Dunia Menyambut Luka Romero, Bocah yang Dipanggil The New Messi

Ketika LaLiga mengumumkan bahwa liga akan mulai lagi pada pertengahan Juni, Real Mallorca langsung bergerak cepat. Mereka memberikan kesempatan latihan bersama tim senior pada bocah yang bahkan belum genap berumur 16 tahun, Luka Romero.

Romero ada di bangku cadangan saat timnya bertandang ke markas Villarrreal pada 17 Juni lalu. 3 hari berselang, Romero masih belum mendapat menit bermain kala timnya menjamu Leganes pada 20 Juni lalu.

Dan akhirnya, Dewi Fortuna memberikan nasib baik pada Romero.

Tepat di usia 15 tahun dan 219 hari, bocah kidal ini membuat debut di laga lawan Real Madrid pada 24 Juni 2020, tepat di hari ulang tahun ke-33 sang megabintang, Lionel Messi. Romero masuk ke lapangan pada menit ke-83 menggantikan Iddrisu Baba di laga yang berakhir 2-0 untuk kemenangan El Real, dini hari tadi.

Dengan hal ini, ia memecahkan rekor yang bertahan 80 tahun di LaLiga sebagai debutan termuda yang kala itu diukir bek Celta Vigo, Sanson.

"Kami sudah mengamati Romero sejak ia berusia 12 tahun. Kami sejatinya tak ingin mempromosikannya terlalu awal karena kami harus berhati-hati. Tapi hari ini, kita bisa lihat sendiri bahwa kaki dan badannya menunjukkan bahwa ia siap bermain di level senior," ujar asisten pelatih Mallorca, Dani Pendin, dikutip dari Goal.

Lahir dari ayah seorang pemain sepak bola, Luka lahir di Meksiko, tepatnya di Kota Durango, ketika sang ayah bermain untuk Alacranes. Luka kecil pindah ke Spanyol pada usia 2 tahun ketika Diego, sang ayah, memulai akademi sepak bola di San Jordi, di Pulau Ibiza.

5 tahun berselang, Luka Romero yang baru berusia 7 tahun, mulai mencuri perhatian. Dia ikut uji coba bersama Barcelona dan sanggup memukau para pemandu bakat La Masia. Sayang, keinginan Barcelona merekrut Romero kandas karena keluarga si bocah enggan pindah ke Catalan.

Takdir kemudian yang membawa Luka Romero ditemukan oleh Real Mallorca. Ia dikontrak pada 2015 ketika usianya kala itu masih 10 tahun. 2 tahun kemudian, berdasarkan cerita yang dikutip dari Goal, Luka yang baru berusia 12 tahun bertemu eks bintang Barcelona, Dani Alves, di Ibiza. Di sana, Alves bahkan menyebut Luka Romero sebagai "the new Messi".

Dilabeli sebagai "Mexican Messi" karena ia lahir di Meksiko, Romero sudah menyatakan dengan bulat bahwa tekadnya adalah bermain untuk Timnas Argentina.

"Seluruh keluarga saya adalah orang Argentina, jadi mimpi utama saya adalah berseragam Albiceleste (julukan Timnas Argentina)," ujar Romero dikutip dari AFA, federasi sepak bola Argentina pada 2018 lalu.

Luka Romero memang punya latar belakang karier yang unik. Lahir di Durango, Meksiko, si bocah memang punya kesempatan membela El Tri, julukan Timnas Meksiko. Ditambah lagi, Romero kecil sudah tinggal di Spanyol sejak usia 2 tahun, yang membuatnya juga bisa membela Timnas Spanyol. Namun, sang bintang muda nampaknya ingin ikuti jejak Messi untuk membela Argentina.

Disebut-sebut sebagai "the new Messi" agaknya menjadi keengganan tersendiri bagi keluarga Luka Romero. Sang ayah, Diego, mengaku enggan menerima julukan sebagai titisan Messi untuk sang putra.

"Saya tidak menyukai perbandingan antara Luka dan Messi. Itu memberi beban yang besar untuk bocah yang baru berumur 15 tahun. Dia adalah Luka, dan ya, ia memiliki talenta seperti Messi, pemain yang bisa ia gunakan untuk belajar dan berkembang," ujar Diego dikutip dari Efe.

Opini berbeda justru diberikan sang pelatih, Dani Pendin.

"Ia kidal, cepat, dang sangat kompetitif. Ia sekilas seperti prototipe dari Lionel Messi, namun bagi saya pribadi, ia lebih mirip dengan David Silva," ujar Pendin, dikutip dari Goal.