Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Kontribusi yang Bisa Diberikan Christian Norgaard kepada Arsenal?

potret Emirates Stadium, markas Arsenal (unsplash.com/@whoisdenilo)
Intinya sih...
  • Christian Norgaard punya pengalaman mumpuni di Premier League
  • Christian Norgaard cakap dalam bertahan dan menyambut set-piece
  • Christian Norgaard merupakan tipe jangkar lini tengah konvensional

Arsenal memasuki bursa transfer musim panas 2025 dengan kebutuhan mendesak di poros tengah. Klub London Utara itu telah melepas Jorginho Frello kepada Flamengo secara gratis, sementara Thomas Partey belum mencapai kata sepakat untuk memperpanjang kontraknya yang habis pada 30 Juni. Dalam situasi krisis stok gelandang bertahan, manajemen dan Mikel Arteta segera mengarahkan bidikan kepada kapten Brentford, Christian Norgaard, sebagai solusi cepat.

Arsenal menyiapkan proposal senilai sekitar 10 juta pound sterling (Rp222,5 miliar), nilai yang terhitung kecil untuk level English Premier League, dan langsung mendapat lampu hijau dari Brentford. Rekam jejak 122 penampilan liga ditambah ban kapten membuat Norgaard dipandang sebagai aset yang bisa langsung diandalkan, karakter yang dicari setelah eksperimen terhadap Albert Sambi Lokonga atau Fabio Vieira yang tidak sesuai harapan. Transfer ini pun menjadi landasan awal perombakan lini tengah The Gunners.

1. Christian Norgaard punya pengalaman mumpuni di Premier League

Arsenal harus kehilangan dua pemain lini tengah sekaligus, Jorginho Frello dan hampir pasti Thomas Partey, sehingga struktur kepemimpinan di ruang ganti terancam timpang. Kehadiran Christian Norgaard, yang mencatat hampir 200 laga semua kompetisi bersama Brentford dan menjadi kapten tim pada 2023, menawarkan pengalaman yang tidak bisa diberikan pemain muda akademi. Mikel Arteta memandang jam terbang itu sebagai jaminan kestabilan di tengah jadwal empat kompetisi.

Harga 10 juta pound sterling (Rp222,5 miliar) membuat risiko finansial nyaris nihil dibanding investasi panjang kepada pemain potensial yang belum teruji di liga. Kebijakan ini berseberangan dengan kesalahan masa lalu, seperti perekrutan Albert Sambi Lokonga dan Nuno Tavares yang kesulitan memenuhi ekspektasi. Dengan biaya gaji yang moderat, klub masih leluasa mengalokasikan dana besar untuk posisi lain, misalnya penyerang.

122 penampilan Premier League yang dikantongi Norgaard menunjukkan durabilitas sekaligus pemahaman terhadap tuntutan fisik kompetisi. Dilansir Sky Sports, selama 4 musim terakhir, ia menjadi starting line-up hampir di 80 persen pertandingan Brentford, statistik yang menegaskan konsistensi kebugaran dan kesiapan tampil setiap pekan. Arteta, yang terkenal menggarisbawahi ketersediaan pemain, kini memiliki figur terpercaya untuk rotasi tanpa khawatir penurunan level.

2. Christian Norgaard cakap dalam bertahan dan menyambut set-piece

Data Opta Analyst menempatkan Christian Norgaard di urutan kedua Premier League untuk perebutan bola di sepertiga tengah (112 kali) dan kedelapan untuk intersep (49) sepanjang 2024/2025. Angka itu menegaskan kemampuannya membaca alur serangan lawan sebelum ancaman memasuki area kotak penalti. Dengan 73 tekel sukses, 44 intersep tambahan, dan 50 kemenangan dalam duel udara, ia berperan sebagai pemutus serangan yang komplet.

Kontribusi Norgaard tidak berhenti saat tim bertahan. Sejak Brentford promosi ke kasta tertinggi pada 2021, ia menghasilkan peluang bola mati dengan nilai expected goals (xG) 10,26, tertinggi ketiga di liga di bawah Gabriel Magalhaes (Arsenal) dan Fabian Schaer (Newcastle United). Musim 2024/2025 ia membukukan 5 gol dan 4 assist, 9 kontribusi itu berarti 0,29 gol per 90 menit, produktivitas yang tinggi untuk gelandang bertahan.

Sebanyak 9 dari 11 gol Premier League sepanjang kariernya lahir melalui skema bola mati, baik sundulan memanfaatkan tendangan sudut, lemparan jauh ke dalam kotak penalti, maupun sepakan liar di kotak penalti. Dengan tinggi 187 sentimeter (cm) dan insting tajam menembus ruang dekat tiang jauh, ia melengkapi paket ancaman udara Gabriel Magalhaes, William Saliba, atau Ben White dalam situasi set-piece Arsenal.

3. Christian Norgaard merupakan tipe jangkar lini tengah konvensional

Berbeda dengan Thomas Partey yang piawai menggiring bola ke zona progresif, Christian Norgaard merupakan No.6 klasik yang memayungi empat bek dan mendaur ulang penguasaan. Profil tersebut cocok sebagai tandem Martin Zubimendi dalam skema double pivot atau sebagai opsi pengganti ketika Arsenal ingin mengunci keunggulan tipis. Duet keduanya bisa menambah kedalaman taktis ketika Mikel Arteta memilih dua jangkar sekaligus.

Karakteristik permainan Norgaard cenderung pasif. Menurut The Ahtletic, ia berada di kelompok 50 persen terbawah untuk frekuensi tekel true tackles (perebutan langsung kepada lawan yang menguasai bola) per 1.000 sentuhan lawan, tetapi tetap masuk 20 besar liga untuk jarak lari total yang mengindikasikan kecerdasan posisi dan etos kerja tinggi. Ia juga mampu turun sebagai bek tengah kelima ketika Arsenal menerapkan garis pertahanan rendah, memanfaatkan pemahaman ruang yang sebelumnya ia peragakan dalam blok rendah Brentford.

Musim lalu Norgaard tampil dalam 34 dari 38 laga liga, hanya absen ketika cedera ringan. Kehadirannya amat berharga bagi Arteta yang kerap merotasi skuad di Liga Champions Eropa, Piala FA, dan Piala Liga. Dengan disiplin bertahan, jarak tempuh impresif, serta kapasitas memenangi duel udara, ia memberi lapisan keamanan ekstra di depan lini belakang dan memudahkan Martin Odegaard atau Declan Rice menekan lebih tinggi.

Arsenal merekrut Christian Norgaard bukan karena panic buying, melainkan demi kepastian. Kombinasi pengalamannya di Premier League, ketangguhan duel, dan fleksibilitas taktik membuat gelandang Denmark ini berpotensi menjadi perekat baru di jantung tim Mikel Arteta.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us