Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Guardiola Gak Gengsi Terapkan Parkir Bus saat ManCity Tahan Arsenal

ilustrasi stadion Manchester City (pexels.com/samg)
ilustrasi stadion Manchester City (pexels.com/samg)

Jakarta, IDN Times - Pendekatan tak biasa diterapkan oleh manajer Pep Guardiola buat Manchester City kala jumpa Arsenal di Emirates Stadium, Minggu (21/9/2025). Untuk pertama kalinya, Guardiola meminta kepada ManCity bermain secara pragmatis.

Dalam duel melawan Arsenal, ManCity tampil dengan strategi parkir bus. Imbasnya, mereka cuma mencatatkan 33 persen penguasaan bola, terendah ketika ditangani oleh Guardiola.

Tapi, ini bukan kali pertama ManCity menerapkan skema tersebut saat melawan Arsenal. Pada Maret 2023, mereka pernah dipaksa untuk bertahan lebih dalam dan cuma menguasai 36,5 persen penguasaan bola.

"Sekali dalam 10 tahun, gak buruk kan? Saya harus membuktikan diri lagi dengan strategi berbeda," ujar Guardiola dilansir Daily Mirror.

1. Lebih terbuka dengan ide baru karena kondisi tim

Guardiola tak gengsi menerapkan strategi parkir bus. Dia lebih terbuka dengan ide baru karena kondisi ManCity sekarang. Apalagi, hal terpenting dalam sepak bola adalah hasil.

Terbukti, dengan skema itu, ManCity nyaris menang karena mampu unggul lebih dulu lewat gol Erling Haaland pada menit sembilan. Baru pada masa injury time, Arsenal bisa menyamakan skor lewat Gabriel Martinelli.

"Saya punya tim yang sedang bertransisi. Saya bilang, gak peduli soal hasil. Saya mau melihat gairah di sesi latihan dan kami menikmatinya. Setelahnya, baru taktik. Kami kalah musim lalu dan harus memulihkan diri," kata pria Spanyol tersebut.

2. ManCity coba ciptakan konsistensi

Hasil imbang kontra Arsenal, menurut Guardiola, sudah menjadi bukti jika ManCity telah kembali. Kini, tugas ManCity selanjutnya adalah menciptakan konsistensi.

"Dari sana, kami harus belajar prosesnya, taktik, cara agar lebih nyaman untuk bisa menang, serta bangga terhadap diri sendiri," kata Guardiola.

3. Tersiksa karena nalurinya berbeda

Sebagai juru taktik yang suka dengan penguasaan bola progresif dan permainan menyerang, Guardiola mengakui penerapan strategi parkir bus menyiksanya secara mental. Sebab, secara naluri dia ingin bola lebih sering berkutat di lini pertahanan Arsenal.

"Saya tersiksa. Sebenarnya, mau bola lebih dekat ke David Raya, ketimbang Gianluigi Donnarumma," ujar Guardiola.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Sport

See More

5 Laga Pertama Olympique Lyon di Ligue 1 2025/2026, Kandidat Juara?

22 Sep 2025, 12:14 WIBSport