Erigo Kasih Kuasa ke Erspo, Ternyata Gak Masalah

- Hak produksi jersey Timnas Indonesia dari Erigo ke Erspo masih membingungkan publik
- Ahli Hukum Ekonomi dan Bisnis UI, Teddy Anggoro, menjelaskan kasus ini bisa dirunut dari kontrak pemenang tender
- Erigo menunjuk Erspo untuk mengeksekusi produksi jersey karena Sadad sebagai pemilik kedua brand tersebut
Jakarta, IDN Times - Hak produksi dan penanganan jersey Timnas Indonesia dari Erigo ke Erspo masih menimbulkan pertanyaan. Publik dibuat bingung mengapa hal ini bisa terjadi, lantaran Erigo dan Erspo pada dasarnya dua entitas bisnis yang berbeda.
Ahli Hukum Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Teddy Anggoro, menyatakan sebenarnya kasus Erigo dan Erspo dalam urusan jersey Timnas bisa dirunut dari kontrak yang berlaku setelah tender dimenangkan. Dari situ, bisa terlihat apakah pemenang tender diperbolehkan menyerahkan operasional selanjutnya kepada pihak lain.
"Ketika terjadi tender, ada spesifikasi yang dibutuhkan seperti barang, harga, itu pertama. Setelah itu, baru masukkan penawaran. Nah, ketika mereka memenangkan tender pasti ada kontrak yang diberikan. Dalam kontrak itu harus dilihat, diberikan hak atau tidak dia untuk melakukannya?" ujar Teddy kepada IDN Times, Kamis (4/4/2024).
1. Kontrak jadi kunci

Jika pada akhirnya dalam kontrak tersebut terdapat klausul yang membolehkan Erigo mengalihkan haknya kepada Erspo, maka hal tersebut sah terjadi. Memang, Teddy mengakui situasi itu bisa saja membingungkan masyarakat.
Namun, semua memang kembali ke dalam kontrak. Ditambah, kepercayaan dari PSSI terhadap Erspo juga bisa menjadi kunci.
"Dalam praktik memang ada yang diperbolehkan. Misal begini, ada orang mau beli barang merek tertentu. Tapi, belum ada di Indonesia. Lalu, ada orang yang menawarkan dan bisa memberikannya dari luar negeri. Orangnya kan gak punya barang, tapi dia punya klausul dan bisa dilakukan. Jadi, memang harus dilihat kontraknya dulu," kata Teddy.
"Meski gak make sense, itu juga jadi tanggung jawab. Kan kontrak, tender loh, apalagi PSSI sudah ada unsur negaranya. Tapi, kalau itu ada dalam perjanjian, sah-sah saja. Sepertinya, PSSI juga percaya banget," lanjutnya.
2. PSSI tampak gak masalah

Dalam kasus Erigo dan Erspo, pada dasarnya Muhammad Sadad merupakan pemilik dari dua entitas bisnis yang berbeda itu. Erigo, dalam kapasitas pemenang tender, ternyata menyerahkan kuasa kepada Erspo untuk mengeksekusi produksi jersey Timnas.
Sumber IDN Times menyebutkan, hal itu memang terjadi dan PSSI ternyata menyetujuinya. Artinya, apa yang disebutkan Teddy memang benar terjadi.
"Jadi, sebenarnya Erigo itu memang menunjuk Erspo. Ya itu masalah brand saja, orang Erigo dia pemiliknya, Erspo dia pemiliknya juga (merujuk kepada Muhammad Sadad), suka-suka dia lah. begitu," ujar sumber tersebut.
3. Penawaran Erspo menggiurkan

Mengenai kenapa Erspo bisa menang, hal itu tak lepas dari banyaknya duit yang mereka keluarkan. Sumber tersebut mengakui, ada tiga brand yang terdepan untuk menjadi apparel Timnas dalam tender.
Mereka adalah Nike, Mills, dan Erspo.Erspo menang karena menyajikan tawaran lebih besar ketimbang Mills dan Nike. Untuk masalah uangnya memang tak bisa disebutkan, tetapi yang dikeluarkan plus dijanjikan Erspo lebih besar.
"Mills dan Nike itu ada cash tapi tanpa royalti. Sedangkan, Erspo itu menawarkan cash, dan tujuh persen dari royalty product. Kalau kau di PSSI, kau mau pilih mana dengan tawaran seperti itu," kata sumber tersebut.