5 Momen Comeback Terbaik Sepanjang Sejarah Liga Champions, Epik! 

Tidak ada yang tidak mungkin dalam sepak bola

Liga Champions merupakan kompetisi paling bergengsi dan menjadi mimpi bagi setiap klub untuk menjuarainya. Ajang ini sangat unik karena klub dengan skuad penuh bintang belum tentu bisa memenangkannya. Tidak jarang pengalaman dan "keajaiban" berbicara lebih banyak.

Dalam sejarahnya beberapa klub telah membuktikan hal ini. Mereka mampu melakukan comeback yang tampaknya mustahil menjadi sebuah kenyataan. Berikut ini adalah lima comeback terbaik sepanjang sejarah Liga Champions.

1. Manchester United Vs Bayern Munchen (1998/1989) 

https://www.youtube.com/embed/SKqvPnfIcak

Penggemar Manchester United pasti tidak akan bisa melupakan momen 26 Mei 1999. Setelah memenangkan Piala FA empat hari sebelumnya, Setan Merah berhasrat meraih treble winners dengan menghadapi Bayern Munchen di final Liga Champions.

Namun, impian itu tampak pudar ketika lawan unggul cepat lewat gol Mario Basler. Bayern Munchen bahkan mendominasi sepanjang laga. Namun, dewi fortuna hadir bagi Setan Merah pada menit ke-90 usai Teddy Sheringham mencetak gol penyama.

Tidak cukup itu, dua menit kemudian Solksjaer menjadi pahlawan lewat gol kemenanangan yang dia cetak. Momen ini menjadi sejarah karena untuk pertama kalinya mereka meraih treble winners.

2. Liverpool Vs AC Milan (2004/2005) 

https://www.youtube.com/embed/YyuX5r4oOME

AC Milan adalah raksasa di Eropa pada musim 2004/2005 dan ingin mengamankan gelar Liga Champions ketujuh. Impian ini tampaknya sangat mudah terwujud dengan keunggulan tiga gol atas Liverpool di babak pertama.

Banyak pihak menilai laga itu sudah selesai dan menjadi milik Milan. Namun, keajaiban terjadi pada babak kedua.

Liverpool bangkit dengan mencetak tiga gol balasan, hingga akhirnya laga dilanjut sampai babak adu penalti. Ironis bagi AC Milan, tendangan Andriy Shevchenko berhasil ditepis Jerzy Dudek dan Liverpool akhirnya keluar sebagai juara.

Baca Juga: 8 Tim yang Pernah Masuk Final Liga Champions Secara Back to Back

3. Barcelona Vs PSG (2016/2017) 

https://www.youtube.com/embed/h4m68r8kWAc

Paris Saint-Germain mengalahkan Barcelona di Paris dengan mencetak empat gol tanpa kebobolan pada babak 16 besar. Sebuah comeback tampaknya hampir mustahil karena Barcelona minimial harus mencetak lima gol tanpa kebobolan, dan saat itu belum ada yang pernah melakukannya.

Namun, Barcelona era Luis Enrique adalah salah satu yang terbaik sepanjang sejarah klub. Secara dramatis Barcelona menang dengan skor 6-1 atas PSG dengan tiga gol di antaranya dicetak pada lima menit terakhir laga.

Momen ini begitu dramatis dan pada akhirnya sejarah kembali dicetak Barcelona. Musim itu, mereka meraih treble winner kedua dalam sejarah klub.

4. Chelsea Vs Napoli (2011/2012) 

https://www.youtube.com/embed/mrE4b-NyAZE

Gelar Liga Champions pertama Chelsea tidak didapat dengan mudah. Sebelum pertandingan sengit melawan Barcelona dan Bayern Munchen di semi-final dan final, mereka membuat comeback epik di babak 16 besar melawan Napoli.

Chelsea kalah pada leg pertama di Italia dengan skor 3-1. Dengan pemecatan manajer Andre Villas-Boas, The Blues menjadikan Roberto Di Matteo sebagai caretaker.

Dia membuat perubahan yang luar biasa dengan memenangkan pertandingan skor 4-1 lewat perpanjangan waktu. The Blues lolos dengan skor agregat 5-4 dan pada akhir kompetisi keluar sebagai juara usai kalahkan Bayern Munchen di final.

5. Real Madrid Vs PSG (2021/2022)

https://www.youtube.com/embed/KjC2ywJpulI

Dua tim penuh bintang bertemu lebih awal di babak 16 besar Liga Champions musim 2021/2022. Pada leg pertama, Paris Saint-Germain menang 1-0 dan lebih diunggulkan karena kualitas pemain yang sangat luar biasa.

Pada leg kedua di kandang Real Madrid, PSG menguasai laga dan mampu unggul lebih dulu lewat gol Kylian Mbappe. Namun, pengalaman Real Madrid di kompetisi Eropa mampu bicara lebih banyak.

Mereka berhasil membalikan kedudukan dengan epik lewat hat-trick Karim Benzema hanya kurang dari 20 menit. Real Madrid pun lolos ke perempat final dengan agregat 3-2. Sedangkan PSG untuk kesekian kalinya gagal meski skuad dipenuhi bintang.

 

Sebagai kompetisi paling elit, setiap klub akan melakukan segalanya untuk meraih gelar Liga Champions. Namun, pengalaman dan mental juara menjadi hal paling penting dari sekedar skuad penuh bintang. Lima laga epik di atas menjadi bukti bagaimana hal tersebut menjadi penentu kemenangan.

Baca Juga: 15 Klub yang Pernah Mengawinkan Trofi Liga Domestik dan Liga Champions

Ganjar Firmansyah Photo Verified Writer Ganjar Firmansyah

A Reader who love hiking hitchiking camping and other-Ings

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya