11 Kiper Italia di Premier League sebelum Gianluigi Donnarumma
- Carlo Cudicini menjadi kiper Italia paling sering bermain di Premier League dengan 161 penampilan bersama Chelsea dan Tottenham Hotspur.
- Vito Mannone bermain untuk Arsenal dan Sunderland, dengan total 82 penampilan di Premier League.
- Guglielmo Vicario sudah bermain 65 kali di Premier League hingga Agustus 2025, bergabung dengan Tottenham Hotspur dari Empoli pada awal 2023/2024.
Gianluigi Donnarumma resmi bergabung dengan Manchester City pada hari terakhir bursa transfer musim panas 2025. Menurut Sky Sports, The Cityzens menebus kiper asal Italia ini dari Paris Saint-Germain (PSG) dengan mahar sekitar 26 juta pound sterling (Rp571 miliar). Manchester City mengontraknya selama 5 tahun.
Kepindahan ini membuat Donnarumma menyusul pelapisnya di Timnas Italia, Guglielmo Vicario, yang sudah bermain di English Premier League (EPL) bersama Tottenham Hotspur sejak 2023/2024. Vicario sendiri merupakan 1 dari 11 kiper asal Italia yang datang ke Premier League sebelum Donnarumma. Seperti apa daftar lengkapnya?
1. Carlo Cudicini membela Chelsea dan Tottenham Hotspur
Carlo Cudicini menjadi kiper Italia yang paling sering bermain di Premier League. Pria yang lahir di Milan pada 6 September 1973 tersebut membuat 161 penampilan. Cudicini menorehkannya bersama dua klub. Ia bermain 142 kali dengan seragam Chelsea pada 1999/2000—2008/2009 dan 19 kali bersama Tottenham Hotspur pada 2009/2010—Januari 2013.
2. Vito Mannone bermain untuk Arsenal dan Sunderland
Vito Mannone debut di Premier League bersama Arsenal pada 2008/2009. Ia meninggalkan The Gunners pada awal 2013/2014 dengan catatan 15 penampilan di Premier League. Setelah itu, Mannone membela Sunderland. Ia bertahan sampai 2016/2017 dan menambah 67 penampilan.
3. Guglielmo Vicario sudah bermain 65 kali sampai Agustus 2025
Guglielmo Vicario bergabung dengan Tottenham Hotspur dari Empoli pada awal 2023/2024. Kiper setinggi 1,94 meter tersebut sudah bermain 65 kali di Premier League hingga Agustus 2025. Vicario sempat absen lama pada 2024/2025 akibat mengalami cedera.
4. Matteo Sereni bermain di Premier League bersama Ipswich Town pada 2001/2002
Matteo Sereni mencicipi Premier League bersama Ipswich Town pada 2001/2002. Ia bergabung dari Sampdoria. Saat itu, Sereni bermain 25 kali. Sayangnya, Ipswich Town terdegradasi. Sereni pun memilih hengkang ke Brescia sebagai pemain pinjaman. Ipswich Town akhirnya menjualnya kepada Lazio pada awal 2003/2004.
5. Marco Ambrosio membela Chelsea pada 2003/2004
Selain Carlo Cudicini, Chelsea memiliki satu kiper asal Italia lain pada 2003/2004. Dia adalah Marco Ambrosio. Saat itu, The Blues mendapatkannya secara gratis dari Chievo Verona. Namun, Ambrosio hanya bertahan semusim dengan catatan delapan penampilan di Premier League. Datang tanpa biaya, Chelsea juga melepas Ambrosio secara cuma-cuma kepada Grasshopper.
6. Massimo Taibi membuat empat penampilan bersama Manchester United di Premier League 1999/2000
Manchester United memboyong Massimo Taibi dari Venezia pada awal 1999/2000. Kiper yang lahir di Palermo ini mendapat empat kesempatan bermain di Premier League pada musim ketika Setan Merah menjadi juara tersebut. Namun, karier Taibi di MU tuntas pada awal musim berikutnya. Ia dipinjamkan kepada Reggina dan dilepas secara permanen ke klub yang sama setahun kemudian.
7. Daniele Padelli hanya bermain sekali di Premier League bersama Liverpool
Daniele Padelli bermain satu kali di Premier League sepanjang kariernya. Ia melakukannya bersama Liverpool pada pekan terakhir 2006/2007. Sayangnya, Padelli gagal membantu Liverpool meraih kemenangan karena hanya bermain imbang 2-2 melawan Charlton Athletic. Saat itu, Padelli membela Liverpool sebagai pemain pinjaman. Ia datang pada paruh kedua dari Sampdoria.
8. Elia Caprile cuma pernah lima kali duduk di bangku cadangan bersama Leeds United
Elia Caprile tercatat sebagai pemain Leeds United pada Januari 2020—Juli 2022. Ia bergabung dari Chievo Verona dan hengkang ke SSC Bari. Namun, selama membela Leeds United, kiper yang kini berseragam Cagliari tersebut tidak pernah bermain di Premier League. Ia hanya mencicipi duduk di bangku cadangan dalam lima kesempatan.
9. Marco Amelia hanya menghangatkan bangku cadangan Chelsea pada 2015/2016
Marco Amelia bergabung dengan Chelsea pada 2015/2016. Saat itu, lulusan akademi AS Roma ini datang setelah 2 bulan menganggur. Chelsea mengontraknya selama semusim. Mereka memang merekrutnya sebagai solusi darurat. Sebabnya, sebelum Amelia datang, Chelsea cuma memiliki Asmir Begovic akibat Thibaut Courtois yang terkena cedera lutut parah. Namun, Amelia nyatanya tidak mendapat kesempatan bermain sama sekali sampai akhir musim.
10. Emiliano Viviano tidak mendapat kesempatan bermain dari Arsenal pada 2013/2014
Arsenal membuat keputusan yang menarik pada musim panas 2013. Setelah melepas Vito Mannone, mereka menggantikannya dengan kiper lain dari Italia. Dia adalah Emiliano Viviano. The Gunners meminjamnya dari Palermo yang saat itu bermain di Serie B Italia. Namun, Arsenal hanya merekrut Viviano sebagai kiper ketiga di belakang Wojciech Szczesny dan Lukasz Fabianski. Hasilnya, Viviano tidak mendapat kesempatan bermain sama sekali. Arsenal memulangkannya setelah musim berakhir.
11. Pierluigi Gollini cuma menjadi pelapis Hugo Lloris di Tottenham Hotspur pada 2021/2022
Pierluigi Gollini membela Tottenham Hotspur pada 2021/2022. Ia datang sebagai pemain pinjaman dari Atalanta. Sayangnya, Gollini tidak mendapat kesempatan bermain di Premier League. Sebabnya, ia memang direkrut untuk menjadi pelapis bagi Hugo Lloris. Gollini pada akhirnya mencatatkan sepuluh penampilan bersama Tottenham. Namun, itu semua terjadi di kompetisi lain. Setelah musim berakhir, Tottenham pun memilih untuk tidak merekrutnya secara permanen.
Dari sebelas nama di atas, hanya Carlo Cudicini yang terbilang mampu meninggalkan jejak yang cukup membekas. Guglielmo Vicario sedang dalam proses untuk mengikutinya. Mulai 2025/2026 ini, ia akan ditemani Gianluigi Donnarumma yang baru saja bergabung dengan Manchester City. Kiprah dua kiper Timnas Italia tersebut pun begitu menarik untuk dinantikan. Terutama Donnarumma yang memiliki reputasi lebih tinggi sekaligus berstatus sebagai kapten Azzurri.
