Fabio Quartararo Ingin Beranjak dari Hasil Buruk Jelang MotoGP Belanda

Fabio Quartararo harus menelan pil pahit saat balapan MotoGP Jerman yang digelar pada 16–18 Juni 2023. Pembalap Monster Energy Yamaha itu gagal finis di posisi sepuluh besar saat sprint dan main race.
Fabio Quartararo tentu tak mau tenggelam dalam rasa kecewa setelah hasil buruk di Sirkuit Sachsenring. Oleh karena itu, El Diablo bertekad meraih hasil terbaik saat beradu cepat di Sirkuit Assen, Belanda, pada 23–25 Juni 2023.
1. Fabio Quartararo hanya mampu finis di posisi ke-13 saat sprint dan main race GP Jerman

GP Jerman menjadi akhir pekan yang ingin segera dilupakan Fabio Quartararo dan Yamaha. Betapa tidak, pemilik gelar juara MotoGP 2021 itu gagal menembus sepuluh besar dalam sprint dan main race. Secara beruntun, Quartararo hanya mampu melintasi garis finis di posisi ke-13.
Hasil tersebut sangat bertolak belakang dengan yang diperoleh Quartararo di GP Jerman 2022. Memulai balapan dari posisi kedua, ia finis sebagai pemenang dengan jarak 4,939 detik dari Johann Zarco. Bahkan, pembalap asal Prancis itu berhasil mencatatkan fastest lap saat balapan dengan waktu 1 menit 21,584 detik.
2. Capaian Fabio Quartararo selama MotoGP 2023, baru sekali naik podium!

Fabio Quartararo baru sekali naik podium jika dihitung hingga GP Jerman pada 2023 ini. Itu terjadi ketika dirinya finis di posisi ketiga saat main race GP Amerika. Adapun perolehan terbaik Quartararo saat sprint race adalah finis kesembilan di GP Argentina.
Quartararo kini bertengger di posisi kedelapan setelah mengumpulkan 57 poin. Ia hanya unggul 7 poin dari Franco Morbidelli yang berada di posisi ke-12 klasemen pembalap. Adapun rincian poin yang didapat Quartararo adalah 56 poin dari main race dan sebiji poin dari sprint race.
3. Fabio Quartararo mengaku dirinya dan Yamaha telah belajar dari kegagalan GP Jerman

Fabio Quartararo dan Yamaha bukannya tanpa upaya selama pekan balap di GP Jerman akhir pekan lalu. Mereka sudah mencoba pengaturan motor demi hasil maksimal di Sachsenring. Salah satu yang diterapkan adalah pemakaian ban jenis medium pada motor YZR-M1 milik Quartararo saat main race.
Sayangnya, upaya tersebut tak membuahkan hasil mengesankan. Walau begitu, Quartararo mengaku dirinya dan tim telah belajar dari kegagalan GP Jerman. Baginya, hal tersebut menjadi sebuah hal penting menyongsong GP Belanda yang bakal jadi seri penutup paruh pertama musim 2023.
“Seperti yang kami tahu sekarang, pertaruhan ban tidak berjalan baik. GP Jerman bukanlah kesuksesan besar jika menilik dari perolehan poin. Akan tetapi, kami belajar dari itu dan hal tersebut adalah sesuatu yang berharga,” kata Quartararo dilansir Speedweek.
4. Fabio Quartararo punya kenangan buruk saat balapan GP Belanda 2022

Fabio Quartararo datang ke GP Belanda dengan rasa percaya diri. Akan tetapi, pembalap berusia 24 tahun itu punya kenangan buruk di Assen pada tahun lalu. Pasalnya, ia mengalami dua insiden yang berujung gagal finis.
Insiden pertama terjadi pada lap lima. Fabio Quartararo terjatuh dari motornya ketika menyalip Aleix Espargaro di tikungan lima. Kedua pembalap melebar ke gravel akibat kejadian tersebut. Walau begitu, Quartararo dan Aleix Espargaro masih bisa melanjutkan balapan.
Quartararo kemudian mengalami insiden kedua pada lap 13. Ia mengalami highside saat berupaya melibas tikungan lima. Sayangnya, El Diablo tak bisa melanjutkan balapan setelah kejadian tersebut.
“Tahun lalu, balapan di Assen tidak berjalan sesuai dengan rencana. Meski begitu, sirkuit tersebut adalah salah satu favoritku. Aku akan melakukan yang terbaik untuk sebuah hasil bagus,” tandas Quartararo.
Dengan performa YZR-M1 yang masih jauh dari memuaskan, perjuangan Fabio Quartararo meraih hasil positif di GP Belanda bakal berjalan berat. Namun, bukan tidak mungkin El Diablo memberi kejutan sebelum jeda musim panas tiba. Apakah Quartararo bisa mewujudkannya?