Sebulan setelah dinyatakan lolos ke putaran final Euro 2024, publik Georgia dibikin resah dengan rencana ratifikasi undang-undang yang disebut media dan para ahli dengan istilah "Hukum Rusia". Ini karena sifatnya mirip dengan regulasi yang berlaku di Rusia. Perusahaan dan institusi yang dapat bantuan dana luar negeri lebih dari 20 persen harus menyatakan diri sebagai agen asing. Meski terlihat sepele, regulasi itu punya kecenderungan membatasi kebebasan dan demokrasi di Georgia.
Pada 12 Mei 2024, jalanan utama di Tbilisi dipadati puluhan ribu demonstran yang menolak UU tersebut. Namun, ternyata upaya mereka tak berhasil. Berselang 2 hari, parlemen Georgia mengesahkan UU. Meski disebut kemunduran, setidaknya masyarakat Georgia bisa berlega hati saat melihat timnas sepak bola pria mereka berlaga di turnamen mayor sekaliber Euro. Benarkah ini bisa dilihat sebagai secercah harapan untuk tetap terintegrasi dengan Eropa?