Kalah dari Libya, Ini 3 Hal yang Harus Dibenahi Indonesia

Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia meraih hasil kurang memuaskan dalam laga uji coba perdana mereka di Turki. Bersua Libya di Mardan Sports Complex, Selasa (2/1/2024) malam WIB, skuad Garuda kalah dengan skor 0-4.
Memang, laga ini hanya sebatas uji coba semata. Namun, kekalahan dengan skor empat gol tanpa balas jelas menghadirkan banyak pekerjaan rumah. Berdasarkan pantauan IDN Times, dari kekalahan ini ada tiga hal yang harus dibenahi.
1. Koordinasi lini pertahanan yang kudu dibenahi

Di laga ini, lini pertahanan Indonesia kembali jadi sorotan. Koordinasi yang buruk mengakibatkan para pemain Libya dengan mudah menembus pertahanan skuad Garuda.
Sorotan jadi milik semua pemain yang menghuni lini pertahanan, bahkan bagi seorang Justin Hubner. Di babak pertama, duet Rizky Ridho dan Wahyu Prasetyo sempat bermain baik. Namun, blunder Wahyu membuat Libya sukses mencetak gol.
Situasi makin memburuk di babak kedua. Duet Hubner dan Jordi Amat acap melakukan miskomunikasi, ditambah lagi minim bantuan back up dari lini tengah untuk menjaga pertahanan. Alhasil, tiga gol tercipta di babak kedua.
2. Permainan direct yang harus lebih pas

Timnas Indonesia era Shin Tae Yong sejatinya dikenal lewat permainan direct yang ciamik. Hal itu tampak di beberapa ajang, tetapi tidak terlihat dalam laga lawan Libya ini. Kombinasi umpan para pemain Garuda tidak berjalan baik.
Sama seperti miskomunikasi di lini pertahanan, para pemain Indonesia juga acap salah umpan di laga ini, yang mengakibatkan mereka sulit mengembangkan permainan. Hal itu juga membuat mereka kesusahan mengembangkan permainan.
Hal ini berbeda jauh dengan apa yang diterapkan Libya. Tampak mereka bermain jauh lebih kompak, dengan umpan-umpan yang lebih akurat. Alhasil, mereka dengan mudah membongkar lini pertahanan Indonesia beberapa kali.
3. Adaptabilitas terhadap skema

Di laga ini, Shin menerapkan skema yang sedikit berbeda. Jika lazimnya dia senang memakai skema tiga bek, di laga ini dia menggunakan skema empat bek. Sejatinya, ini bukan kali pertama dia menggunakan skema empat bek.
Di awal-awal masa kepelatihannya di Timnas Indonesia, Shin pernah menggunakan skema ini, dan berhasil. Dia lalu menggunakan skema tiga bek ketika skuad Garuda berlaga di Kualifikasi Piala Asia 2023. Ketika itu, para pemain mampu beradaptasi.
Sekarang, ketika dia menggunakan skema empat bek lagi, tampak para pemain agak canggung. Hal inilah yang jadi dasar dari buruknya permainan skuad Garuda. Adaptabilitas mereka terhadap skema empat bek ini tidak berjalan bagus.
Itulah poin-poin yang harus dibenahi oleh Timnas Indonesia usai kalah dari Libya. Masih ada laga uji coba kedua pada 5 Januari nanti, dan itu akan jadi momen apakah perbaikan sudah ada atau tidak.