Gerardo Martino, Pelatih Meksiko yang Dihujani Kritik

Tren performa Meksiko di bawah asuhannya tidak stabil

Tim Nasional Meksiko baru saja melakoni laga perdananya di Piala Dunia 2022 Qatar melawan Polandia, Rabu (23/11/2022) dini hari WIB. Pertandingan yang dihelat di Stadion 974 itu akhirnya berakhir dengan skor 0-0. Kedua tim berhasil menciptakan peluang, tetapi gagal memaksimalkannya menjadi gol. 

Skor ini semakin menyudutkan posisi pelatih Meksiko, Gerardo Martino, yang dianggap tidak mampu memberikan kontribusi positif bagi El Tri. Hasil pertandingan melawan Polandia akan berpengaruh besar terhadap mental timnya sebelum menghadapi tim favorit juara, Argentina pada laga kedua Grup C.  

Meski telah lebih dari tiga tahun menangani Timnas Meksiko, publik masih meragukan kapasitas pelatih asal Argentina tersebut. Apa alasannya? Berikut profil pelatih Meksiko, Gerardo Martino, dan mengapa performa perdana Meksiko di Piala Dunia 2022 menuai kritikan tajam. 

1. Sebagian besar kariernya dihabiskan di klub-klub Amerika Latin

Gerardo Martino, Pelatih Meksiko yang Dihujani KritikGerardo Martino (twitter.com/miseleccionmx)

Gerardo Daniel Martino atau yang akrab disapa Tata Martino lahir di Rosario, Argentina tahun 1962. Ia mengawali kariernya sebagai pemain sepak bola profesional bersama tim senior Newell’s pada tahun 1991. 

Pada tahun yang sama, Martino sempat dipinjamkan selama separuh musim ke klub Spanyol, Tenerife. Tak berhasil menunjukkan performa yang lebih bagus, ia akhirnya kembali ke Newell’s dan membela klub masa kecilnya itu hingga tiga tahun kemudian.  

Pada musim dingin 1994, ia menerima tawaran dari Lanus dan membela klub tersebut selama satu tahun. Sekembalinya ke Newell’s, ia dipinang klub Ekuador, Barcelona SC, pada 1996. Tak berselang lama, ia memutuskan pensiun bersama klub Chile, O’Higgins, pada Januari 1997. 

2. Martino sebenarnya berprestasi saat melakoni profesi pelatih

Gerardo Martino, Pelatih Meksiko yang Dihujani KritikGerardo Martino (twitter.com/miseleccionmx)

Meski prestasinya sebagai pemain tidak mentereng, Martino berhasil menunjukkan kemampuannya ketika menjadi seorang pelatih. Ia memulai karier kepelatihannya bersama klub kecil Argentina, Almirante Brown de Arrecifes, pada 1998. 

Setelah itu, karier Martino semakin menanjak hingga berhasil menukangi klub besar Paraguay, Libertad, pada 2006. Awal 2007, ia berhasil menunjukkan prestasi terbaiknya ketika menukangi Timnas Paraguay. Bersama La Abirroja, Martino sukses membawa tim asuhannya masuk ke perempat final Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. 

Setahun berselang, Martino sukses mengantarkan Paraguay menembus final Copa America 2011. Sayangnya, kala itu laju tim asuhannya harus berakhir antiklimaks dengan kekalahan telak 0-3 melawan Uruguay di final. 

Martino kemudian kembali ke klub masa kecilnya, Newell’s, untuk menjadi pelatih selama dua musim. Pada musim 2013/2014, Martino akhirnya dapat tawaran melatih di klub raksasa Spanyol, Barcelona.  

Tak berbuah manis, ia pun akhirnya diminta melatih Timnas Argentina selama dua tahun. Bersama Argentina, Martino sukses mengantarkan La Abiceleste masuk ke final Copa America 2015 dan final Copa America Centenario 2016. Sayangnya, pada kedua turnamen itu timnya harus kandas di tangan Chile pada laga final. 

Baca Juga: 5 Negara Terakhir yang Menyingkirkan Meksiko di Piala Dunia

3. Martino kerap lontarkan kritik pada sepak bola di Meksiko

Gerardo Martino, Pelatih Meksiko yang Dihujani KritikPemain Timnas Meksiko (twitter.com/miseleccionmx)

Martino yang sudah ditunjuk sebagai pelatih Timnas Meksiko lebih dari tiga tahun itu terus dihujani kritik menjelang gelaran Piala Dunia 2022. Hal itu lantaran publik kecewa atas performa tim kesayangannya dalam beberapa pertandingan terakhir. 

Dilansir Goal, alih-alih mengakui kesalahannya, Martino membalas kritikan yang ditujukan kepadanya dengan menyebut bahwa sepak bola di Meksiko itu aneh. Menurutnya, beberapa regulasi Liga MX menghalangi perkembangan para pemainnya. Hal ini membuat Tim Nasional Meksiko turut terdampak. 

Tak lupa, Martino menganjurkan kepada pemain di Liga MX untuk pergi ke luar negeri. Ia juga menyayangkan bahwa tidak ada yang berusaha membenahi masalah sepak bola Meksiko yang ia lihat melalui kacamatanya. “Tidak diragukan lagi, Meksiko harus membenahi sepak bolanya”,  tutur Martino. 

4. Publik Meksiko masih meragukan kemampuan Martino menukangi El Tri

Gerardo Martino, Pelatih Meksiko yang Dihujani KritikPemain Timnas Meksiko (twitter.com/miseleccionmxEN)

Tampil di Piala Dunia 2022, suporter Meksiko pesimis akan penampilan tim kesayangan mereka. Penampilan yang tidak konsisten dan rentetan kekalahan dalam laga persahabatan, terutama ketika menghadapi tim besar Amerika Latin, jadi alasannya. 

Meksiko hanya mampu meraih kemenangan empat kemenangan dalam 12 laga persahabatan dan CONCACAF Nations League. El Tri mencatatkan empat kali kekalahan ketika menghadapi Uruguay, Paraguay, Kolombia, dan Swedia. Sisanya berakhir imbang. 

Hal lain yang tak bisa dianggap remeh adalah badai cedera yang menyelimuti para pemain Tim Nasional Meksiko. Apalagi, Martino tidak memasukkan beberapa pemain bintang di skuadnya, seperti Diego Lainez, Sergio Jimenez, Javier Hernandez, hingga Sebastian Cordova. 

Setelah imbang dengan Polandia, Meksiko akan menghadapi Argentina yang baru saja didera kekalahan mengejutkan dari Arab Saudi. La Albiceleste pun punya motivasi kuat untuk memenangkan pertandingan selanjutnya demi mengamankan peluang lolos. Mampukah Meksiko menahan laju Argentina untuk lolos ke babak selanjutnya di Piala Dunia 2022?

Baca Juga: Meksiko Vs Polandia Imbang, Argentina Masih Punya Harapan

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya