Asosiasi Pemain Menemui Otoritas Liga Inggris Bahas Pemotongan Gaji

Kompetisi di Inggris mulai terdampak krisis corona

Jakarta, IDN Times - Para pemain di Liga Inggris sudah mulai khawatir lantaran akan ada pemotongan gaji lantaran dampak dari corona virus atau COVID-19. Bahkan, asosiasi pemain di Inggris (PFA) sudah mengagendakan pembicaraan terkait masalah tersebut bersama otoritas Premier League.

Klub-klub di Liga Inggris memang kehilangan pendapatan karena penangguhan kompetisi. Hal itu membuat kondisi keuangan klub yang menggantung diri dari masalah tersebut terkena pukulan telak. Walhasil, hal itu memunculkan opsi untuk meminta pemain menerima penangguhan upah.

Bahkan, pemangku kepentingan kompetisi kasta kedua Inggris, EFL sudah melayangkan permintaan agar upah para pemain bisa ditunda. Ada juga pilihan lain, di mana para pemain harus mau dipotong gajinnya selama beberapa waktu ke depan saat krisis pandemik ini berakhir di Inggris.

1. Klub Premier League berpotensi besar kehilangan pemasukan

Asosiasi Pemain Menemui Otoritas Liga Inggris Bahas Pemotongan Gajipremierleague.com

Melihat kondisi tersebut, Premier League yang punya nilai pasar cukup tinggi di antara kompetisi domestik negara Eropa lain tak akan kebal terhadap krisis sepak bola akibat wabah ini. Bahkan, potensi klub-klub papan atas kehilangan pendapatan, karena minimnya pemasukan dan hilangnya pendapatan dari hak siar TV sangat mungkin terjadi.

Beberapa klub di Liga Inggris ini pun sudah mulai membahas kemungkinan untuk menunda gaji pemain selama tiga bulan di tengah krisis yang sedang melanda.

Dilansir dari Mirror, klub divisi tiga Inggris, atau EFL League One, MK Dons sudah mengatakan kepada pemain untuk melakukan pemotongan gaji dan staf klub yang tak bermain hanya bisa mendapatkan 80 persen dari upah mereka saja. Kabar itu datang usai salah satu klub EFL Championship, Birmingham City bakal memotong 50 persen gaji pemainnya.

Baca Juga: [BREAKING] Liga Inggris Resmi Ditunda sampai tanggal 4 April 2020!

2. Bos Peterborough United minta klub Premier League bantu klub divisi lebih rendah

Asosiasi Pemain Menemui Otoritas Liga Inggris Bahas Pemotongan GajiBos Peterborough United, Darragh MacAnthony. (planetfootball.com).

Hal yang sama juga bisa dilakukan klub EFL League one lainnya macam Gillingham FC, Peterborough United, sampai Tranmere Rovers ketika mereka berjuang untuk menyeimbangkan neraca keuangannya. Bahkan, bos Peterborough United, Darragh MacAnthony, telah meminta klub Liga Premier untuk membantu klub divisi yang lebih rendah.

Semua pemain memahami jika tak hanya di Inggris saja kondisi seperti ini terjadi, bahkan, beberapa klub top Eropa sudah mulai bakal menjalankan opsi pemotongan gaji tersebut, sebut saja dari Bundesliga, yakni Bayern Munich dan Borussia Dortmund, sampai raksasa LaLiga, Barcelona yang tak punya pilihan lain.

"Para pemain Liga Premier mungkin akan menerimanya karena klub mereka tidak berbeda dalam hal ini, tetapi kekhawatiran di antara para pemain EFL adalah jika mereka menunda maka mereka mungkin tidak melihat uang sama sekali," ungkap salah satu agen terkemuka di Inggris kepada Mirror Sport.

3. PFA buat pernyataan dan segera minta pertemuan mendesak dengan otoritas Liga Inggris

Asosiasi Pemain Menemui Otoritas Liga Inggris Bahas Pemotongan Gajithepfa.com

Pembicaraan serius sendiri akan segera dilakukan antara otoritas kompetisi baik dari Premier League dan EFL, federasi sepak bola Inggris (FA), dan asosiasi pemain sepak bola profesional.

"Seperti halnya industri lain, krisis COVID-19 saat ini memiliki dampak yang parah pada keuangan klub sepak bola. Beberapa klub telah melakukan komunikasi ke pemain dengan tujuan untuk memberlakukan penundaan pembayaran," tulis pernyataan PFA itu yang juga menunjukkan seruan "dana darurat" untuk meringankan krisis.

"Untuk menghadapi situasi ini, kami telah menyerukan pertemuan mendesak dengan Liga Premier dan EFL untuk membahas bagaimana kami dapat melanjutkan ke depan," lanjut pernyataan tersebut.

4. PFA tak setuju dengan opsi pemotongan gaji

Asosiasi Pemain Menemui Otoritas Liga Inggris Bahas Pemotongan Gajitwitter.com/DailyMCFCUpdate/

Otoritas kompetisi EFL sendiri dikabarkan telah membayar £50 juta untuk meringankan beban klub, tapi sebuah sumber mengakui mereka tak tahu berapa lama kebijakan itu bakal berlangsung. Meskipun diyakini bahwa tidak ada klub dalam bahaya yang akan terjadi, Macclesfield dan Southend dikatakan telah menghadapi masalah arus kas tertentu, tetapi EFL yakin klub itu bisa bertahan.

PFA sendiri melalui pernyataannya cenderung menolak pemotongan gaji atau menunda hal itu untuk sementara, tapi mereka terbuka dengan kemungkinan program bantuan pemerintah yang diumumkan pekan lalu untuk bisa melihat pemain di semua tingkatan dibayar 80 persen dari upah mereka hingga £2.500 per bulan.

Namun demikian, sampai sejauh ini, belum ada keputusan resmi terkait cara apa yang harus dilakukan di Liga Inggris. Yang pasti, wabah corona ini membuat kondisi sepak bola di seluruh dunia masih belum menentu.

Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN: Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com

Baca Juga: [BREAKING] UEFA Segera Umumkan Liga Champions dan Liga Europa Ditangguhkan? 

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya