Eks Striker Naturalisasi Timnas Indonesia Jadi Satpam Klub Striptis

Jakarta, IDN Times- Nasib miris harus menimpa mantan striker naturalisasi Tim Nasional Indonesia, Jhonny Van Beukering. Kehidupan pria berdarah Indonesia-Belanda ini berubah drastis bak roller coaster.
Usai gantung sepatu pada 2013 silam, pemain yang sempat membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2012 ini, kini bekerja sebagai satpam di klub striptis bernama De Nacht yang berada di Kota Tilburg. Dia bekerja di sana setiap akhir pekan, demi menghidupi pacar dan ketiga anaknya.
Van Beukering pun mengaku, begitu menikmati pekerjaannya sebagai satpam di klub striptis tersebut.
"Ini pekerjaan yang luar biasa," kata Van Beukering dalam wawancara dengan Voetbal Zone.
"Siapa yang tidak menginginkan hal itu? Ini adalah klub terbaik yang pernah merekrut saya," lanjut dia.
Selain jadi satpam di klub striptis, Van Beukering juga bekerja di pelbagai bidang. Dia tercatat jadi sukarelawan di organisasi bernama Velp-Zuid, perawat di Klinik Kesehatan Mental dan mengajar senam lansia di kampung halamannya, hingga jadi pelatih klub sepak bola amatir.
1. Van Beukering pernah masuk skuad Timnas Indonesia yang mentas di Piala AFF 2012
Pada 2011 silam, nama Van Beukering mulai dikenal publik sepak bola tanah air. Terlebih usai menyelesaikan kontrak di Feyenoord, dia diperkenalkan sebagai penyerang anyar Pelita Jaya Karawang untuk mentas di Liga Super Indonesia 2011/12.
Tak berselang lama, dia masuk dalam proyek mercusuar PSSI yang tengah menaturalisasi pemain-pemain keturunan. Dia pun akhirnya diambil sumpah dan resmi mengantongi paspor Indonesia.
Kemudian, Beukering masuk dalam skuad Piala AFF 2012 kala PSSI dipimpin Djohar Arifin. Namun, dia tampil mengecewakan. Kala diasuh Nilmaizar, dia tak bisa membawa Timnas Indonesia untuk sekadar lolos dari fase grup ajang tersebut.
Itu jadi satu-satunya aksi Beukering bersama skuad Garuda di turnamen resmi. Setelahnya, dia memilih pulang ke Belanda, karena PSSI juga kala itu mengalami dualisme.
Beukering pun melanjutkan karier ke beberapa klub di tanah kelahirannya, mulai dari Dordrecht hingga Presikhaaf. Hanya saja, kondisinya yang tidak fit lantaran cedera yang belum juga selesai, membuat Beukering memutuskan untuk gantung sepatu.