Jakarta, IDN Times - Kapten Swiss, Granit Xhaka, begitu bangga bisa membantu rekan-rekannya menang atas Italia dengan skor 2-0, pada 29 Juni 2024 lalu. Hasil itu sekaligus menghentikan langkah Gli Azzurri di babak 16 besar Euro 2024.
Lebih dari itu, Xhaka senang karena kemenangan Swiss atas Italia memiliki makna tersendiri. Xhaka menilai kemenangan tersebut menjadi bukti kalau level Swiss tengah berada di atas Italia.
Menurut Xhaka, kondisi Swiss dan Italia saat ini seakan berbalik. Saat mengalahkan Italia, Xhaka merasa Swiss sudah menang sebelum memasuki lapangan.
Kondisi tersebut dirasakan Swiss saat dipermak Italia dengan skor 0-3 pada penyisihan Grup A Euro 2020. Dalam laga tersebut, Swiss yang kalah kualitas merasa sudah kalah sebelum kick-off.
"Kami menang bahkan sebelum memasuki lapangan seperti yang mereka lakukan terhadap kami 3 tahun lalu (di Euro 2020). Saya belum pernah melihat Italia berjuang sekuat itu melawan kami," kata Xhaka dilansir Football Italia.
Kualitas Swiss memang terus mengalami peningkatan. Meski sempat menjuarai Euro 2020, Italia tidak ikut serta dalam dua edisi Piala Dunia terakhir, 2018 dan 2022.
Sedangkan, Swiss konsisten dengan selalu mendapatkan tiket Piala Dunia sejak edisi 2006 lalu. Bahkan, dalam tiga edisi terakhir, Swiss mengukir tradisi selalu lolos 16 besar.
"Kekalahan tiga tahun lalu masih menyakitkan. ,Jadi kami ingin membuktikan diri. Kami bermain bukan hanya untuk menang, tetapi menunjukkan gaya permainan Swiss. Kami bermain di level tinggi dengan pendekatan yang tepat melawan tim unggulan," ujar Xhaka.
Kini, Swiss menjadi salah satu kuda hitam paling mengancam di Euro 2024. Namun, mereka akan kembali mendapat ujian berat, yakni melawan Inggris di perempat final pada 6 Juli 2024 mendatang.
Granit Xhaka berharap rekan-rekannya bisa menunjukkan identitasnya saat melawan Inggris. Mereka harus kembali tampil disiplin demi menyingkirkan Inggris sekaligus ke semifinal.
"Saya sangat bangga dengan apa yang telah kami lakukan. Kami sempurna dalam aspek kedisiplinan, dengan atau tanpa bola," ujar sang mantan pemain Arsenal yang baru saja meraih trofi liga setelah memutuskan gabung Bayer Leverkusen musim panas lalu.