4 Jebolan Akademi Bochum Jadi Anggota Skuad Jerman di Piala Dunia 2022

Nama Armel Bella-Kotchap mulai dikenal luas setelah bergabung dengan klub English Premier League (EPL), Southampton, pada musim panas 2022 lalu. Berposisi sebagai bek tengah, ia sudah tampil sebelas kali untuk klub barunya itu. 

Tak banyak yang tahu, sebelum sampai di Inggris, Armel Bella-Kotchap lebih dahulu menempuh perjalanan bersama VfL Bochum. Ia belajar di akademi Bochum dari 2017 sampai diangkat ke tim utama pada 2019. Bella-Kotchap tercatat memainkan 74 pertandingan.

Meski begitu, Armel Bella-Kotchap tidak dimainkan sekali pun oleh Hansi Flick pada fase grup Piala Dunia 2022. Sejauh ini, ia baru membukukan dua caps untuk Jerman di UEFA Nations League dan pertandingan persahabatan.

Kalau bukan karena cedera, Lukas Klostermann bisa dibilang bek andalan Timnas Jerman. Sejak debut pada 20 Maret 2019, ia telah menorehkan 5 assist dari 21 penampilan. Klostermann juga tampil dua kali di Piala Dunia 2022.

Di level klub, Klostermann merupakan pemain senior. Dirinya naik tingkat ke tim utama VfL Bochum pada Maret 2014 silam. Beberapa bulan berselang, pemain 26 tahun ini langsung dilirik dan direkrut RB Leipzig.

Klostermann hingga kini masih setia kepada RB Leipzig. Total 13 gol dan 12 assist sudah dikantonginya dalam 237 penampilan. Namun, sekarang ia sering diterpa cedera sehingga baru dua penampilan yang dibuatnya pada awal musim 2022/2023.

Leon Goretzka juga produk jempolan dari akademi Bochum. Sang pemain mulai promosi ke tim utama saat memasuki usia 17 tahun pada 2012. Tak butuh waktu lama, setahun kemudian, ia dibajak FC Schalke dan berlanjut membela Bayern Munich sejak 2018.

Karier Leon Goretzka cukup cemerlang bersama Bayern Munich. Catatan 34 gol dan 33 assist jadi bukti. Ia membukukannya dari 157 penampilan dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.

Sementara itu, kiprah pemain 27 tahun ini tidak langsung mulus di level timas. Goretzka debut pada 2014, tetapi mulai sering dimainkan sejak 2017. Di Piala Dunia 2022, dirinya dimainkan tiga kali dan tampil selama 158 menit di lapangan.

Dari semua pemain di daftar ini, Ilkay Guendogan yang paling senior mengingat pengalamannya sudah jauh di level klub maupun timnas. Ia sudah 6 tahun membela Manchester City dan debut untuk Jerman sejak 11 tahun lalu (2011).

Dahulu, Guendogan memang menimba ilmu di akademi Bochum, tetapi ia memulai karier profesional bersama FC Nuernberg. Ia juga pernah membela Borussia Dortmund sebelum akhirnya menambatkan karier di Manchester City sejak 2016.

Walau sudah senior, Guendogan jarang menonjol di ajang besar bersama Jerman. Gol penalti yang dicetak ke gawang Jepang di Piala Dunia 2022 merupakan gol perdananya di turnamen mayor. Akan tetapi, iasudah punya 17 gol, 7 assist, dan 66 caps.

Diperkuat pemain top dan memiliki penguasaan bola lebih bagus, tidak bisa mengantar Jerman ke babak gugur Piala Dunia 2022 Qatar. Anak-anak asuh Hansi Flick tersingkir karena kalah selisih gol dari Spanyol di klasemen Grup E. 

Jerman tertinggal sejak awal lantaran tumbang saat berhadapan dengan Jepang di laga pertama. Mereka baru mencomot satu poin usai memaksa Spanyol imbang. Namun, pada laga pemungkas, nasib mereka tidak ditentukan oleh kemenangan. 

Jerman menang 4-2 atas Kosta Rika, tetapi poin mereka menjadi sama dengan Spanyol yang kalah atas Jepang. Setelah adu jumlah gol dengan La Roja, Die Mannschaft kalah 6-9 sehingga terpaksa pulang dari Qatar lebih cepat.

Terhitung 4 tahun yang lalu, Jerman terdepak dari fase grup Piala Dunia 2018 Rusia. Mimpi buruk itu sekarang terulang lagi di Piala Dunia 2022 Qatar. Status tim kuat memang tidak jadi jaminan di turnamen antardunia.