5 Alasan Italia Bisa Singkirkan Belgia di Perempat Final Piala Eropa  

Saat ini Belgia bukanlah negara yang bisa disepelekan. Mereka merupakan tim peringkat pertama FIFA, dan memiliki kedalaman skuat yang sangat baik. Namun dalam laga nanti, lini tengah mereka akan pincang setelah Kevin De Bruyne dan Eden Hazard dinyatakan bakal absen karena mengalami cedera.

Peran keduanya sangat vital dalam membangun serangan Belgia. De Bruyne sudah mencatatkan 2 assist dan 1 gol, sedangkan Hazard mencetak satu assist dari 4 laga. Ini bakal menjadi keuntungan besar bagi Italia. Meski demikain, mereka tetap harus waspada karena Belgia masih memiliki opsi pemain yang mumpuni seperti Thomas Meunier dan Thorgan Hazard.

Di sisi lain, Italia bakal tampil dengan skuat terbaik mereka. Bahkan sang kapten Giorgio Chiellini yang absen dalam dua laga sebelumnya akibat cedera paha sudah sembuh, dan siap kembali tampil. Lini tengah Italia yang digawangani oleh Marco Veratti, Nicollo Barella dan Jorginho menjadi kunci permainan Gli Azzuri di Piala Eropa kali ini.

Tak hanya itu, gelandang pelapis seperti Manuel Locatelli dan Matteo Passina pun tak bisa diremehkan. Mereka jadi kunci kemenangan Italia dalam beberapa laga penting, bahkan jadi top skorer sementara tim dengan masing-masing telah mencetak 2 gol. Jangan disepelekan, lini depan yang diisi oleh Insigne, Immobille dan Chiesa pun tak kalah berbahaya. Mereka semuanya bahkan sudah mencetak gol.

Belgia dianggap sedang dalam generasi terbaiknya saat ini. Namun Italia adalah tim dengan mental dan sejarah panjang di turnamen besar. Dalam sejarahnya kedua tim ini sudah berhadapan sebanyak 22 kali, baik dalam laga resmi ataupun persahabatan. Italia unggul jauh dengan meraih 14 kemenangan, sedangkan Belgia hanya 4 kali menang dan sisanya berakhir imbang.

Pertemuan terakhir kedua tim terjadi di fase grup Piala Eropa 2016, di mana Italia menang dengan skor 2-0. Padahal kala itu Italia tampil dengan skuat yang kurang populer, sedangkan Belgia tampil sebagian besar dengan skuat yang sama seperti Piala Eropa 2020. 

Romelu Lukaku dianggap sebagai salah satu striker terbaik dunia saat ini. Dia pun tampil tajam dengan koleksi 3 gol di turnamen ini. Dia memiliki fisik yang kuat, kecepatan dan determinasi yang selalu merepotkan para pemain bertahan. Meski demikian, Italia memiliki keunggulan karena para beknya sudah mengenal gaya bermain striker yang telah membela Inter Milan selama dua musim terakhir itu.

Mereka sudah sering bertemu di Serie A. Apalagi Azzurri sendiri diisi rekan setim Lukaku di Inter Milan seperti bek Andrea Baston, gelandang bertahan Nicollo Barella. Lini pertahanan Italia pun menjadi salah satu yang terbaik di  Piala Eropa 2020. Mereka hanya baru kebobolan satu gol dari 4 laga.

Sejak ditangani Roberto Mancini, Italia bermetamorfosis menjadi tim yang mematikan. Mereka memiliki keseimbangan dalam menyerang dan bertahan yang sama baiknya. Italia bahkan mencetak rekor tak terkalahkan dalam 31 laga terakhirnya. Raihan impresif ini tak lepas dari tangan dingin Roberto Mancini.

Sihirnya telah mengembalikan Italia sebagai tim yang disegani usai gagal tampil di Piala Dunia 2018. Meski sempat diragukan pada awal penunjukannya, Mancini mampu membungkam para pengkritiknya. Lewat para pemain muda potensial dan pemain berpengalaman, Mancini membangun skuat yang seimbang, bermental juara dan menakutkan.

Azzuri telah mencetak 9 gol dan hanya kebobolan satu gol saja. Sebuah catatan yang lebih baik dari Belgia yang mencetak 8 gol dan kebobolan satu gol.

Pertarungan Italia menghadapi Belgia akan menjadi laga paling menarik di babak perempat final Piala Eropa 2020. Kedua tim menjadi favorit di ajang ini dan terbukti lewat ketajaman dan kekokohan pertahanannya. Meski Belgia sedang diisi generasi terbaiknya, Italia berpotensi besar unggul karena pengalaman dan mental juara yang mereka miliki.