6 Klub Sepak Bola asal Zona Konflik, Mengungsi atau Bubar

Bukan perkara mudah mempertahankan idealisme

Ketika konflik terjadi di sebuah wilayah, semua akan kena dampaknya, terutama rakyat kecil yang hanya ingin hidup damai. Tak terkecuali pihak-pihak yang mencari penghidupan dan hiburan dari sepak bola. 

Beberapa klub sepak bola yang kebetulan bermarkas di zona konflik pun terpaksa bubar atau mengungsi ke kota lain untuk tetap bisa berlatih. Berikut enam klub tersebut.

1. SC Tavriya Simferopol

6 Klub Sepak Bola asal Zona Konflik, Mengungsi atau Bubarpemain Tavriya Simferopol (instagram.com/tavriya_1958)

SC Tavriya merupakan klub sepak bola asal kota Simferopol, Krimea. Merujuk liputan The Guardian, ketika terjadi krisis yang bermuara pada aneksasi Rusia atas wilayah otonom di Ukraina tersebut, klub terbagi menjadi dua kubu. Satu kubu yang pro Rusia memilih bertahan di Simferopol dan menamai klub mereka menjadi TSK Traviya.

Sementara itu, kubu lain yang pro Ukraina terpaksa pindah markas ke kota Beryslav di Selatan Ukraina agar tetap bisa berlaga di Ukrainian Premier League (UPL). Namun, melansir media sosial mereka, sejak 29 Maret 2022, klub terpaksa menghentikan semua kegiatan operasional sebagai dampak agresi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Meski begitu, jajaran tim berharap mereka bisa melakukan restrukturasi di masa depan ketika kondisi memungkinkan.

2. Shakhtar Donetsk 

6 Klub Sepak Bola asal Zona Konflik, Mengungsi atau Bubarpemain Shakhtar Donetsk (instagram.com/fcshakhtar)

Bermarkas di Donetsk yang sejak 2014 menjadi markas kelompok separatis yang didukung Rusia, Shakhtar pun terpaksa mengungsi ke teritori Ukraina yang lebih aman. Dengan berat hati mereka meninggalkan suporter mereka yang bertahan di Donetsk dan merelakan stadion Donas Arena yang rusak karena dihantam misil. Pilihan jatuh pada ibukota Kyiv yang hingga kini masih jadi basis mereka. 

Sebagai salah satu klub yang mendominasi UPL, mereka jadi aset penting untuk Ukraina. Ketika perang tereskalasi pada Februari 2022 lalu, Shakhtar langsung bergerak menyelenggarakan sejumlah pertandingan persahabatan ke luar negeri guna menggalang dana kemanusiaan.

3. Zorya Luhansk

6 Klub Sepak Bola asal Zona Konflik, Mengungsi atau Bubarpemain Zorya Luhansk berhadapan dengan pemain Koloz (instagram.com/zoryaluhansk)

Sama dengan Shakhtar, Zorya juga jadi klub yang harus meninggalkan markas mereka di Luhansk akibat keberadaan kelompok separatis. Dilansir DW, pada 2014 Zorya kehilangan stadion mereka karena hantaman mortar. Mereka pun terpaksa jadi klub nomaden. 

Zorya lebih sering berlaga di Zaporishia saat melakoni laga-laga UPL. Namun, pada 2017 saat harus menjamu Manchester United pada gelaran UEFA Europa League, mereka meminjam sebuah stadion di Odessa. Pada 2022 ketika konflik bersenjata meluas ke beberapa kota di Ukraina Timur, Zorya pun memilih pindah ke kota Kyiv.

Baca Juga: Donetsk-Luhansk Ingin Referendum, Gak Sabar Gabung dengan Rusia 

4. FSC Mariupol 

6 Klub Sepak Bola asal Zona Konflik, Mengungsi atau Bubarpemain FSC Mariupol (instagram.com/fsc__mariupol)

FSC Mariupol adalah sebuah klub sepak bola yang berlaga di Ukrainian First League atau liga divisi kedua di Ukraina. Pada 2022, markas mereka yang tak jauh dari pelabuhan di Laut Azov pun tak bisa dipertahankan. 

Klub ini pun terpaksa berlatih di markas baru mereka yang terletak di sebuah desa bernama Demydiv, beberapa kilometer dari ibukota Kyiv. Butuh waktu seminggu setelah serangan perdana Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022 untuk mengatur perpindahan para pemain dan staf ke kota lain. 

Dilansir liputan France24, FSC Mariupol hanya berhasil memboyong 10 pemain mereka. Posisi kosong diisi oleh pemain muda jebolan akademi dari klub-klub lain.

5. Qarabag FK

6 Klub Sepak Bola asal Zona Konflik, Mengungsi atau Bubarpemain Qarabag FK (instagram.com/fkqarabagh)

Sesuai namanya, Qarabag FK bermarkas di sebuah region yang terkenal dengan konflik tak berujungnya, Nagorno-Karabakh. Markas asli mereka adalah sebuah kota bernama Aghdam yang kini dikenal sebagai kota hantu karena berada di zona konflik terdepan dengan negara tetangga Azerbaijan, Armenia.

Dilansir Reuters, Qarabag yang dulunya bernama Mehsul FC pindah dari Agdham ketika perang pecah pertama kali pada 1993. Sejak itu, mereka menjalakan operasional klub di Baku, ibu kota Azerbaijan. Atas statusnya tersebut, mereka sering dijuluki klub pengungsi.

6. Real Kashmir FC

6 Klub Sepak Bola asal Zona Konflik, Mengungsi atau Bubarpemain Real Kashmir (instagram.com/girikkhosla)

Kashmir adalah sebuah region di India yang hingga kini masih dihinggapi isu separatisme. Konflik yang tak kunjung usai tersebut ternyata tak menghapus minat para pemuda untuk mencari penghidupan dari sepak bola. Ada satu klub bernama Real Kashmir yang saat ini aktif berlaga di I-League (liga divisi kedua India). 

Pada musim 2018/2019 lalu, mereka bahkan menandatangani kerja sama dengan sebuah merek pakaian olahraga ternama usai berhasil mentas dari I-League 2nd Division (liga divisi ketiga). Selain Real Kashmir, masih ada Lonestar Kashmir FC yang saat ini masih berjuang di liga divisi ketiga India.

 

Tak sedikit yang dipaksa mengungsi, ada pula yang harus rela membubarkan diri. Berada di zona konflik memang tidak pernah menguntungkan siapa pun.

Baca Juga: India Hukum Pemimpin Separatis Kashmir Penjara Seumur Hidup

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya