Jakarta, IDN Times - Kecewa berat. Mungkin itulah perasaan Harry Kane kepada Tottenham Hotspur sekarang. Keinginannya untuk hengkang dari klub yang dia perkuat dalam 16 tahun terakhir itu seolah digantung, layaknya jemuran.
Kane sejatinya sudah mengungkapkan hasratnya untuk pergi dari Tottenham. Gayung bersambut, Manchester City diisukan siap memboyong dirinya dari London Utara. Namun, dengan sisa waktu enam hari di bursa transfer, tak ada kejelasan soal transfer Kane, sampai sekarang.
Tottenham menolak semua penawaran yang sudah diberikan ManCity untuk menggaet Kane. Mereka keras kepala soal harga transfer Kane, yang dipatok di angka 150 juta poundsterling (setara Rp3 triliun). Penawaran di bawah itu, Tottenham tolak mentah-mentah.
ManCity hanya berani membayar Kane di harga 100 juta poundsterling, dengan rincian 75 juta poundsterling dalam bentuk tunai, dan sisanya dengan bentuk add-ons. ManCity juga dikabarkan menyiapkan tawaran 125 juta poundsterling, jika Kane urung mereka dapatkan hingga 31 Agustus 2021.
Bukan tanpa sebab ManCity tidak berani mengeluarkan uang lebih. Mereka kehabisan dana setelah membeli Jack Grealish dengan nominal 100 juta poundsterling. Jika merekrut Kane dengan harga mahal, mereka berpotensi tersandung aturan Financial Fair Play (FFP).
Sudah cukup sering ManCity terlibat masalah dengan UEFA gara-gara FFP. Mereka bahkan sempat mendapatkan hukuman dilarang tampil di Liga Champions pada 2020. Namun, berkat banding yang mereka lakukan, hukuman ini dicabut.
Sejak awal musim 2021/22, Kane sudah terlibat masalah dengan Tottenham. Dia bahkan sempat tidak hadir di sesi latihan tim, meski jatah liburnya selepas membela Inggris di Piala Eropa 2020 sudah tuntas.
Meski begitu, Kane sudah tampil bersama Tottenham di Premier League 2021/22, dalam laga lawan Wolverhampton Wanderers. Meski begitu, dengan situasi yang dia alami kini, Kane merasa Tottenham harus segera melepasnya.