Kaesang dan Pemilik MU Ikut Kecam Presiden FIFA dan PSSI

Jakarta, IDN Times - Kegiatan main bola bareng antara FIFA dan PSSI pada Selasa (18/10/2022) malam, rupanya menuai kritik dari berbagai pihak. Terbaru, petinggi Madura United dan Persis Solo mengkritik apa yang dilakukan dua organisasi tersebut.
Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, dan CEO Persis, Kaesang Pangarep, bersuara lantang soal tawa dan canda yang tercipta dalam momen main bola antara PSSI dan FIFA di Stadion Madya. Mereka pun melemparkan komentar sinis pada FIFA.
1. Achsanul meminta FIFA pergi dari Indonesia
Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Achsanul menyatakan alangkah baiknya, FIFA segera angkat kaki dari Indonesia. Dia melihat, cara FIFA dalam bersimpati soal tragedi Kanjuruhan sangat tidak elok.
"Silakan segera pergi FIFA. Jangan lama-lama di Indonesia. Caramu lebih tak elok dalam berempati," cuit Achsanul.
2. Kaesang mengeluarkan serial cuitan sindiran
Jika Achsanul begitu tegas dalam menyampaikan kritiknya, lain hal dengan Kaesang. Melalui akun Twitter pribadinya, dia mengeluarkan serial cuitan yang berisi sindiran bagi PSSI dan FIFA, plus meme-meme lucu.
"Alhamdulillah semuanya tersenyum. Kami pemilik tim juga hanya bisa tersenyum melihat kebahagiaan ini," cuit Kaesang, dibarengi meme-meme di bawahnya.
3. Anggota TGIPF juga sudah lemparkan kritik

Sebelumnya, anggota TGIPF Laode M Syarif, sudah melemparkan kritik juga pada FIFA dan PSSI lewat cuitan di akun Twitter-nya. Dia mempertanyakan hati nurani kedua organisasi itu, yang masih bisa tersenyum di tengah pilu korban tragedi Kanjuruhan.
"Menari di atas pusara yang masih basah dari 133 korban Kanjuruhan, tolong berempati dan bertanggung jawab. Di mana hati dan pikiran jiwamu?" cuit Laode sambil menandai Presiden FIFA, Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, di Twitter.
4. Ajakan Infantino?
PSSI berdalih kalau sesi main bola bersama semalam karena adanya ajakan dari Infantino. Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, mengungkapkannya lewat komentar yang cukup kontroversial pula.
"Apapun bisa terjadi di dunia, tapi sepak bola tetap berjalan," kata Yunus.