Kenapa Ruben Amorim Tarik Keluar Bruno Fernandes Kontra Nottingham?

Ruben Amorim mengambil keputusan berani dengan menarik keluar Bruno Fernandes saat Manchester United bertanding melawan Nottingham Forest dalam lanjutan English Premier League (EPL) pada, Sabtu (7/12/2024), di Old Trafford, Manchester, Inggris. Pelatih yang baru bergabung pada akhir November 2024 itu mengganti Bruno Fernandes dengan Mason Mount ketika pertandingan memasuki menit 76. Perubahan taktik ini menimbulkan pertanyaan bagi banyak pihak.
Pasalnya, pada momen tersebut, MU tengah tertinggal dengan skor 2-3. Padahal, seperti diketahui, Fernandes merupakan pemain yang bisa memberikan dampak besar untuk tim. Terbukti, dalam pertandingan ini, ia menjadi pencetak gol terakhir mereka sebelum keluar lapangan. Usai pertandingan, Ruben Amorim mengungkapkan alasan di balik keputusannya itu.
1. Bruno Fernandes jadi penyebab gol kedua yang masuk ke gawang MU
Pada pertandingan ini, MU kalah dengan skor 2-3. Mereka tertinggal oleh gol Nikola Milenkovic pada menit kedua, tetapi bisa mengakhiri babak pertama dengan skor imbang melalui gol Rasmus Hojlund (18'). Namun, pada menit 47, Forest kembali unggul melalui Morgan Gibbs-White. Bruno Fernandes menjadi biang keladi dalam gol ini.
Sang kapten tim keliru dalam melakukan kombinasi umpan satu-dua bersama Leny Yoro di wilayah permainan sendiri. Hasilnya, bola pun dicuri oleh Callum Hudson-Odoi. Mantan pemain Chelsea itu langsung menyodorkan si kulit bundar kepada Gibbs-White. Dari luar kotak penalti, Gibbs-White melepaskan tendangan yang sukses menembus gawang Andre Onana. Setelah itu, Nottingham Forest semakin menjauh berkat gol dari Chris Wood pada menit 54.
Pada menit 61, Fernandes memang sempat memperkecil ketertinggalan untuk MU. Namun, ia harus rela ditarik keluar pada menit 76 untuk digantikan oleh Mason Mount. Skor 3-2 bagi Nottingham Forest pun tetap bertahan hingga pertandingan usai.
2. Ruben Amorim sebut Bruno Fernandes kelelahan dalam situasi transisi
Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Ruben Amorim mengungkapkan bahwa alasan dirinya menarik keluar Bruno Fernandes adalah karena sang pemain yang kelelahan, terutama ketika timnya tengah melakukan transisi. Pelatih asal Portugal itu tidak ingin mengambil risiko dengan membiarkan Fernandes tetap berada di lapangan. Oleh karenanya, ia pun memasukkan pemain yang lebih segar secara fisik dalam diri Mason Mount.
"Saya paham Bruno memang menjadi sebuah ancaman ketika dekat dengan kotak penalti. Dia pun mencetak satu gol. Namun, dia kelelahan dengan transisi. Saya bisa saja membiarkan Bruno Fernandes (tetap di lapangan). Namun, saya merasa percaya dengan Mason Mount. Dia juga bagus dalam situasi bola mati serta sangat berteknik dan kami membutuhkan kaki yang lebih segar," kata Amorim seperti dilansir situs resmi Manchester United.
3. Bruno Fernandes jarang mendapat waktu istirahat
Jika melihat statistik, pernyataan Amorim di atas memang masuk akal. Sepanjang musim ini berjalan, gelandang yang kini berusia 30 tahun itu jarang mendapat waktu istirahat. Tercatat, dari 23 pertandingan yang sudah dijalani MU di seluruh kompetisi, Fernandes hanya absen satu kali. Namun, itu pun terjadi karena dirinya menjalani hukuman akumulasi kartu. Selain itu, Fernandes juga hampir selalu bermain penuh. Dari 22 penampilan, 6 kali saja ia digantikan. Hasilnya, Fernandes menjadi penggawa MU dengan menit bermain terbanyak ketiga (1.811 menit) sejauh ini. Ia hanya kalah dari Diogo Dalot (1.940 menit) dan Andre Onana (1.890 menit).
Meski begitu, menarik pula untuk mencermati poin lain dari pernyataan Ruben Amorim di atas. Secara tidak langsung, ia meminta Bruno Fernandes untuk lebih bisa beradaptasi dalam skema permainan transisi. Jika gagal, bukan tidak mungkin dirinya akan tergeser meski kini berstatus sebagai kapten tim.
Ya, sejak bergabung dari Sporting CP pada 29 Januari 2020, Bruno Fernandes memang berkembang menjadi salah satu pemain kunci MU. Kini, di bawah asuhan Amorim, ia mendapat tantangan baru jika ingin menjaga statusnya tersebut. Mampukah ia menjawabnya?