Ekitike vs Isak, Siapa yang Lebih Cocok dengan Skema Taktik Liverpool?

- Alexander Isak lebih klinis dalam penyelesaian akhir, dengan 54 gol dari 86 pertandingan Premier League.
- Hugo Ekitike memiliki kemampuan menonjol dalam serangan balik, namun belum seklinis Isak dalam penyelesaian akhir.
- Isak memenuhi semua kriteria taktis Liverpool, sementara Ekitike dianggap kurang siap memberi dampak langsung.
Liverpool tampaknya tak mengendurkan ambisi mereka berburu pemain elite pada bursa transfer 2025. Kabar kepindahan Darwin Nunez dan Luis Diaz, plus kehilangan Diogo Jota karena kecelakaan tragis, membuat kebutuhan lini serang The Reds menjadi sangat mendesak. Pelatih Arne Slot menargetkan hadirnya penyerang kelas dunia untuk mempertahankan gelar juara English Premier League (EPL).
Fokus utama Liverpool mengarah kepada dua nama yang saat ini tengah bersinar di Eropa, yakni Alexander Isak dari Newcastle United dan Hugo Ekitike dari Eintracht Frankfurt. Keduanya dinilai mampu menjadi ujung tombak baru dalam sistem ofensif Slot. Namun, siapa di antara keduanya yang paling sesuai untuk menjawab tantangan besar di Anfield?
1. Alexander Isak lebih klinis dari Hugo Ekitike dalam penyelesaian akhir
Alexander Isak dan Hugo Ekitike sama-sama menawarkan kombinasi fisik dan teknik yang menjanjikan. Isak telah mencetak 54 gol dari 86 pertandingan Premier League sejak bergabung dengan Newcastle United pada 2022. Pada 2024/2025, penyerang asal Swedia ini membukukan 23 gol dalam 34 laga, yang menjadikannya salah satu striker paling produktif di kasta tertinggi Liga Inggris.
Isak dikenal karena kemampuannya menggiring bola, melewati lawan, mencetak gol dari berbagai posisi, serta memiliki ketenangan di depan gawang. Keunikan Isak terletak pada kemampuan menyerang dari sisi kiri dan menusuk ke kotak penalti, sebagaimana dibuktikan lewat assist ikonisnya untuk Jacob Murphy yang memperdaya lima pemain lawan kala bertandang ke Everton pada 2023. Ia juga mahir dalam situasi transisi cepat, yang menjadikannya ancaman utama saat Liverpool butuh membongkar pertahanan lewat serangan balik.
Hugo Ekitike tampil impresif pada 2024/2025 bersama Eintracht Frankfurt dengan mencetak 22 gol dan menyumbang 8 assist di semua kompetisi, termasuk 15 gol di Bundesliga Jerman. Penyerang asal Prancis ini memiliki kemampuan menonjol dalam serangan balik berkat dribel panjang dan visi permainan yang tajam. Bertinggi badan 190 cm, ia tetap lincah dan piawai mengontrol bola dalam situasi 1 lawan 1.
Namun, kemampuan penyelesaian akhir Ekitike belum seklinis Isak. Menurut Opta Analyst, hal ini terlihat dari selisih expected goals (xG) yang negatif di angka -5,5, menandakan ia mencetak lebih sedikit gol dari peluang yang seharusnya. Kendati demikian, fleksibilitasnya dalam bergerak ke area dalam dan luar kotak penalti memberinya keunggulan dalam hal kreativitas serangan.
2. Alexander Isak dan Hugo Ekitike punya atribut berkarakteristik berbeda yang diinginkan Arne Slot
Di bawah arahan Arne Slot, Liverpool menampilkan pendekatan modern dengan pressing tinggi, serangan transisi cepat, dan dominasi di wilayah sepertiga akhir lawan. Dalam sistem ini, kecepatan berpikir, eksekusi tajam, dan kemampuan kombinasi menjadi syarat utama bagi pemain depan. Alexander Isak memenuhi semua kriteria tersebut dengan sempurna.
Isak tidak hanya produktif secara angka, tetapi juga memiliki kemampuan taktis yang tinggi. Ia mampu membuka ruang, berperan sebagai pemantul bola, serta menjadi finisher yang mematikan. Dalam hal xG dari fast breaks (serangan balik usai merebut bola dari lawan), hanya Mohamed Salah yang lebih unggul darinya di Premier League selama 2 musim terakhir. Kecepatan dan pengambilan keputusan tepat Isak saat serangan balik memberikan kontribusi konkret yang sangat dibutuhkan Liverpool dalam laga-laga ketat.
Hugo Ekitike juga memiliki kecocokan secara filosofis dengan gaya Slot. Bersama Eintracht Frankfurt, ia bermain di sistem yang sangat mengandalkan serangan balik cepat dan menjadi pemain dengan kontribusi besar dalam menciptakan xG dari transisi. Akan tetapi, ia belum mencapai level efisiensi dan konsistensi yang diharapkan dari penyerang utama Liverpool. Slot membutuhkan pemain yang siap memberi dampak langsung, dan Isak dianggap jauh lebih siap ketimbang Ekitike.
3. Liverpool dan Newcastle United berebut pemain incaran sambil menjaga aset terbaik
Secara finansial, Liverpool menghadapi dua kondisi transfer yang sangat berbeda. Newcastle United telah menetapkan sikap tegas, Alexander Isak tidak dijual, meskipun Liverpool telah menyampaikan ketertarikan dengan estimasi nilai transfer sebesar 120 juta pound sterling (Rp2,617 triliun). Laporan Sky Sports menyebut, The Magpies hanya akan mempertimbangkan tawaran jika sang pemain sendiri yang meminta hengkang. Klub memasang valuasi di atas 150 juta pound sterling atau setara Rp3,272 triliun.
Sementara itu, harga Hugo Ekitike lebih rendah secara nominal, tetapi tetap tinggi. Newcastle, yang juga berminat memboyong Ekitike, mengajukan tawaran 70 juta pound sterling (Rp1,527 triliun), tetapi ditolak Eintracht Franfurt yang menginginkan setidaknya 85 juta pound sterling (Rp1,854 triliun). Liverpool, yang sebelumnya memantau Ekitike, kini kembali dalam persaingan setelah peluang mendapatkan Isak tampak makin sulit. Namun, karena Newcastle juga mengejar Ekitike sebagai tandem atau pengganti Isak, Liverpool perlu bertindak cepat agar tidak kehilangan keduanya.
Kedua skenario tersebut menggambarkan, merekrut penyerang baru bukan hanya urusan kebutuhan taktis, melainkan juga melibatkan persaingan ketat di bursa transfer. Kondisinya makin rumit karena Isak dan Ekitike menjadi incaran utama dua klub elite Premier League. Persaingan ini menambah tekanan bagi Liverpool untuk segera mengambil keputusan strategis.
4. Jika gagal merekrut Alexander Isak atau Hugo Ekitike, maka target realistis Liverpool jadi misteri
Jika gagal merekrut Alexander Isak atau Hugo Ekitike, Liverpool telah menyiapkan opsi alternatif yang tak kalah menarik. Salah satu nama yang telah didekati adalah Benjamin Sesko, striker muda asal Slovenia yang kini membela RB Leipzig. Sesko tampil solid pada 2024/2025 dengan torehan 13 gol dan 5 assist dari 33 pertandingan Bundesliga. Ia mendapat julukan goal machine dari media Jerman.
Sesko disebut-sebut sebagai opsi serius bagi Liverpool, terutama jika Darwin Nunez benar-benar hengkang ke Napoli. RB Leipzig telah mematok harga 78 juta pound sterling (Rp1,702 triliun) untuk sang pemain, dan Liverpool dikabarkan telah menjalin kontak dengan perwakilannya untuk mendiskusikan kemungkinan transfer. Dalam hal gaya bermain, Sesko menawarkan perpaduan kecepatan, kekuatan, dan penyelesaian akhir yang tajam, yang cocok untuk skema taktik Arne Slot.
Selain itu, nama Victor Osimhen juga masuk radar The Reds. Penyerang Nigeria tersebut tampil impresif musim lalu dengan mencetak 37 gol dan 8 assist bersama Galatasaray saat dipinjam dari Napoli. Meski dibanderol mahal oleh Napoli, Liverpool bisa mempertimbangkan opsi pertukaran pemain dengan Darwin Nunez untuk mendatangkannya. Namun, kendala lain mendatangkan Osimhen terletak pada tuntutan gaji yang tinggi dan masalah indisipliner sang pemain.
Dalam kondisi pasar yang mendesak, Liverpool harus segera membuat keputusan cepat dan tepat. Pilihan ada kepada Alexander Isak yang lebih siap atau Hugo Ekitike dengan potensi jangka panjang. Jika keduanya gagal, menarik untuk melihat apakah The Reds akan beralih ke target lain seperti Benjamin Sesko atau Victor Osimhen.