Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kerja Keras yang Membuat John Jensen Dicintai Pendukung Arsenal

ilustrasi Emirates Stadium (unsplash.com/whoisdenilo)
ilustrasi Emirates Stadium (unsplash.com/whoisdenilo)
Intinya sih...
  • John Jensen bergabung Arsenal setelah membantu Denmark menjuarai Euro 1992.
  • Jensen hanya mencetak satu gol selama membela Arsenal, tidak sesuai ekspektasi pendukung.
  • Meski gagal memenuhi harapan, Jensen dihormati karena kerja kerasnya selama membela Arsenal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ekspektasi selalu mengiringi kedatangan seorang pemain baru. Terlebih jika mereka datang ke klub anyar dengan rekam jejak yang mentereng. Situasi ini dirasakan pula oleh John Jensen saat bergabung dengan Arsenal.

Menariknya, ketika hengkang, Jensen sebetulnya gagal memenuhi harapan yang dibebankan kepadanya tersebut. Meski begitu, ia tetap berhasil mencuri hati para pendukung Arsenal. Pria Denmark pertama yang membela Arsenal ini melakukannya lewat kerja keras.

1. John Jensen diharapkan menjadi mesin gol anyar dari lini tengah

John Jensen bergabung dengan Arsenal pada 1 Juli 1992. Ia diboyong dari Brondby. Jensen datang ke Arsenal dalam kondisi yang sangat berbahagia. Pasalnya, beberapa hari sebelumnya, ia baru saja membantu Denmark menjuarai Euro 1992. Pemain berposisi gelandang ini bahkan mencetak satu gol dalam kemenanangan 2-0 atas Jerman tersebut. Jensen membobol gawang Bodo Illgner pada menit 18 dengan cara khas seorang gelandang. Ia muncul dari lini kedua dan menuntaskan umpan tarik yang dibuat Flemming Povlsen dengan sebuah tendangan keras pada sentuhan pertama.

Performa Jensen di final Euro 1992 itu sekaligus membuat para pendukung Arsenal menaruh ekspektasi yang tinggi kepadanya. Mereka berharap Jensen bisa menyumbang banyak gol dari lini tengah. Terlebih, ia memang direkrut untuk menggantikan David Rocastle yang dijual kepada Leeds United. Selain merupakan produk asli akademi, Rocastle begitu dicintai para pendukung Arsenal karena cukup produktif. Selama membela kebanggaan klub mereka, Rocastle berhasil mencetak 31 gol dari 266 penampilan.

2. John Jensen hanya mencetak satu gol bersama Arsenal

Harapan para pendukung Arsenal kepada John Jensen tidak terpenuhi. Selama membela klub mereka, Jensen hanya mencetak satu gol. Ini terjadi pada 30 Desember 1994. Saat itu, Arsenal menjamu Queens Park Rangers (QPR) di Highbury pada pekan ke-22 English Premier League (EPL) 1994/1995.

Jensen mencetak gol penyama kedudukan pada menit 64. Seperti aksinya di final Euro 1992, ia melepaskan tendangan dari lini tengah. Perbedaannya, Jensen melakukannya dengan cara placing. Hasilnya, bola pun masuk melengkung ke sisi kiri gawang yang dijaga Tony Roberts. Sayangnya, Arsenal menelan kekalahan 1-3 pada laga ini.

3. John Jensen dihormati karena kerja kerasnya

Meski gagal memenuhi ekspektasi karena tidak bisa menyumbang banyak gol, John Jensen nyatanya berhasil meninggalkan kesan yang mendalam bagi para pendukung Arsenal. Dalam situs resminya, Arsenal bahkan menyebutnya sebagai cult hero. Menurut Jensen, ini semua terjadi berkat kerja keras yang selalu ditunjukkannya untuk klub asal London itu.

Jensen membela Arsenal sampai akhir 1995/1996. Selama 4 musim, ia membuat 137 penampilan dengan total menit bermain 11.318 menit. Artinya, ia rata-rata tampil selama 82 menit per laga. Selain itu, dari 137 penampilan tersebut, cuma 7 saja yang dibuatnya sebagai pengganti. Ini makin membuktikan perannya yang krusial bagi tim yang pada periode tersebut dilatih George Graham.

“Aku harus mengatakan, itu adalah 4 tahun terbaik dalam karier sepak bolaku. Alasan yang membuatnya spesial adalah para pendukung. Mereka menghormatiku karena aku bekerja keras, mencoba membantu tim untuk menang. Mereka bisa melihat kerja keras tersebut dan itu membuatku mendapatkan penghormatan,” kata Jensen, kepada Planet Football.

John Jensen mengganti gol yang diharapkan banyak datang darinya dengan kerja keras. Determinasinya di lini tengah membantu Arsenal meraih trofi Piala FA dan Piala Liga Inggris pada 1993 serta Piala Winners UEFA pada 1994. Setelah meninggalkan Arsenal, Jensen pulang ke Brondby. Ia pensiun pada 2002 bersama Herfoelge BK. Sejak Juli 2019, Jensen kembali bekerja untuk Arsenal. Ia menjadi pemandu bakat bagi mereka untuk wilayah Skandinavia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Hafizhuddin
EditorMuhammad Hafizhuddin
Follow Us