Jakarta, IDN Times - AS Roma menjadi favorit dalam final UEFA Conference League. Menghadapi Feyenoord di Tirana, Kamis dini hari WIB (26/7/2022), Roma digadang-gadang bisa menang mudah dan mengangkat trofi juara.
Secara kualitas tim, Roma dianggap lebih matang dan unggul. Namun, yang paling disorot adalah kehadiran Jose Mourinho di kursi pelatih. Inilah yang dianggap publik menjadi kunci dari Roma bisa juara.
Wajar saja kalau opini itu muncul. Sebab, Mourinho sudah meraih segalanya di pentas Eropa. The Special One sudah pernah juara di kompetisi sekelas Liga Champions dan Liga Europa.
Dengan fakta itu, publik tak salah jika berpikir Giallorossi menjadi favorit di final nanti, ketimbang Feyenoord.
Opini itu pun dijawab Mourinho. Dia tak merasa kalau pengalamannya mengangkat trofi Liga Champions dan Liga Europa jadi keunggulan di final.
Sebab, menurut Mourinho, apa saja bisa terjadi di partai final. Makanya, dia tak merasa kalau Roma jadi favorit.
"Pengalaman tak membantu. Memang, pikiran saya sangat kontras dengan kalian. Saya merasa sama seperti sebelumnya, ini final pertama. Saya fokus, mungkin itu caranya menyiapkan diri jelang final agar lebih baik," ujar Mourinho dilansir Football Italia.
Ini menjadi momen penting buat Roma. Sebab, Roma kembali ke final kompetisi Eropa setelah penantian selama 31 tahun. Makanya, Mourinho begitu menantikan momen bersejarah itu.
"Kami sudah menuliskan tinta emas di sini. Tapi, kami harus memberikan segalanya buat menuntaskan misi," tegas Mourinho.