Gara-gara Willian, Chelsea Untung atau Arsenal Buntung?
Jakarta, IDN Times - Keputusan Chelsea melepas gelandang Brasil, Willian ke seterunya Arsenal dinilai jadi kebijakan tepat. Pasca-menjalani debut gemilang bersama skuat Meriam London di Liga Inggris 2020/2021, keberadaannya bak ditelan bumi.
Willian sebetulnya menunjukkan penampilan ciamik saat Arsenal memulai perjalanannya di Premier League musim ini. Selain mempersembahkan tiga assist, dia juga berhasil membawa timnya meraih kemenangan meyakinkan atas Fulham pada 12 Oktober 2020 lalu.
Setelah itu, performanya terjun bebas. Alih-alih membawa tim ke papan atas klasemen, Willian yang menjadi tumpuan lini depan, gagal mencetak assist maupun gol sampai laga terakhir Arsenal, ketika dikalahkan Aston Villa 3-0. Hal itu membuatnya gagal mengangkat penampilan inkonsisten yang ditunjukkan Arsenal.
1. Willian punya kisah indah bersama The Blues
Romantisme Willian bersama Chelsea memang tak begitu mudah dilupakan. Sejak didaratkan pada 2013 silam, banyak hal yang sudah didapat bersama The Blues, termasuk dua gelar Liga Inggris edisi 2014/2015 dan 2016/2-17.
Musim lalu, peran penyerang sayap lincah ini masih cukup besar dalam permainan Chelsea. Dalam 36 penampilannya, Willian berhasil menyumbangkan sembilan gol. Angkat tersebut cukup lumayan untuk ukuran seorang penyerang sayap.
Penampilan apiknya itu ternyata tak menjamin posisinya aman. Sejak datangnya Frank Lampard sebagai manajer, Chelsea menyiratkan bakal melakukan peremajaan, sehingga membuat posisinya rawan untuk dibuang. Apalagi, kontraknya bersama Chelsea berakhir pada musim 2019/2020.
2. Willian tak dapat tawaran kontrak panjang dari Chelsea
Apa yang sudah dikhawatirkan ternyata terjadi. Willian harus menerima kenyataan pahit tak lagi digunakan Chelsea. Selain dianggap tak masuk proyeksi masa depan Lampard, Willian juga hanya ditawari perpanjangan kontrak satu musim saja.
Kondisi tersebut membuat pemain berusia 32 tahun itu semakin terdesak. Padahal, dia menginginkan manajemen Chelsea memberikan perpanjangan kontrak tiga tahun. Di tengah usianya yang memasuki akhir karier di sepak bola, dia pun mencoba realistis dengan mencari tim yang masih mau menampungnya.
Bak gayung bersambut, Arsenal yang memang sedang membutuhkan penyerang sayap, mendapat kesempatan untuk mendatangkan Willian. Itu jadi tawaran menarik, terlebih sang pemain sudah tak memiliki kontrak dengan Chelsea, sehingga dia bisa didatangkan dengan cuma-cuma.
3. Keputusan Lampard membuang Willian cukup tepat
Keputusan Lampard tak menahan Willian pergi ke Arsenal sempat memantik protes dari para pendukung Chelsea. Terlebih, sang pemain sudah memberikan banyak kontribusi bagi tim dalam tujuh musim terakhir.
Lampard tak bergeming. Pelatih asal Inggris tersebut memilih untuk mendatangkan darah segar untuk mengisi lini depan Chelsea. Keputusannya membawa Hakim Ziyech, Timo Werner, dan memberikan banyak kesempatan pada Callum Hudson-Odoi pun berbuah manis.
Penampilan Chelsea di Liga Inggris musim ini jauh lebih bertenaga. Pemain-pemain seperti Warner sampai Ziyech pun berhasil membuktikan dirinya layak jadi dambaan di Stamford Brdige, karena berhasil memberikan sumbangsih gol dan assist berkelas.
4. Arteta optimistis Willian segera tampil baik
Di sisi lain, apakah itu jadi kerugian bagi Arsenal? tentu itu belum bisa dibuktikan, sebab pertandingan Liga Inggris baru dilangsungkan sampai pekan kedelapan. Masih banyak kesempatan bagi Willian untuk membuktikan diri layak jadi andalan Arsenal.
Manajer Arsenal, Mikel Arteta pun masih optimistis jika Willian bakal lebih moncer bersama tim. Hal itu sudah bisa dirasakannya dalam dua laga terakhir.
"Pemahaman terkait apa yang saya minta ke pemain, bisa jadi sedikit berbeda dengan yang dilakukannya di klub sebelumnya. Kini dia sudah mulai menunjukkan peningkatan. Kami tahu bagaimana kualitas yang dimilikinya, hal itu menjadikan Willian jadi opsi tepat buat tim," ujar Arteta dikutip Metro.
Melihat kondisi Willian sampai sejauh ini, kira-kira siapa yang rugi? Arsenal atau Chelsea?
