Jadi Menpora, Erick Thohir Masih Dipercaya Publik Bisa Pimpin PSSI
Jakarta, IDN Times - Masalah rangkap jabatan yang diemban oleh Erick Thohir sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga serta Ketua Umum PSSI menjadi perdebatan tersendiri. Sejumlah pihak ada yang mengkhawatirkan, Erick tak bisa bersikap adil dalam mengelola cabang olahraga keseluruhan.
Namun, Erick menegaskan akan bersikap dengan bijak untuk mengelola olahraga nasional. Bahkan, dia menyatakan tak akan berat ke PSSI saat menjabat sebagai Menpora.
Kekhawatiran lainnya adalah potensi irisan dalam statuta FIFA. Memang, tak ada larangan dari FIFA ataupun statuta PSSI tentang rangkap jabatan. Tapi, potensi singgungan dengan aturan "intervensi pemerintah" atas status Erick dikhawatirkan terjadi.
"Kebetulan hari ini masih dipercaya sama FIFA. Jadi saya rasa jangan pernah pertanyakan keberpihakan saya kepada olahraga. Karena track record saya di olahraga cukup baik," ujar Erick di Kemenpora, Kamis (18/9/2025).
1. Publik masih percaya dengan Erick
Keyakinan Erick tentu dinantikan implementasinya. Terlebih, hingga kini, calon Ketua Umum PSSI pengganti Erick, jika nantinya mundur, memang belum ada yang kuat secara figur.
Dalam sebuah survei, publik masih percaya Erick bisa memimin PSSI. Football Institute melakukan survei di 21 kota dengan barometer sepak bola nasional, melibatkan 1.270 responden.
Hasilnya, 79,53 persen suporter merasa kinerja Erick sebagai Ketua Umum PSSI, dengan kategori memuaskan dan sangat memuaskan. Lalu, ada 90,39 persen suporter percaya dan sangat percaya, Erick bisa membawa perubahan positif bagi masa depan sepak bola Indonesia.
"Mayoritas suporter menyatakan puas dengan kinerja Erick Thohir. Tingkat kepercayaan terhadap kemampuannya membawa masa depan sepak bola yang lebih baik berada di level tertinggi," ujar Founder Football Institute, Budi Setiawan, dalam keterangannya.
2. Penunjukkan yang di luar dugaan
Munculnya Erick sebagai Menpora sebenarnya di luar dugaan. Sebab, sebelumnya dia tak masuk dalam bursa Menpora.
Usai Dito Ariotedjo dicopot, Moreno Soeprapto, Puteri Komarudin, hingga Raffi Ahmad, santer diisukan akan mengisi pos tersebut. Namun, pada akhirnya Erick yang muncul dan kini menduduki kursi paling bergengsi di Gerbang Pemuda.
3. Tugas berat sudah menantinya sebagai Menpora
Tapi, Erick tak bisa bersantai. Sederet berat sudah menantinya sebagai Menpora.
Dia harus menyelesaikan teguran dari Badan Antidoping Dunia (WADA) terkait kualitas tes doping Indonesia yang tidak sesuai standar. Jika hal ini tak direspons dengan baik, bukan gak mungkin Indonesia terkena sanksi lagi, seperti 2021 lalu.
Erick juga menghadapi tantangan klasik di Kemenpora, yakni anggaran yang minim. Saat ini, Kemenpora hanya mengelola Rp2,3 triliun untuk membina 73 induk organisasi cabang olahraga. Nilai itu belum termasuk program kepemudaan.
Salah satu isu yang dianggap mendesak adalah penyelesaian polemik Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga (Permenpora) Nomor 14 Tahun 2024 tentang Standar Pengelolaan Organisasi Olahraga Lingkup Prestasi.
Regulasi ini menuai kritik keras dari berbagai organisasi olahraga karena dianggap bertentangan dengan Piagam Olimpiade dan Undang-Undang Keolahragaan.
