Erick Thohir soal Isu Promosi-Degradasi Liga 1: Tetap 3 Tim!

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI Erick Thohir membantah isu terkait regulasi promosi-degradasi Liga 1 2023/2024 yang beredar di media sosial. Erick menegaskan, tetap ada tiga tim yang akan promosi dan degradasi.
Regulasi soal kompetisi, kata Erick, sudah mutlak dan tak bisa ditawar. Semua perubahan regulasi harus melalui keputusan bersama dalam kongres.
"PSSI tegas berpegang pada ketentuan yang berlaku bahwa promosi dan degradasi adalah tiga tim. Tak ada tawar menawar soal itu!" tegas Erick dalam pernyataannya, Minggu (29/10/2023).
1. Seperti apa isu yang tengah beredar?

Ya, perubahan regulasi Liga 1 musim ini tengah menjadi perbincangan di media sosial. Liga 1 disebut hanya akan mendegradasikan satu tim pada akhir musim nanti.
Namun, slot promosi Liga 2 ke Liga 1 tak berubah. Tiga tim bakal naik kelas, karena Liga 1 musim depan direncanakan menjadi 20 peserta.
2. Erick tegaskan tidak ada perubahan di tengah jalan

Mendengar hal itu, Erick langsung membantah isu tersebut. PSSI tetap menjadikan regulasi yang telah disepakati dalam kongres sebelum Liga 1 bergulir sebagai acuan. PSSI tidak mau adanya perubahan regulasi di tengah jalan, karena merusak semangat fair play.
"Tidak ada perubahan di tengah jalan. PSSI tidak menoleransi dan jelas menolak isu itu karena tidak sesuai dengan semangat fair play," ujar Erick.
"Kompetisi yang teratur dan sehat akan melahirkan timnas yang sehat. Selain itu, sistem kompetisi yang berputar secara konsisten juga akan memberi kepastian dari sisi bisnis. Karena itu, kami semua sepakat menjaga sistem kompetisi yang telah disepakati dalam kongres," tambah Erick.
3. Citra dan stabilitas Liga 1 bisa rusak

Erick menyebutkan, jika regulasi promosi-degradasi itu memang benar diubah di tengah kompetisi, tentu bakal mengakibatkan dampak buruk. Erick menegaskan, citra dan stabilitas Liga 1 dipastikan rusak.
"Konsistensi ini penting untuk dijaga. Bukan justru diubah-ubah yang justru akan tidak baik bagi citra dan stabilitas kompetisi itu sendiri," ujar Erick.


















