Alasan Mengapa Tim dan Suporter asal Afrika Gemar Menari 

Meredakan stres sampai jadi icebreaker 

Selain gol-gol cantik dan drama di lapangan hijau, hal menarik dari Piala Dunia yang mungkin sering kamu temukan berseliweran di media sosial adalah tarian-tarian para suporter dan tim asal Afrika Sub-Sahara. Meski tak lagi memiliki perwakilan di babak 8 besar Piala Dunia 2022 Qatar, rasanya masih terngiang-ngiang betapa serunya kala mereka berjoget bahkan sebelum masuk ke ruang ganti. 

Apa, sih, yang bikin tim-tim sepak bola asal Afrika beserta para suporternya gemar menari? Ulik bersama lewat ulasan berikut, yuk! 

1. Suporter dan tim asal Afrika Sub-Sahara sering terpergok menari di berbagai momen Piala Dunia 

Hampir semua tim asal Afrika Sub Sahara yang berpartisipasi dalam Piala Dunia 2022 terpergok pernah menari di berbagai kesempatan. Para pemain Kamerun misalnya sering terlihat menari saat baru keluar dari bus yang mengantar mereka masuk ke area stadion. Senegal juga pernah terlihat menari bersama pada sesi latihan di Piala Dunia 2018 Rusia. 

Pada Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, tarian-tarian dari suporter bahkan terlihat jelas di tribun. Dibarengi dengan suara trompet vuvuzela yang khas. Kala itu muncul pula Diski Dance, semacam tarian khusus menyambut Piala Dunia 2010 yang koreografinya mengadopsi beberapa gerakan dribble bola. 

2. Terjadi pula di WAFCON 2022

Tak hanya di Piala Dunia, menari juga dilakukan para pemain sepak bola perempuan sepanjang ajang Women's Africa Cup of Nations (WAFCON) 2022 di Maroko. Akun Twitter resmi CAF Women sampai mengurasi gerakan tarian dari berbagai tim, mulai dari Uganda, Senegal, Botswana, Zambia, dan lain sebagainya.

Tarian-tarian ini biasanya dilakukan berkelompok. Namun, ada pula yang dilakukan secara solo seperti tarian selebrasi Linda Motlhalo usai negaranya, Afrika Selatan, yang jadi juara WAFCON 2022 Juli lalu. 

Baca Juga: Polemik Gelang Lengan One Love di Piala Dunia 2022

3. Menari merupakan bagian penting dalam kultur Afrika 

Alasan Mengapa Tim dan Suporter asal Afrika Gemar Menari suporter Senegal di Piala Dunia 2022 (twitter.com/FIFAcom)

Melansir tulisan Hanna dalam “African Dance: The Continuity of Change” di jurnal Yearbook of the International Folk Music Council, menari adalah bagian penting dalam masyarakat Afrika. Selain menunjukkan identitas budaya klan tertentu, menari sering dipakai sebagai alat bersosialisasi dan berinteraksi dengan sesama hingga mengekspresikan perasaan yang tidak bisa diungkap dengan kata-kata. 

Mary Morajeyo Okewola dalam Global Sisters Report menambahkan bahwa menari dalam budaya masyarakat Afrika bisa jadi media untuk berkenalan dengan orang baru, meredakan stres, hingga memberikan rasa nyaman dan aman.

Hanna kemudian menjelaskan itulah mengapa dalam budaya klan tertentu, menari dilakukan saat pemakaman. Tujuannya untuk meredakan tekanan psikis karena kehilangan orang terdekat. Hanna juga mengungkap bahwa tarian juga pernah jadi simbol perlawanan di Afrika karena ketika koloni Eropa masuk mereka melarang masyarakat menari. Menari oleh koloni Eropa dianggap sebagai hal yang tidak mencerminkan "manusia beradab". 

4. Menari punya banyak fungsi dalam acara olahraga 

Penjelasan di atas bisa bila diaplikasikan dalam sebuah turnamen olahraga juga sangat masuk akal. Suporter tim-tim Afrika beberapa kali kedapatan mengajak suporter negara lain untuk ikut menari bersama mereka. Ini mempererat keakraban dan membuat suasana di tribun maupun stadion jadi lebih semarak dan hangat.

Sebelum laga Qatar melawan Senegal misalnya, suporter dari kedua tim yang akan berhadapan justru menari bersama di area stadion. Menari jadi semacam icebreaker atau pemecah kebuntuan yang menyatukan banyak orang tanpa perlu berkata-kata. 

Saat pertandingan, meski tim mereka tertinggal, suporter tim Afrika tetap menari sesuai dengan fungsinya, yaitu memberi rasa nyaman saat dalam posisi tertekan. Sama dengan tim yang memilih menari dan bernyanyi sebelum memasuki ruang ganti. Fungsinya tentu meredam rasa gugup yang biasa menghantui sebelum pertandingan dimulai. 

5. Gerakannya sangat beragam sesuai dengan demografi Afrika yang multietnis

Alasan Mengapa Tim dan Suporter asal Afrika Gemar Menari Timnas Ghana di Piala Dunia 2022 (twitter.com/GhanaBlackstars)

Tarian khas Afrika biasanya berupa gerakan tangan dan kaki yang beriringan, ditambah kirab nyanyian dari mulut dan tabuhan drum.  Sangat pas dengan euforia Piala Dunia. Namun, sangat sulit menentukan apa yang disebut tarian Afrika. Afrika sendiri adalah benua yang amat beragam dari segi kultur dan etnisitas. 

Tulisan Adebayo Moyosore Adeniyi yang dipublikasi Goethe misalnya, menyatakan bahwa ratusan etnik atau klan di Afrika punya tarian sendiri. Kegunaannya pun bisa berbeda-beda. Ada yang memang dipakai untuk keperluan agama dan kepercayaan tertentu, kepentingan kultural, hiburan, dan lain sebagainya. 

Beberapa hal tentang esensi menari bagi bangsa Afrika memang cukup menarik untuk diulas. Semoga rasa penasaranmu akan kegemaran menari suporter dan tim asal Afrika Sub Sahara terjawab, ya! 

Baca Juga: Bukti Privilese dalam Sepak Bola yang Tampak di Piala Dunia 2022

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya