3 Fakta Menarik Usai Argentina Hajar Australia

04 Des 2022, 05:34 WIB

Selebrasi Argentina usai mengalahkan Australia untuk melaju ke perempat final Piala Dunia 2022, Minggu dini hari WIB (4/12/2022). (twitter.com/FIFAWorldCup).

Jakarta, IDN Times - Argentina sukses menghajar Australia pada babak 16 besar Piala Dunia 2022 Qatar, Minggu dini hari WIB (4/12/2022). Berduel di Ahmad bin Ali Stadium, Albiceleste menang dengan skor 2-1.

Gol-gol kemenangan tim asuhan Lionel Scaloni dicetak Lionel Messi (35') dan Julian Alvarez (57'). Keduanya membantu Argentina menyusul Belanda yang sudah menunggu di perempat final.

Hasil dari duel yang dimenangi Albiceleste ini menghadirkan beberapa catatan unik. Dilansir Opta dan situs resmi FIFA, berikut fakta menarik usai Argentina hajar Australia.

1. Lionel Messi terus menjadi inspirator

Lionel Messi, kapten Argentina, usai mencetak gol ke gawang Australia di Piala Dunia 2022 Qatar, Minggu (4/2/2022) dini hari WIB. (twitter.com/Argentina)

Lionel Messi tak henti-hentinya untuk menjadi inspirator kemenangan Argentina. Bukan hanya Argentina, dia juga menjadi inspirasi pemain dari tim lainnya.

Pemilik tujuh Ballon d'Or itu telah membuka skor dalam enam pertandingan di Piala Dunia. Ternyata, belum ada pemain lain yang memiliki catatan serupa.

2. Messi genapkan penampilan yang ke-1000

Lionel Messi (twitter.com/Argentina)

Dengan tampil pada laga ini, Lionel Messi telah menggenapkan penampilan ke-1000 dalam kariernya di seluruh kompetisi. Sebanyak 789 gol dan 338 assist dikoleksinya sebagai pendamping selama 1000 penampilan.

Yang menarik, ini pertama kali Messi bisa mencetak gol pada fase gugur Piala Dunia. Gawang Belanda menjadi buruan selanjutnya bagi megabintang berusia 35 tahun tersebut.

3. Wonderkid Australia sejajar dengan Pele

Garang Kuol (twitter.com/Socceroos)

Pada laga ini, Australia juga menurunkan wonderkid-nya. Dia adalah Garang Kuol, yang masuk menggantikan Mathew Leckie pada menit 72.

Dengan usia 18 tahun 79 hari, Kuol menjaid pemain termuda kedua yang tampil pada fase gugur Piala Dunia. Dia menyusul Pele yang pada edisi 1958 berusia usia 17 tahun 249 hari.