Kevin Diks Bakarbessy, Bek Baru Timnas Keturunan Raja
- Kevin Diks Bakarbessy baru saja menjalani proses naturalisasi untuk menjadi pemain Timnas Indonesia.
- Diks memiliki darah Maluku dan keturunannya telah menjadi pemimpin negeri Waai sejak dulu hingga sekarang.
- Sejarah panjang marga Bakarbessy berasal dari negeri Waai, Maluku Tengah, yang memiliki asal-usul dari Pulau Seram dan Tuban, Jawa Timur.
Kevin Diks Bakarbessy menjadi suntikan baru buat Timnas Indonesia setelah sepakat menjalani proses naturalisasi. Kabar ini telah dipastikan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melalui akun media sosialnya pada Minggu (12/10/2024).
Bek FC Copenhagen itu bisa dinaturalisasi karena memiliki darah Indonesia, tepatnya Maluku. Hal itu juga yang membuat banyak masyarakat Indonesia penasaran dengan pemain yang memiliki marga Bakarbessy ini.
Secara keturunan, Diks ternyata bukan orang sembarangan karena leluhurnya memiliki sejarah panjang dalam budaya Indonesia. Mari kita simak penjelasannya.
1. Asal-usul negeri Waai dan Gunung Salahutu
Menelusuri sejarah marga Bakarbessy tidak bisa lepas dari asal-usul negeri Waai dan Gunung Salahutu di Kabupaten Maluku Tengah. Mengutip buku Tragedi Maluku: Sebuah Krisis Peradaban, Analisis Kritis oleh John Pieris yang diterbitkan 2004 lalu, Waai adalah negeri di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.
Nama Waai berasal dari kata wai dalam bahasa lokal yang artinya air atau sungai. Diberi nama Waai karena daerah ini terletak antara dua sungai yang berhulu di Gunung Salahutu. Salah satu sungai tersebut warnanya terlihat perak saat siang hari dan disebut waiselaka.
Lalu, bagaimana awal mula terbentuknya negeri Waai? Mengutip Sejarah Negeri Waai dan Lumatau oleh Maria Palijama dan Seleky dari Pusat Studi Maluku Universitas Pattimura Ambon pada 2012, negeri Waai memiliki sejarah yang panjang.
Menurut cerita leluhur, warga Waai berasal dari Pulau Seram dan Tuban, Jawa Timur. Orang Waai pertama berasal dari Seram, lalu tiba di pesisir timur Pulau Ambon dan mendaki Gunung Salahutu.
Pada abad 17, salah satu pendeta dari negeri Rumahtiga, Hoeden Horen atau van Horen, bertugas menyebarkan injil dan menuju wilayah pegunungan Salahutu. Di sana, pendeta Horen tinggal lama di kampung warga untuk mengajak mereka turun dan tinggal dekat tepi pantai karena akses terhadap kebutuhan hidupnya lebih mudah.
Namun, usaha untuk turun gunung sering gagal karena berbagai faktor, salah satunya banjir. Hingga Johanis Tuhalauruw melempar tombak pusaka hingga tertancap di daratan yang berkarang.
Kemudian, mereka merencanakan perjalanan untuk turun ke tepian pantai. Mereka juga menunjuk moyang Barnadus Reawaruw menjadi pemimpin mereka di negeri yang baru nanti. Mereka memberi nama negeri baru tersebut dengan nama Waai (air/sungai) karena daerah tersebut diapit oleh sungai-sungai besar dari Gunung Salahutu.
2. Awal mula keturunan Bakarbessy jadi pemimpin
Sebelum rombongan Barnadus tiba di Waai, ternyata di wilayah pantai sudah ada empat keluarga, yaitu Matapere, Bakarbessy, Lumasina, dan Tahitu. Saat tiba di pantai, mereka kemudian menunjuk Matapere sebagai raja di wilayah itu.
Namun, Matapere memilih tidak memenuhi panggilan tersebut dan sebagai gantinya adalah Bakarbessy. Sejak saat itu, kedudukan raja Negeri Waai dipegang oleh keturunan Bakarbessy sampai sekarang.
Pada 2021, sempat ada pergantian kepemimpinan raja Negeri Waai. Pemimpin sebelumnya, Zacarias Bakarbessy, dicopot dari jabatannya oleh Bupati Maluku Tengah saat itu dan digantikan oleh Derek Bakarbessy sebagai raja Negeri Waai.
3. Profil singkat Kevin Diks Bakarbessy
Kevin Diks Bakarbessy merupakan pemain sepak bola keturunan Indonesia yang memiliki darah Maluku. Kevin Diks merupakan anak dari pasangan Raymond Diks dan Natasja Diks-Bakarbessy. Dia memiliki darah Indonesia dari pihak ibunya yang berasal dari Waai, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.
Saat ini, Diks bermain untuk FC Copenhagen. Pemain kelahiran 6 Oktober 1996 yang berposisi sebagai bek tengah ini juga pernah memperkuat beberapa klub seperti Vitesse, Fiorentina, Feyenoord, dan Empoli.
