Pemain Muda Irlandia Menginvasi English Premier League, Berkah Brexit?

Jumlah mereka naik drastis pada 2022/2023

Dibanding negara tetangganya, Inggris, sepak bola Republik Irlandia bisa dibilang tertinggal jauh. Peringkat FIFA mereka saja stagnan di 50 besar, sedangkan Inggris bertengger di peringkat 5 (data per April 2023). Kualitas liga domestik mereka timpang. Saat English Premier League (EPL) jadi liga terpopuler di dunia (berdasarkan data yang dihimpun Statista pada 2022), Ireland Premier Division (liga utama Irlandia) relatif tak dikenal.

Selepas kepergian Roy Keane dan Robbie Keane yang aktif era 1990—2000-an, belum ada figur mencolok lain asal negara bersimbol shamrock itu. Barulah pada 2020-an, nama-nama Irlandia mulai mewarnai EPL. Selain Declan Rice dan Jack Grealish, ada Gavin Bazunu, Evan Ferguson, Caoimhín Kelleher. Mereka bisa saja hanya pelopor, dunia sedang bersiap untuk menghadapi invasi pemain Irlandia di liga sepak bola profesional Inggris. Tak percaya? Simak ulasan berikut!

1. Pemain muda Irlandia mulai menginvasi klub-klub kasta kedua dan ketiga Inggris 

Pemain Muda Irlandia Menginvasi English Premier League, Berkah Brexit?Reece Byrne (instagram.com/reecebyrne2004)

Berdasarkan data yang dihimpun Analytics FC, jumlah pemain Irlandia yang direkrut klub-klub profesional Inggris dari segala lapisan kasta naik drastis pada 2022/2023. Dari yang rata-rata di bawah 10 pemain, pada musim itu ada 22 pemain yang hijrah ke Inggris. Rerata usia mereka pun cukup muda, yakni 21,5 tahun.

Mayoritas dari pemain itu mengisi pos di klub-klub kasta kedua (EFL Championship) dan ketiga Inggris (EFL League One). Shamrock Rovers sebagai klub dengan tradisi juara, sesuai prediksi jadi penyumbang terbesar. Mereka pernah mengorbitkan Gavin Bazunu ke Manchester City U-18 pada 2019. Menariknya, mereka dikejar Bohemians FC, sebuah klub akar rumput yang juga berbasis di Dublin. Bohemians merupakan klub yang pernah menaungi Evan Ferguson sebelum ditarik Brighton & Hove Albions pada 2021.

Selama 2022/2023, klub itu berhasil melepas dua pemain mudanya ke klub Inggris. Reece Bryne ke tim muda Newcastle United dan Jamie Mullins ke Brighton U-21. Beda dengan Declan Rice dan Jack Grealish, tiga pemain yang disebut di atas lahir, besar, dan menempuh pendidikan akademi sepak bola di Republik Irlandia.

Baca Juga: Saatnya Menyertakan Kesehatan Mental dalam Obrolan Sepak Bola

2. Posisi mereka strategis berkat Brexit 

Pemain Muda Irlandia Menginvasi English Premier League, Berkah Brexit?Gavin Bazunu (instagram.com/gavin_bazunu)

Tren kenaikan jumlah pemain asli Irlandia yang merumput di Inggris didorong oleh kebijakan Brexit. Langkah politik Inggris Raya memisahkan diri dari integrasi Uni Eropa tersebut resmi berlaku pada 1 Februari 2020. Uniknya, Inggris memberlakukan kebijakan Common Travel Area (CTA) dengan Republik Irlandia. Berdasar regulasi tersebut, warga negara Inggris Raya dan Irlandia bisa melakukan pergerakan bebas dari dan ke dua entitas politik yang bekerja sama.

Mereka juga berhak menikmati sejumlah hak istimewa seperti hak untuk bekerja, belajar, dan mengakses jaminan sosial serta kesehatan yang tersedia. Ini membuat klub Inggris melihat Irlandia sebagai mitra yang strategis. Proses perekrutan pemain asing asal Irlandia (selama sudah berusia lebih dari 18 tahun) relatif lebih mudah dibanding meneken kontrak dengan warga negara asing lain, bahkan yang berasal dari negara anggota Uni Eropa.

Meski begitu, ini bukan jaminan. Klub-klub Premier League, terutama The Big Six, tampak tak menganggap Brexit sebagai isu saat mendatangkan pemain asing asal dan luar Uni Eropa. Artinya, kompetisi bagi pemain Irlandia untuk berlaga di EPL tetap berat.

3. Dampaknya pada terbentuknya generasi emas sepak bola Irlandia 

Pemain Muda Irlandia Menginvasi English Premier League, Berkah Brexit?pemain Timnas Irlandia saat sesi latihan. (instagram.com/irelandfootball)

Terbukti dari data yang dihimpun Analytics FC, persentase menit bermain yang didapat para pemain Irlandia di Inggris dari 2017—2022 di berbagai kasta Liga Inggris tergolong rendah. Di Premier League, hanya Evan Ferguson (Brighton) dan Gavin Bazunu (Southampton) yang bermain rutin. Caoimhín Kelleher yang bergabung dengan tim utama Liverpool pada 2019 masih jadi kiper pelapis. 

Menganggap ini sebagai awal dari terbentuknya generasi emas masih terlalu dini. Norwegia saja yang punya Erling Halland, Alexander Sorloth, dan Martin Odegaard masih terkatung-katung di berbagai turnamen Eropa. Nasibnya tak jauh beda dari Republik Irlandia yang harus menghadapi jalan terjal untuk bisa lolos otomatis ke Piala Eropa 2024. 

Irlandia gagal lolos ke Piala Eropa 2020 dan sudah lima edisi Piala Dunia mereka lewatkan. Sungguh tugas berat bila membebankan misi ini kepada pemain-pemain muda yang saat ini mengisi skuad timnas. Guna menemukan generasi emas, Irlandia mungkin butuh beberapa tahun lagi. 

Baca Juga: RB Salzburg Diam-diam Jadi Penyedia Pemain Terbesar di Timnas Austria

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya