Ternyata Ini Alasan TVRI Siarkan Liga Inggris, Bukan Liga 1 Indonesia

Helmy Yahya menjelaskan alasannya di depan anggota DPR

Jakarta, IDN Times - Mantan Direktur Utama TVRI Helmy Yahya menjawab mengapa TVRI tidak menyiarkan Liga Indonesia dan malah memilih Liga Inggris. Helmy mengatakan harga Liga Indonesia lebih mahal daripada Liga Inggris.

"Liga Indonesia harganya 4-5 kali lipat dari Liga Inggris," kata Helmy saat rapat dengar pendapat umum dengan Komisi I DPR, di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/1).

1. Liga Inggris ‘killer content’ TVRI

Ternyata Ini Alasan TVRI Siarkan Liga Inggris, Bukan Liga 1 IndonesiaRapat dengar pendapat Komisi l DPR RI bersama Helmy Yahya, Jakarta, Selasa (28/1). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Helmy mengatakan setiap stasiun televisi memiliki 'killer content' yang menjadi acara andalan untuk meraup penonton yang melimpah. Inilah yang meski dibayar mahal TVRI agar channel itu tetap ditonton masyarakat.

"Setiap stasiun televisi memerlukan apa yang disebut dengan 'killer content', 'monster program', yang dibayar mahal hanya supaya orang singgah di stasiun tersebut," sebut Helmy.

Oleh karena itu, Liga Inggris inilah yang menjadi 'killer content' dari TVRI. Helmy mengatakan Liga Inggris menjadi etalase agar masyarakat dapat menonton program lain dari TVRI.

"Liga Inggris bagi kami adalah 'killer content', sebuah showcase, sebuah etalase, orang melihatnya di situ dia masuk dan dia akan belanja program yang lain, sosialisasi kami, pendidikan kami, dan sebagainya," imbuhnya.

2. Liga Inggris hanya 2 juta dolar Amerika

Ternyata Ini Alasan TVRI Siarkan Liga Inggris, Bukan Liga 1 IndonesiaRapat dengar pendapat Komisi l DPR RI bersama Helmy Yahya, Jakarta, Selasa (28/1). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Helmy mengungkapkan bahwa hiburan utama masyarakat Indonesia adalah penayangan pertandingan bulu tangkis dan sepak bola.

"Katakan rezeki anak saleh mendapatkan kesempatan tayangkan Liga Inggris dengan harga yang sangat murah ya saya buka saja harganya cuma 3 juta dolar, 1 juta dolar itu komitmen diambil iklannya, kami cuma bayar 2 juta dolar," kata Helmy.

Dari penayangan Liga Inggris, Helmy mengatakan TVRI mendapatkan keuntungan yang sangat besar. TVRI juga ditonton kembali oleh masyarakat.

"Kalau diitung-itung kalau dapat preview highlight 1 jam, 38 minggu, dapat after match, itu kami itung-itung per episodenya per jamnya hanya Rp130 juta dan hanya karena Liga Inggris publik menonton TVRI, jangan lupa bola itu adalah hal yang sangat menghibur di Indonesia," ujarnya.

3. Helmy bantah tunggakan Liga Inggris bak Jiwaseraya

Ternyata Ini Alasan TVRI Siarkan Liga Inggris, Bukan Liga 1 IndonesiaRapat dengar pendapat Komisi l DPR RI bersama Helmy Yahya, Jakarta, Selasa (28/1). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Helmy Yahya tak sepakat dengan pernyataan Dewas TVRI yang menyatakan TVRI berpotensi gagal bayar program Liga Inggris seperti Jiwasraya. Helmy mengatakan TVRI dan Jiwasraya merupakan dua hal yang sangat berbeda.

Sebab, menurutnya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) TVRI mencapai Rp150 miliar dan yang berhak TVRI diambil sekitar Rp120 miliar.

“Kalau hanya akan membayar Liga Inggris seharga 2 juta dolar, kecil itu, pasti kami bisa bayar. Kalau dianggap kami gagal bayar seperti Jiwasraya, MasyaAllah, sungguh dua perbandingan yang sangat berbeda. Jiwasraya itu gagal bayar, kami tunda bayar," tutur Helmy.

Baca Juga: Helmy Yahya: Tantowi Pernah Melarang Saya Jadi Dirut TVRI

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya