Tijjani Reijnders dan Ketetapan Hatinya Bela Timnas Belanda

Pilih berjuang demi Timnas Belanda ketimbang naturalisasi

Seperti pemain keturunan Indonesia lainnya, harapan publik tanah air agar Tijjani Reijnders dinaturalisasi dan berseragam merah putih pun membuncah. Namun, sepertinya Indonesia tidak masuk dalam visi masa depan penggawa AZ Alkmaar itu. Ia mantap setia pada tanah kelahirannya. 

Penantiannya pun berbuah hasil. Pada Juni 2023, pelatih kepala Timnas Belanda Ronald Koeman menyertakannya dalam daftar 26 pemain Belanda yang dipanggil ke training ground untuk semifinal UEFA Nations League 2022/2023. Meski akhirnya tak lolos masuk dalam daftar 23 pemain final, pemanggilannya itu pun segera jadi perhatian khalayak. 

Apa yang membuat sosok Tijjani Reijnders menarik untuk diulik? Cek ulasan profil pemain mudah satu ini pada artikel ini, yuk! 

1. Lahir dari keluarga sepak bola 

Tijjani Reijnders dan Ketetapan Hatinya Bela Timnas BelandaTijjani Reijnders (instagram.com/azalkmaar)

Seperti Alexis McAllister, Tijjani Reijnders lahir di keluarga yang lekat dengan sepak bola. Ayahnya, Martin, adalah pesepak bola profesional yang tak hanya berkarier di Belanda, tetapi pernah merantau ke Amerika Serikat dan Finlandia. Kecintaan sang ayah pada sepak bola diturunkan pada dua putranya, Tijjani dan Eliano.

Meski begitu, menurut pengakuan Martin Reijnders saat diwawancara media Belanda, ELF Voetbal, ia tak pernah memaksakan sepak bola pada dua putranya yang hanya terpaut jarak usia 2 tahun itu. Lebih jauh, sang ayah menganggap Tijjani dan Eliano sebagai pemain yang karakternya berbeda jauh. Tijjani lebih tenang dan pemikir. Sebaliknya, Eliano lebih agresif dan cepat. 

Meski berbeda, keduanya punya riwayat akademi yang sama, yakni pernah terdaftar sebagai murid akademi FC Twente dan PEC Zwolle. Klub kedua itu pernah menaungi ayah mereka sebelum pensiun. Eliano masih bertahan di Zwolle, tetapi sempat mencoba peruntungan di tim muda FC Utrecht pada 2022/2023. Di sisi lain, si sulung Tijjani berstatus pemain AZ Alkmaar sejak 2020 usai menuntaskan masa pinjamannya di RKC Waalwijk selama setengah musim. 

Baca Juga: Profil Ivar Jenner, Pemain Naturalisasi Baru Berdarah Jember

2. Musim 2022/2023 adalah periode terbaiknya selama di AZ Alkmaar 

Tijjani Reijnders dan Ketetapan Hatinya Bela Timnas BelandaTijjani Reijnders (instagram.com/tijjanir)

Sekembalinya dari RKC Waalwijk, Reijnder tak sekonyong-konyong jadi pilihan utama pelatih Pascal Jansen. Selama musim kompetisi 2020/2021 dan 2021/2022, ia lebih sering jadi cadangan dan baru diturunkan jelang berakhirnya pertandingan. Baru pada 2022/2023, ia masuk dalam skema taktik Jansen. Melansir analisa Roshan Thomas dan Thom Harris dari The Athletic, Jansen sering mengandalkan gelandang box-to-box (bisa bertahan dan menyerang sekaligus) selama 2 musim terakhir ini.

Selain Jordy Clasie yang sudah jadi langganannya, Reijnders diturunkan Jansen untuk mengisi formasi 4-2-3-1 dan 4-3-3 favoritnya. Karakter Reijnders yang pekerja keras dan versatile dibuktikan dengan status sebagai pemain dengan statistik paling menarik di Eredisivie untuk posisi gelandang tengah. Berdasar data Opta Analyst, Reijnders masuk dalam daftar teratas pemain yang melakukan operan terbanyak, dribble terjauh, dan keterlibatan serangan terbanyak.

3. Mantap setia pada Belanda 

Tijjani Reijnders dan Ketetapan Hatinya Bela Timnas BelandaTijjani Reijnders (instagram.com/oranje_indonesia)

Bisa dibilang 2022/2023 adalah musim terbaik Tijjani Reijnders sepanjang karier. Tak heran bila Reijnders mulai dilirik. Namanya mulai tercium penggemar sepak bola tanah air karena status ibunya yang berdarah Indonesia. Banyak yang berharap Reijnders akan mempertimbangkan kemungkinan naturalisasi agar bisa berseragam merah putih, layaknya Ivar Jenner atau Rafael Struick.

Namun, panggilan dari Koeman membuyarkan asa publik Indonesia. Reijnders berkesempatan membela negara tempatnya lahir dan besar untuk keperluan laga semifinal UEFA Nations League 2022/2023 lawan Kroasia. Ia sempat disertakan dalam daftar extended squad (26 pemain), tetapi gagal masuk dalam skuad final (23 pemain). Meski begitu, Reijnders yang masih berusia awal 20-an punya kans besar untuk membela tim Oranje di masa depan.

Keputusannya untuk setia pada Belanda sebenarnya tidak mengejutkan. Sama halnya dengan Jack Grealish dan Declan Rice yang memilih membela Timnas Inggris ketimbang Irlandia. Grealish dan Rice bahkan tidak perlu melakukan proses naturalisasi karena Irlandia dan Inggris mengakui status kewarganegaraan ganda. Sementara itu, Reijnders harus mengorbankan status kewarganegaraan Belanda yang ia miliki jika ia hendak membela Timnas Indonesia.

Baca Juga: Profil Rafael Struick, Naturalisasi Belanda Keturunan Semarang

Dwi Ayu Silawati Photo Verified Writer Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya