Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ironis, 4 Catatan Kelam yang Terjadi Dalam Sejarah Piala Dunia

vice.com
vice.com

FIFA World Cup merupakan turnamen yang paling menyedot perhatian di seluruh dunia. Tak hanya tentang sepak bola. Berbagai aspek lainnya turut menjadi perhatian.

Banyak cerita unik dan membanggakan yang terlahir di Piala Dunia. Namun di balik itu semua, tak sedikit juga catatan kelam yang terjadi di ajang empat tahunan ini. Apa saja itu? Dilansir dari Sportskeeda.com dan Thesefootballtimes.co, berikut ini di antaranya:

1. Kasus doping Diego Maradona (Piala Dunia 1994)

fifa.com
fifa.com

Kehebatan Diego Maradona di sepak bola memang diakui dunia, terlepas dari banyaknya juga kontroversi yang mengikutinya. Satu catatan hitamnya terjadi pada Piala Dunia 1994. Di penghujung kariernya tersebut, dia harus dipulangkan karena terbukti melakukan doping.

Maradona sendiri sempat bermain dalam dua pertandingan awal dan berhasil mencetak satu gol dan satu assist. Saat itu usianya telah mencapai 33 tahun. FIFA sendiri menemukan lima jenis zat terlarang dalam darah Maradona saat melakukan test doping.

Zat tersebut dipercaya mampu meningkatkan adrenalin. Sehingga bisa menambah energi pemakainya atau juga menurunkan berat badan.

Maradona sendiri sebelum World Cup berhasil menurunkan berat badan sebesar 26 kilogram, di mana hal tersebut sangatlah mencurigakan. Namun satu yang dianggap menjadi bukti besar ialah saat Maradona melakukan selebrasi gol saat membobol gawang Yunani.

Saat itu dia melakukan selebrasi dengan berteriak liar di depan kamera, yang kemudian terkenal dianggap sebagai 'bukti' diadakannya test doping bagi sang pemain.

2. Campur tangan diktator Italia di Piala Dunia 1934

cyprus-mail.com
cyprus-mail.com

Setelah diskusi panjang FIFA tentang siapa yang akan menggelar Piala Dunia 1934, akhirnya Italia diputuskan untuk menggelar Piala Dunia kedua tersebut. Saat itu sendiri Italia dipimpin oleh diktator fasisme, Benito Mussolini yang kemudian menjadikan ajang Piala Dunia sebagai bahan promosi fasisme.

Tak cukup itu, Mussolini pun dipercaya ikut campur dalam pertandingan dengan melakukan hal-hal 'licik' pada saat itu. Selain memasukkan beberapa pemain asal Amerika Selatan ke dalam skuatnya, dia juga menunjuk sendiri tim offisial ketika pertandingan Italia.

Tahun itu juga belum ada televisi dan media diatur oleh fasisme sepenuhnya. Sehingga fakta pertandingan-pertandingan tersebut bisa disembunyikan dengan baik.

Italia menjadi juara Piala Dunia 1934. Namun sayangnya hal itu dianggap karena campur tangan sang diktator, Mussolini yang juga memengaruhi wasit.

3. 'Keberhasilan' Korea Selatan di Piala Dunia 2002

deadspin.com
deadspin.com

Piala Dunia 2002 menjadi yang pertama kalinya diselenggarakan di Asia. Korea Selatan dan Jepang menjadi tuan rumah bersama untuk turnamen 4 tahunan tersebut.

Dipenuhi kejutan seperti gagal lolosnya juara bertahan, Prancis dan lolosnya Turki serta ke semi final. Korea Selatan sendiri mencetak sejarah menjadi tim Asia pertama kalinya yang mampu lolos ke semi final.

Hebatnya, dalam proses tersebut mereka berhasil mengalahkan tim-tim hebat seperti Portugal, Spanyol dan Italia.

Namun di balik itu semua, ada sebuah catatan hitam yang menjadi sorotan. Yaitu keputusan-keputusan wasit yang dianggap berpihak kepada tuan rumah.

Khususnya pada babak knock out saat berhadapan dengan Italia. Wasit asal Ekuador, Byron Moreno mengeluarkan beberapa keputusan kontroversial dengan mengeluarkan kartu merah Francesco Totti, menganulir gol Vieri dan membiarkan Korea Selatan bermain keras.

Moreno sendiri kemudian harus terkurung di penjara karena kasus penjualan obat terlarang. Media sendiri kemudian ramai-ramai menyebutkan jika lolosnya Korea Selatan hingga semi final itu telah diatur oleh FIFA, agar tuan rumah tetap bermain di dalam turnamen. Sehingga pemasukan bisa semakin besar.

4. Tragedi penembakan Andres Escobar

vice.com
vice.com

Pada era 80 hingga 90-an Kolombia dikenal sebagai negara yang penuh dengan kekerasan dan penjualan obat terlarang. Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab tewasnya Andres Escobar, pemain bertahan Kolombia di Piala Dunia 1994.

Hal itu bermula saat Andres Escobar melakukan gol bunuh diri saat menghadapi tuan rumah, Amerika Serikat. Sehingga kedudukan berakhir 2-1 untuk kemenangan Amerika Serikat. Akibatnya, Kolombia harus tersingkir di babak penyisihan.

Tragisnya, 5 hari kemudian Escobar tewas ditembak oleh sekelompok orang dengan luka 6 tembakan di sebuah lapangan parkir. Si pembunuh dikabarkan bahkan meneriakkan "Goal" saat menembak Escobar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ganjar Firmansyah
EditorGanjar Firmansyah
Follow Us

Latest in Sport

See More

14 Pemain yang Pindah dari NBA ke EuroLeague Jelang 2025/2026

24 Okt 2025, 04:34 WIBSport