Fabio Capello Kritik Luciano Spalletti Usai Italia Gagal di Euro 2024

Italia gagal total di Euro 2024. Mereka terhenti pada babak 16 besar usai dibekuk Swiss dengan skor 0-2. Hasil ini jelas mengecewakan untuk tim yang berstatus sebagai juara bertahan.
Catatan buruk ini lantas mendapat tanggapan dari salah satu pelatih legendaris Italia, Fabio Capello. Menariknya, sosok yang kini berusia 78 tahun itu menunjuk pelatih Azzurri saat ini, Luciano Spalletti, sebagai biang kegagalan.
1. Fabio Capello nilai Luciano Spalletti tak bisa membedakan cara kerja pelatih klub dan timnas

Luciano Spalletti ditunjuk sebagai pelatih Tim Nasional Italia pada 18 Agustus 2023. Saat itu, posisi tersebut memang tengah kosong. Roberto Mancini, pelatih yang membawa Italia menjadi juara Euro 2020, mengundurkan diri. Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) pun tidak ragu memilih Spalletti sebagai pengganti.
Alasannya, pria kelahiran 7 Maret 1959 ini baru saja membawa Napoli menjadi juara Serie A Italia dengan gaya permainan yang mengesankan. Namun, bagi Capello, kesuksesan Spalletti tersebut justru membuatnya tidak bisa beradaptasi. Menurut mantan pelatih Timnas Inggris dan Rusia ini, Spalletti tidak bisa membedakan cara kerja seorang pelatih klub dan timnasl.
“Ini adalah dua pekerjaan yang berbeda. Posisi ini (pelatih tim nasional) tidak seperti pelatih klub. Pelatih tim nasional lebih seperti perekrut. Pelatih nasional harus memutuskan berdasarkan apa yang dia lihat dari liga-liga yang berbeda. Dia boleh memiliki idenya sendiri, tetapi juga harus berkaca terkait cara elemen-elemen yang berbeda tersebut digunakan timnya," kata Capello dikutip Football Italia.
Capello mengungkapkan, Spalletti tampaknya terlalu memaksakan diri untuk meminta para pemain Italia tampil dengan sistem yang dia inginkan. Padahal, para pemain tersebut memiliki gaya bermainnya sendiri. Apalagi, mereka lebih sering berlatih bersama klubnya. Capello menilai, seharusnya Spalletti hanya meminta pemain untuk mengubah gaya bermainnya dalam situasi darurat.
2. Fabio Capello sebut Luciano Spalletti arogan

Untuk mendukung pendapatnya tersebut, Fabio Capello pun memberikan analisis terkait penampilan Italia ketika menelan kekalahan selama Euro 2024. Kekalahan terjadi dari Swiss (0-2) dan Spanyol (0-1, babak grup). Menurutnya, Spalletti arogan karena memaksakan mereka bermain dengan skema empat bek.
Saat masih dalam tahap persiapan untuk Euro 2024, Spalletti sebenarnya kerap menggunakan formasi tiga bek. Bahkan, saat imbang melawan Kroasia pada pertandingan terakhir, Spalletti menggunakan taktik ini. Menurut Capello, situasi ini justru membuat pemain bingung.
"Dari apa yang saya lihat, saya pikir hal ini menyebabkan kebingungan, terutama di antara para pemain. Namun, saya juga akan menggunakan kata lain untuk Spalletti. Arogan,” tegas Capello.
Saat melawan Spanyol, Capello menilai Spalletti terlalu naik karena tetap menggunakan formasi empat bek. Baginya, skema tersebut membuat pertahanan Italia lebih rapuh karena membuat para bek sayap harus berhadapan langsung dengan dua pemain sayap Spanyol, Nico Williams dan Lamine Yamal. Capello menyebut mereka sebagai dua pemain sayap terbaik di Euro kali ini.
Sementara, ketika melawan Swiss, meski negara tersebut tidak memiliki para pemain dengan kualitas yang lebih merata seperti Spanyol, Capello menyatakan, mereka tetap lebih solid dibanding Italia, terutama di area tengah. Capello melihat Swiss lebih bermain sebagai sebuah tim. Ini yang akhirnya membuat mereka menang.
3. Fabio Capello pesimistis soal masa depan Italia bersama Luciano Spalletti

Fabio Capello mengaku tidak begitu optimistis dengan masa depan Timnas Italia selama masih dilatih Luciano Spalletti. Menurutnya, Spalletti harus memperbaiki diri. Itu pun jika memang ingin langgeng di kursinya saat ini.
“Saya tidak akan menilai keputusannya. Namun, saya tidak optimistis dengan masa depan. Saya memang merasa Luciano adalah pelatih klub yang hebat, tetapi dia harus memperbaiki diri sebagai pelatih tim nasional. Seperti yang saya katakan pada awal, ini adalah dua pekerjaan yang berbeda,” pungkas Fabio Capello seperti dikutip Football Italia.
Fabio Capello dan para pencinta Timnas Italia yang menginginkan Luciano Spalletti untuk hengkang tampaknya harus gigit jari. Pasalnya, FIGC mengontrak Spalletti hingga 2026. Sang presiden, Gabriele Gravina, bahkan sudah menegaskan, mereka masih percaya dengan proyek yang tengah dibangun. Sebagai catatan, sejauh ini Spalletti sudah memimpin Italia dalam 14 pertandingan dengan 7 kali menang, 4 kali seri, dan 3 kali kalah.