Keito Nakamura, Pencetak Gol di Laga Perdana Jepang di Piala Asia 2023

16 Jan 2024, 11:34 WIB

Keito Nakamura (instagram.com/japanfootballassociation)

Ada yang menarik saat Jepang bersua Vietnam pada laga perdana fase grup Piala Asia 2023. Selain fakta bahwa Jepang sempat tertinggal 1-2, ketiga pencetak gol Jepang adalah pemain-pemain yang sedang mengalami renaissance karier alias peningkatan performa selama setahun terakhir.

Selain Takumi Minamino yang kini jadi langganan starter AS Monaco di bawah Adi Huitter dan Ayase Ueda yang baru saja pindah ke Feyenoord usai jadi runner-up top skor Liga Pro Belgia 2022/2023, ada sosok Keito Nakamura. Sama dengan Ueda, ia juga baru saja pindah ke klub baru pada musim panas 2023 lalu. Tak perlu waktu lama, Nakamura sudah punya posisi aman di Stade Reims.

Keikutsertaannya dalam Piala Asia 2023 pun tak mengejutkan. Sejak masih berseragam LASK (Bundesliga Austria), ia sudah dikenal sebagai winger yang versatile dan punya kemampuan dribel mumpuni. Seperti apa sepak terjangnya dan proyeksi karier Keito Nakamura? Berikut profil dan analisis pola permainannya.

1. Sejak 2019 sudah merantau ke Eropa sebagai pemain pinjaman

Keito Nakamura (instagram.com/nakamura.keito)

Keito Nakamura adalah jebolan akademi Mitsubishi Yowa yang kemudian dikontrak secara profesional oleh Gamba Osaka pada usia 18 tahun. Setahun di Osaka, Nakamura dapat kesempatan merambah Eropa sebagai pemain pinjaman. Twente jadi rumah pertamanya di Eropa selama semusim. Ia kemudian jadi satu dari sekian pemain Jepang yang singgah di klub Liga Pro Belgia, Sint-Truidense VV.

Nakamura melanjutkan kariernya di Austria bersama tim kedua LASK (Linzer Athletik-Sport-Klub) selama separuh musim. Jelang bergulirnya musim 2021/2022, LASK mengakuisisi sang pemain dari Gamba Osaka dan mempromosikannya ke tim utama. Di klub itulah para scout dan analis mulai mengakui bakat spesialnya.

2. Salah satu winger dengan dribbling skill terbaik saat ini

Keito Nakamura (instagram.com/laskofficial)

Total Football Analysis merangkum performa Keito Nakamura di LASK selama 2 musim. Menurut amatan mereka, Nakamura adalah salah satu pemain sayap dengan kemampuan dribel terbaik saat ini. Ia mirip dengan Khvicha Kvaratskelia (SSC Napoli), Gabriel Martinelli (Arsenal), dan Serge Gnabry (Bayern Muenchen). Nakamura punya kontrol bola yang baik (susah direbut) dan bisa menyelinap di antara ruang-ruang sempit yang disisakan pemain bertahan lawan.

Didukung pula oleh kemampuannya memutuskan secara strategis kapan harus melepaskan tembakan atau mengoper bola ke rekannya, Nakamura jadi sosok berbahaya saat berada di area penalti lawan. Di sisi lain, ia punya stamina yang baik untuk melakukan high pressing saat timnya berada pada mode bertahan. Ia tercatat cukup sering melakukan counterpressing dan recovery bola. Analisa itu diamini Breaking the Lines dan Soccerment yang juga mengakui kepiawaian Nakamura membawa bola dan menciptakan peluang.

3. Musim 2023/2024 bisa jadi periode terbaik dalam kariernya

Keito Nakamura (instagram.com/stadedereims)

Berkat performanya di LASK, Keito Nakamura dapat kesempatan debut untuk timnas senior Jepang. Ia debut pada pertandingan persahabatan lawan Uruguay dan berhasil cetak gol perdananya untuk Jepang pada Juni 2023 saat mereka menjamu El Salvador. Sejak debut sampai Piala Asia 2023 bergulir Januari 2024 ini, Nakamura sudah tampil dalam 6 laga dan menyumbang 6 gol untuk negaranya.

Pada 2023 pula, Stade de Reims memboyongnya dari LASK saat jendela transfer musim panas. Saat itu, tak banyak pemain Jepang yang berlaga di Ligue 1 Prancis, hanya Takumi Minamino di AS Monaco dan Junya Ito di Reims. Pada musim perdananya di Reims, performanya tidak mengecewakan. Nakamura cukup rutin dipilih Will Still jadi starter, ia hanya absen beberapa kali karena cedera pergelangan kaki.

Keito Nakamura jadi satu dari sekian alumni akademi lokal Jepang yang alami peningkatan karier signifikan beberapa tahun terakhir. Bukan tak mungkin kita akan mendengar nama-nama baru dari negeri itu. Komitmen Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) meningkatkan kualitas liga domestik mereka patut diteladani, terutama buat Indonesia yang sampai sekarang masih bertumpu kepada pemain diaspora dan naturalisasi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.