Ode untuk Lucas Torreira, Pejuang dari Kota Pelabuhan

Pemain asal Uruguay ini mencuri hati pendukung Arsenal

Jakarta, IDN Times - Nama Lucas Torreira semakin nyaring di mulut para pendukung Arsenal. Namanya mulai sering dikumandangkan dengan lantang di lapangan. Pemain mungil setinggi 168 sentimeter ini mencuri perhatian sekaligus membayar kerinduan para Gooner, sebutan suporter Arsenal, akan sosok gelandang tangguh yang tak hanya militan, tapi juga sangat bisa diandalkan.

Ia baru didatangkan awal musim ini dari Sampdoria. Konon, Arsene Wenger yang menginisiasi kedatangan sang gelandang sebelum eks manajer legendaris Arsenal itu mundur dari kursi manajerial. Unai Emery tiba dan proses pengejaran tanda tangan Torreira dikebut selepas Uruguay tersingkir di perempat-final Piala Dunia 2018.

Namanya tak langsung menghiasi tim inti Arsenal. Butuh enam pekan bagi Torreira untuk mendapatkan start pertamanya di tim inti dan bermain penuh. Dan tepat di pekan ke-6 Premier League, ia mematenkan tempat di tim inti dan tak tergoyahkan hingga saat ini.

1. Anak dari kota pelabuhan

Ode untuk Lucas Torreira, Pejuang dari Kota PelabuhanTwitter/@Stuart_PhotoAFC

Torreira kecil lahir di Fray Bentos, ibukota provinsi Rio Negro, kota pelabuhan di barat daya Uruguay, sekitar 309 kilometer dari Montevideo, ibukota negara. Fray Bentos adalah apa yang bisa kamu bayangkan seperti kota pelabuhan pada umumnya. Berisi kelas pekerja, dekat dengan pusat ekonomi maritim, yang secara kultural membuat putra daerahnya memiliki mental-mental pekerja keras.

Itu yang ada pada diri Sir Alex Ferguson, misalnya, yang lahir di Govan dari seorang ayah yang bekerja di industri pembuatan kapal. Mental orang-orang di kota pelabuhan yang sibuk adalah mental pekerja keras, sesuatu yang membuat ia tahan banting. Mentalitas itu yang dibawa Torreira ke Italia dan ke Inggris.

Baca Juga: Arsenal vs Tottenham Hotspur: London Utara Berwarna Merah!

2. Garra charrua dan tato singa Torreira

Ode untuk Lucas Torreira, Pejuang dari Kota PelabuhanTwitter/@Stuart_PhotoAFC

Torreira memiliki tato singa di lengan kanannya, yang sekilas, membuatmu mungkin akan teringat penyerang ikonik Arema FC, Franco Hitta. Berbeda dengan Hitta yang membuat tato singa karena apresiasinya terhadap klub berjuluk Singo Edan, Torreira menjelaskan makna tato singa tersebut di situsweb Arsenal, di hari ia resmi direkrut The Gunners.

"Tato ini merepresentasikan bagaimana aku di dalam dan di luar lapangan. Singa menunjukkan spirit dan mentalitas tangguh orang-orang Uruguay. Di momen pertama kali aku melihat tato ini, aku langsung jatuh cinta," ujar Torreira.

Jorge Valdano, di kolomnya untuk The Guardian pada Piala Dunia 2018 lalu, menjelaskan dengan baik apa itu garra charrua. "Itu adalah mentalitas yang ada di diri orang-orang Uruguay. Sulit menjelaskannya dengan kata-kata, tapi itu tentang kehormatan dan keberanian. Garra charrua menuntut tentang perjuangan dan makna sebenar-benarnya tentang memeras darah dan keringat demi kejayaan," tulis Valdano.

Garra charrua memang tentang darah dan keringat, tapi bukan darah dari lawan, melainkan darah yang dituntut dari setiap 'pejuang' Uruguay. Itu yang ditunjukkan di lapangan, tak hanya oleh Luis Suarez dan Edinson Cavani hingga Diego Godin, tapi juga oleh Lucas Torreira. Sejarah sendiri membuktikan bagaimana Maracanazo yang legendaris itu terwujud berkat semangat garra charrua dari Obdulio Varela dan kolega. 200 ribu lebih orang di Maracana menangis karena spirit garra charrua yang kini dibawa Torreira ke London Utara.

3. Secara statistik, Torreira memang luar biasa

Ode untuk Lucas Torreira, Pejuang dari Kota PelabuhanTwitter/@Stuart_PhotoAFC

Situs data dan statistik sepakbola, WhoScored, boleh memberi Torreira nilai rating sebesar 6.98 saja. Tapi bagi pendukung Arsenal, sang pemuda 22 tahun dari Uruguay ini bernilai lebih dari angka sempurna, 10. Secara statistik, ia kuat dalam bertahan dan efektif saat menyerang. Torreira tidak bertahan terlalu dalam dan hanya masuk ke kotak penalti ketika ia tahu ada celah di sana. Efisien dan efektif.

Sebagai gelandang bertahan murni, statistik bertahannya cukup baik: 1.9 tekel per laga, 1.4 intersep per laga, dan 1.1 sapuan per laga. Statistik bertahan itu lalu ditunjang statistik menyerang yang tak kalah ciamik: 2 gol, 2 asis, dengan angka kehilangan penguasaan bola hanya 0.6. Yang buat statistik ini semakin menarik, catatan umpan per laga Torreira juga sangat menawan: 89.4 persen umpan sukses per laga ditambah 2.1 umpan panjang sukses per laga.

Kontribusi all-rounder dari Torreira ini akhirnya mengundang pujian dari sang pelatih, Unai Emery, setelah ia mencetak gol penentu kemenangan Arsenal atas Huddersfield Town. "Cara dia (Torreira) menginterpretasikan situasi di lapangan, secara taktikal, baik saat menyerang atau bertahan, sangat luar biasa. Ia bisa berpikir dengan cepat dan bertindak dengan cepat pula. Dia bisa melakukan pekerjaan defensif dengan sangat baik, dan seperti malam ini serta pekan lalu, ia bisa masuk ke kotak penalti lawan dan mencetak gol. Itu luar biasa," puji Emery dikutip dari situsweb Arsenal.

Baca Juga: Lucas Torreira: Pemain Uruguay 22 Tahun yang 'Kantongi' Ronaldo

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya