Efek Thomas Doll dan Kode Erick Thohir ke Persija Jakarta
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengaku begitu berharap pada akademi Persija Jakarta dalam pembentukan Timnas Indonesia U-17. Bagi Erick, Persija memiliki akademi yang terbilang mumpuni, ditambah pengelolaan tim mulai tertata sejak kedatangan pelatih Thomas Doll.
Kegemaran Doll mengorbitkan pemain muda di Liga 1 menjadi sorotan Erick. Tak heran, karena Persija merupakan klub yang paling banyak menyumbang pemain ke Timnas Indonesia di segala kategori umur.
Tapi, Erick tak mau secara gamblang menyebut "Persija" saat mengungkapkan harapannya. Dia justru berkelakar karena takut Persija besar kepala.
"Kami berharap di Jakarta bisa lebih besar (yang lolos), karena selama ini rekam jejaknya bagus. Saya tidak mau bicara klubnya ya, nanti GR (gede rasa) lagi," kata Erick saat ditemui di Sawangan, Sabtu (22/7/2023).
1. Berharap 10 persen peserta lolos
Seleksi di Sawangan diikuti lebih dari 100 pemain. Nah, dari 100 pemain tersebut, Erick berharap ada sembilan pemain yang bisa lolos atau 10 persen dari jumlah peserta. Target itu muncul karena nama besar akademi Persija.
"Selama dari Bandung, Palembang, Bali, dan Tangerang, sudah ada 17 pemain yang lolos. Kalau dari sini saja bisa delapan atau sembilan pemain, luar biasa," ujar Erick.
2. Banyak yang cuma bisa nonton
Peserta seleksi di Sawangan sebenarnya bisa lebih banyak. Sebab, masih banyak remaja yang tertahan dan hanya bisa menonton seleksi dari luar pagar. Padahal, mereka sudah membawa peralatan
Pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, menyatakan para pemuda itu sebenarnya bukan berasal dari Jakarta. Mereka datang dari berbagai daerah. Tapi, Indra menghampiri mereka dan berjanji akan mengakomodir keinginannya ikut seleksi.
"Sudah dikomunikasikan. Ada yang dari Lampung, sekitar DKI. Jadi, yang di luar pagar tadi akan diakomodir dan tidak boleh tambah lagi. Nanti dia telepon teman-temannya lagi," ujar Indra.
3. Tidak ada eksklusivitas
Menyikapi soal itu, Erick Thohir berjanji semua anak yang datang akan diseleksi. Dia tak mau adanya kesan eksklusivitas dalam program Talenta Garuda ini.
"Pokoknya yang datang akan kami seleksi. Kami juga tidak mau juga terkesan eksklusif" kata Erick.
