Dapat Tindakan Rasisme, Marcus Rashford Membalas dengan Bijak

Marcus Rashford punya gelar kehormatan

Jakarta, IDN Times - Tindakan rasialis muncul usai laga Premier League 2020/21 antara Arsenal kontra Manchester United, Minggu (31/1/2021) dini hari WIB. Striker Setan Merah, Marcus Rashford menjadi korban rasisme kali ini, karena dilecehkan di media sosial.

Mendapatkan perlakuan seperti itu, Rashford tak marah. Sebaliknya, dia menyikapi hal itu dengan sangat bijak.

"Kemanusiaan dan media sosial yang buruk. Ya, saya memang orang kulit hitam. Saya bangga hidup setiap hari dengan identitas tersebut," cuit Rashford melalui akun Twitter pribadinya.

 

1. Marcus Rashford menyentil aksi orang yang melakukan tindakan rasisme kepadanya

Marcus Rashford pun memastikan, tak ada komentar siapapun yang membuat dia merasa berbeda. Menurut dia, siapapun yang memancingnya untuk bereaksi lebih lantang tak akan mendapatkan hal itu, karena dirinya tak akan membalas tindakan salah tersebut.

"Saya tidak akan menunjukkan sikap rasialnya kepada saya. Terlebih itu bukan sikap bertanggung jawab. Seperti yang sudah dilihat, Anda tidak menemukan (akun) yang asli di dalam itu," ujar pemain berusia 23 tahun itu.

"Saya punya anak yang cantik dan itu semua mengikuti warna kulit saya. Jadi mereka tak usah melihat warna yang sangat cantik yang seharusnya dirayakan," lanjut dia.

Baca Juga: Kampanye Perangi Kemiskinan, Marcus Rashford Dapat Gelar Kehormatan

2. Mesin gol Manchester United yang jadi aktivis kemanusiaan

Dapat Tindakan Rasisme, Marcus Rashford Membalas dengan Bijaktwitter.com/manutd

Rashford memang punya sikap yang sangat baik di luar lapangan. Teranyar, ia mendapatkan gelar Doktor Kehormatan dari Universitas Manchester. Pemain asal Inggris ini mendapatkannya karena gerakan melawan kemiskinan yang telah dibuatnya di Britania Raya.

Selain membuat gerakan melalui media sosial, striker muda Manchester United ini juga acap kali membuka jembatan untuk berkomunikasi dengan pemerintah Inggris. Hal itu membuat kebijakan yang sebelumnya sempat dicabut, kembali dipertimbangkan pemerintah.

Kampanye Marcus Rashford berhasil membuat gerakan luar biasa di Inggris. Hasilnya, kampanye tersebut berbuah manis, karena pemangku kepentingan di Inggris merespons dengan memberikan kupon makan kepada 1,3 juta anak kurang beruntung saat kondisi krisis dan aktivitas sekolah sedang vakum akibat pandemik COVID-19.

3. Bekerja sama dengan badan amal untuk perangi kemiskinan

Dapat Tindakan Rasisme, Marcus Rashford Membalas dengan Bijakpremierleague.com

Selama masa lockdown Rashford bekerja sama dengan badan amal kemiskinan dan limbah makanan, FareShare. Kolaborasi tersebut ternyata menghasilkan £20 juta atau Rp367 miliar dalam bentuk sumbangan finansial dan mampu mendistribusikan sebanyak 3,9 juta makanan untuk didistribusikan ke negara paling rentan setiap minggu selama pandemi ini. .

Pujian langsung dilontarkan oleh Presiden dan wakil kanselir Universitas Manchester, Profesor Dame Nancy Rothwell. Menurut dia, Marcus Rashford merupakan sosok pemuda yang memiliki kepribadian luar biasa. Selain dibekali bakat mumpuni dan dorongan kebaikan, sikapnya membentang jauh melampaui lapangan sepak bola.

"Karyanya untuk amal dan kampanye terkenalnya tidak hanya akan membantu banyak anak muda di kota kami sendiri, tetapi juga di seluruh negeri. Universitas kami memiliki tanggung jawab sosial dan pada intinya, ada rasa kebanggaan dari kami atas tugas warga negara tersebut dan kami ingin berbagi dengan Marcus. Itulah sebabnya universitas senang menjadikan Marcus penerima penghargaan termuda kami dari gelar kehormatan itu," ujar Profesor Dame Nancy menilai Marcus Rashford.

Baca Juga: Marcus Rashford Tak Sabar Duet Sama Jadon Sancho di Manchester United

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya