Bournemouth Ada di Posisi 3 Premier League, Bagaimana Bisa? 

Skuat asuhan Eddie Howe memainkan sepakbola atraktif

Jakarta, IDN Times - Kemenangan 1-3 Bournemouth atas Southampton di pekan ke-6 Premier League pada Sabtu (21/9) dini hari tadi memberikan catatan manis bagi tim tamu. Memasuki pekan keenam usai kemenangan di South Coast Derby tadi, kini Callum Wilson dan kolega ada di posisi ke-3 klasemen sementara, tepat di bawah Liverpool dan Manchester City.

Walau baru berjalan enam pekan, capaian klub berjuluk The Cherries ini tentu mencengangkan. Apalagi, Bournemouth bukan tim mapan dengan bujet belanja maksimal. Bagaimana Eddie Howe, sang manajer muda, mampu melakukan ini?

1. Bournemouth tak sempurna, tapi mampu bermain baik

Bournemouth Ada di Posisi 3 Premier League, Bagaimana Bisa? Twitter/@Squawka

Menyebut Bournemouth sebagai tim sempurna tentu tak elok. Walau begitu, ketika sedang tampil prima, Nathan Ake dan kolega mampu benar-benar tampil taktis dan baik.

Musim ini, tampil dengan pakem andalan 4-4-2, Bournemouth mampu tampil disiplin dan sangat mematikan saat melakukan serangan. Salah satu yang menonjol di sini adalah bagaimana lini tengah dan belakang mereka mampu jadi sumber asis dan gol dengan baik.

Ambil contoh Harry Wilson. Pemain pinjaman dari Liverpool ini sudah mencetak 3 gol sejauh ini, di mana dua di antaranya dicetak melalui bola mati. Lalu ada Diego Rico, bek kiri asal Spanyol. Sejauh ini, Rico sudah ukir 2 asis, salah satunya dari sepak pojok yang sukses dikonversi Ake menjadi gol di laga lawan Soton.

Baca Juga: 9 Fakta Tentang Batalnya Pertandingan di MU vs Bournemouth di Old Trafford

2. Banyak kebobolan tapi banyak pula mencetak gol

Bournemouth Ada di Posisi 3 Premier League, Bagaimana Bisa? Twitter/@premierleague

Catatan surplus gol mereka memang +1,di mana mereka sukses mencetak 11 gol namun juga kebobolan sebanyak 10 kali. Melawan Manchester City dan Leicester City, Bournemouth harus enam kali kebobolan. Namun, melawan Everton dan Soton, Bournemouth juga mampu mencetak 6 gol dan kebobolan 2 gol.

Gaya main yang berani ini memang bisa dimaklumi mengingat Howe familiar bermain dengan skema pressing dan overlapping para bek sayapnya. Dalam satu video latihan pra-musim mereka, tampak bahwa Howe ingin agar pemainnya selalu tampil menekan dan menyerang.

3. Komposisi skuat semakin oke

Bournemouth Ada di Posisi 3 Premier League, Bagaimana Bisa? Twitter/@afcbournemouth

Promosi ke Premier League sejak musim 2015/2016, Bournemouth paling baik adalah mampu finis di posisi ke-9 pada musim 2016/2017. Selebihnya, mereka finis di bawah posisi 10 besar.

Namun, perlahan tapi pasti, Howe mulai mengumpulkan pemain-pemain yang sesuai kebutuhan taktiknya. Pemain seperti Jefferson Lerma, Diego Rico, dan Philip Billing tidak datang di waktu bersamaan.

Selain itu, ia juga membangun skuat dengan banyak pemain muda. Pemain-pemain muda ini mampu dibentuk dengan gaya main dan filosofi taktik ala Howe yang sudah ditanamkan sejak sang manajer muda membesut Bournemouth.

Tercatat, musim ini ada nama Aaron Ramsdale yang dipercaya jadi kiper utama. Ia sendiri baru berumur 21 tahun. Daftar pemain muda ini makin banyak bila kita melihat nama-nama seperti David Brooks, Lloyd Kelly, Jack Stacey, hingga Dominic Solanke.

Apalagi, nama-nama lama juga masih diandalkan oleh Howe seperti kapten Simon Francis, Steve Cook, Junior Stanislas, hingga sang penyerang andalan, Callum Wilson.

Baca Juga: Bisnis Penuh Risiko dari Bournemouth untuk Pemain dari Liverpool

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya