5 Fakta Daniel Levy, Pimpinan Tottenham yang Susah Melepas Harry Kane

Daniel Levy lahir di Essex pada 8 Februari 1962. Dia merupakan lulusan Sidney Sussex College yang merupakan bagian dari University of Cambridge. Kala itu dia mengambil jurusan ekonomi dengan spesifikasi ekonomi pertanahan.

Lulus pada tahun 1985 dengan predikat first class honours degree atau lulus dengan persentase lebih dari 70 persen pastinya menjadi kebanggaan tersendiri bagi Daniel Levy. Setelah lulus, dia mengurus bisnis keluarganya yang sudah sukses, yaitu Mr. Byrite. Dari sinilah Levy tertarik untuk membentuk bisnis lainnya sebelum akhirnya ikut mendirikan ENIC International Ltd.

Selain menjalani beberapa bisnis, Daniel Levy membentuk kerja sama investasi dengan Joe Lewis untuk perusahaan ENIC International Ltd. Perusahaan tersebut diketahui merupakan perusahaan investasi di Britania Raya yang fokus di bidang sepak bola, media, dan entertainment. Sebelumnya, perusahaan ini bernama English National Investment Company.

Saat ini Daniel Levy hanya memiliki saham sebesar 29,4% di perusahaan tersebut, sedangkan Joe Lewis memegang saham perusahaan tersebut sebesar 70,6%. ENIC International Ltd. merupakan perusahaan yang menaungi Tottenham Hotspur hingga saat ini.

Pada tahun 1998, Daniel Levy ingin membeli Tottenham, namun gagal akibat negosiasi yang berjalan dengan alot. Tak menyerah, pada Juli 2000 dia mengajukan tawaran kembali walaupun penawarannya ditolak lagi oleh Alan Sugar. Sebagai informasi, Alan Sugar merupakan pemilik Tottenham Hotspur sebelum ENIC Group.

Setelah penolakan akuisisi kedua oleh Alan Sugar, para fans Tottenham melakukan protes terhadap keputusan tersebut. Pada Desember 2020, Levy bersama ENIC Group mengajukan pembelian 27 % saham klub sebesar 22 juta poundsterling atau setara 434 miliar rupiah. Pengajuan tersebut diterima oleh Alan Sugar dan pada Februari 2001, Daniel Levy resmi ditunjuk sebagai pimpinan utama Tottenham Hotspur hingga saat ini.

Pada November 2017, Daniel Levy dinobatkan sebagai CEO sepak bola terbaik versi Football Business Awards. Penghargaan tersebut merupakan penghargaan paling bergengsi di dunia bisnis sepak bola sejauh ini. Ada pula penghargaan corporate social responsibility (CSR) klub sepak bola di tahun 2017 yang dimenangkan oleh Burnley. 

Klub sepak bola dengan penggunaan teknologi terbaik pada waktu itu diraih oleh Manchester City. Uniknya, setelah mendapatkan penghargaan tersebut, Tottenham mampu melaju ke final Liga Champions 2018 walau harus rela dikalahkan oleh Liverpool.

Selama memimpin Tottenham Hotspur sejak tahun 2001, Daniel Levy hanya mampu memberikan 1 trofi. Trofi yang berhasil diraih klubnya ialah Piala Liga musim 2007/2008. Kala itu Tottenham Hotspur berhasil unggul 1-2 dari Chelsea di final Piala Liga.

Gol Tottenham dicetak oleh Dimitar Berbatov pada menit ke-70 dan Woodgate pada menit ke-94. Gol Chelsea diciptakan oleh Didier Drogba pada menit ke-39. Trofi ini merupakan trofi pertama dan terakhir yang didapatkan Daniel Levy selama memimpin Tottenham Hotspur sejauh ini.

Nah, itu dia 5 fakta dari Daniel Levy yang merupakan pimpinan dari Tottenham Hotspur. Saat ini namanya masih menjadi sorotan banyak publik karena banyak yang penasaran apakah dia akan menjual Harry Kane pada bursa transfer musim panas ini. Menurutmu, apakah Daniel Levy sebaiknya menjual Harry Kane atau tidak ke Manchester City?