenakan nomor punggung sembilan yang sarat sejarah di Anfield.
Namun, petualangan Isak di Liverpool tidak akan mudah. Drama dan nilai transfer selangit, yang berpotensi membuat ekspektasi publik Anfield begitu tinggi kepadanya.
1. Drama mogok main demi pindah ke Liverpool
Cara pindah Isak memang kontroversial. Cinta Liverpool dan Isak memang tidak bertepuk sebelah tangan, tetapi The Magpies sebenarnya enggan melepasnya.
Newcastle tidak mau menjual Isak di bursa transfer musim panas ini, dengan dalih sulit mencari pengganti yang sepadan di pasar. Keputusan Newcastle membuat Isak meradang.
Isak yang merasa dibohongi manajemen Newcastle langsung memilih mogok latihan dan bermain. Menurut pengamat sekaligus legenda Skotlandia, Ally McCoist, pergi dengan cara seperti yang Isak lakukan tidak bisa dibenarkan.
"Banyak yang mau pindah ke Liverpool. Saya mengerti itu, tetapi kita tidak bisa melakukan yang seperti dia lakukan. Caranya salah. Itu bagaikan contoh buruk kepada penggemar, anak-anak muda, dan pendatang baru," kata McCoist dikutip Talk Sport.
2. Nilai transfer selangit, pecahkan rekor di Inggris
Nilai transfer yang selangit tentu menjadi beban buat Isak. Betapa tidak, Liverpool harus merogoh kocek sebesar 125 juta poundsterling, nyaris Rp2,8 triliun.
Isak kini berstatus dengan pemain termahal di Inggris. Dia memecahkan rekor transfer Florian Wirtz, yang diboyong Liverpool sebesar 116,5 juta poundsterling (Rp2,5 triliun). Angka ini praktis meninggikan ekspektasi publik, tak hanya Kopites.
3. Isak punya modal, mampu atasi beban?
Nomor punggung sembilan yang kini dikenakannya juga tak lepas dari sorotan. Angka tersebut sarat sejarah di Liverpool, pernah dikenakan sederet pemain besar seperti Ian Rush, Robbie Fowler, Fernando Torres, hingga Roberto Firmino.
Namun, pengalaman Darwin Nunez yang kurang bersinar dengan nomor ini bisa jadi pengingat. Tetapi, Isak punya modal penting. Ketajamannya di Premier League sudah teruji, dengan catatan selalu mencetak dua digit gol dalam tiga musim terakhir.
Dalam debutnya di musim 2022/23, Isak mencetak 10 gol dari 22 penampilan. Musim 2023/24 ia menorehkan 21 gol, lalu musim lalu kembali tajam dengan 23 gol. Statistik itu jadi bekal penting untuk membuktikan diri di Anfield.
Kini, publik menanti jawaban: mampukah Isak mengatasi tekanan besar dan menjelma jadi tumpuan baru Liverpool?