Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kiprah Marseille di Ligue 1 dalam 5 Musim Terakhir per 2025

Stade Velodrome
Stade Velodrome (unsplash.com/lcs _vgt)
Intinya sih...
  • Marseille finis di peringkat kelima Ligue 1 2020/2021 setelah penurunan prestasi dan keputusan manajemen untuk mengakhiri kerja sama dengan pelatih Andre Villas-Boas.
  • Marseille kembali menjadi penantang juara dan finis sebagai runner-up Ligue 1 2021/2022 di bawah kendali Jorge Sampaoli dengan konsistensi performa yang baik.
  • Di bawah Igor Tudor, Marseille finis di peringkat ketiga Ligue 1 2022/2023 namun mengalami penurunan peringkat akibat hasil kurang maksimal pada penghujung musim.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Marseille muncul sebagai salah satu kandidat kuat untuk menjuarai Ligue 1 Prancis 2025/2026. Kemenangan penting 6-2 atas La Havre pada pekan kedelapan membuat mereka naik ke puncak klasemen dan menggeser sang juara bertahan, Paris Saint-Germain (PSG). Per 20 Oktober 2025, Les Olympiens mengoleksi 18 poin dan unggul 1 poin dari PSG di peringkat kedua.

Tren positif ini sekaligus menjadi sinyal positif bagi Marseille dalam perjuangan memutus dominasi Les Parisiens di kasta teratas Prancis. Itu juga berpotensi menjadi puncak prestasi bagi mereka setelah melalui perjalanan yang berliku selama 5 musim terakhir. Berikut kiprah Marseille di Ligue 1 dalam 5 musim terakhir per 2025.

1. Marseille mengalami penurunan dan finis di peringkat kelima Ligue 1 2020/2021

Marseille mengalami penurunan prestasi di Ligue 1 2020/2021. Setelah finis sebagai runner-up pada musim sebelumnya, mereka hanya mampu mengakhiri musim ini di peringkat kelima. Musim ini juga diwarnai dengan keputusan manajemen untuk mengakhiri kerja sama dengan sang pelatih, Andre Villas-Boas, pada pertengahan musim.

Rentetan hasil buruk menjelang akhir musim menjadi catatan negatif Marseille di Ligue 1 2020/2021. Mereka bahkan hanya meraih 3 kemenangan dalam 16 laga beruntun dari pekan ke-15 hingga 30. Jorge Sampaoli yang datang untuk mengisi kursi pelatih pada Maret 2021 pun tak mampu berbuat banyak.

2. Marseille kembali menjadi penantang juara dan finis sebagai runner-up Ligue 1 2021/2022

Setelah menjalani musim pertama yang tak mudah, Jorge Sampaoli mencatatkan pencapaian yang apik pada musim penuh pertamanya sebagai juru taktik Marseille. Di bawah kendalinya, Les Olympiens kembali finis sebagai runner-up Ligue 1 pada 2021/2022. Paris Saint-Germain masih perkasa dan finis sebagai juara dengan torehan 86 poin, terpaut 15 poin dengan Marseille.

Konsistensi performa menjadi kunci Marseille di ajang tersebut. Sepanjang musim, Dimitri Payet dan kolega tak pernah keluar dari peringkat lima besar. Salah satu catatan positifnya ialah mereka selalu meraih kemenangan dalam 4 pertandingan beruntun dengan 2 di antaranya mengemas 4 gol dalam 1 laga, dari pekan ke-28 hingga 31.

3. Di bawah kendali Igor Tudor, Marseille finis di peringkat ketiga Ligue 1 2022/2023

Terjadi perubahan di kursi pelatih Marseille sebelum musim 2022/2023 dimulai. Jorge Sampaoli yang telah mencatatkan prestasi apik memutuskan untuk meninggalkan klub dan digantikan Igor Tudor. Di bawah sentuhan juru taktik asal Kroasia itu, Les Olympiens mengalami peningkatan perolehan poin di Ligue 1 dengan total 73. Namun, peringkat mereka menurun dan harus puas finis di posisi ketiga.

Kegagalan untuk finis di peringkat yang lebih baik disebabkan rentetan hasil kurang maksimal pada penghujung musim. Nuno Tavares dan rekan setimnya harus turun dari peringkat kedua lantaran menelan 4 kekalahan dalam 5 pertandingan terakhir. Padahal, mereka sempat tak pernah kalah dalam delapan laga sebelumnya. Situasi tersebut dimanfaatkan RC Lens yang akhirnya finis di posisi kedua.

4. Pencapain Marseille di Ligue 1 2023/2024 menjadi yang terburuk sejak 2016

Pencapaian Marseille di Ligue 1 2023/2024 merupakan yang terburuk sejak finis di peringkat ke-13 pada 2015/2016. Dengan hanya meraih 50 poin dari hasil 13 menang, 11 imbang, dan 10 kalah, mereka harus puas finis di posisi ke-8. Jean-Louis Gasset yang ditunjuk sebagai pelatih setelah pemecatan Gennaro Gattuso pada pertengahan musim pun tak membawa perubahan signifikan.

Kiprah Marseille di Ligue 1 2023/2024 diwarnai dengan rentetan catatan negatif. Dalam 7 laga pertama, mereka hanya mencatatkan 2 kemenangan dan sempat dibantai Paris Saint-Germain dengan skor 0-4. Lalu, pada pertengahan musim, mereka tak merasakan 1 kemenangan pun dari pekan ke-17 hingga 22. Pau Lopez dan kolega juga sempat menelan 3 kekalahan beruntun pada pekan 26–28.

5. Marseille bangkit dan finis sebagai runner-up di Ligue 1 2024/2025

Keputusan Marseille menunjuk Roberto De Zerbi sebagai kepala pelatih Marseille pada musim panas 2024 menandai awal dari peningkatan signifikan mereka di Ligue 1. Berbekal melatih Brighton & Hove Albion, juru taktik asal Italia itu membawa Les Olympiens bangkit dan finis di peringkat kedua pada 2024/2025. Meski demikian, poin yang mereka dapatkan (65 poin) terpaut jauh dengan Paris Saint-Germain sebagai juara, yakni 19 poin.

Penampilan Marseille sempat mengalami penurunan pada pertengahan musim tersebut. Setelah tampil cukup konsisten, mereka menelan 3 kekalahan beruntun pada pekan 25–27. Untungnya, De Zerbi mampu membangkitkan mental anak asuhnya hingga tak pernah gagal meraih poin dalam lima laga terakhir.

Kesuksesan Marseille merebut puncak klasemen pada pekan kedelapan Ligue 1 2025/2026 tak hanya menjadi tanda baik setelah kiprah yang berliku selama 5 musim sebelumnya. Situasi tersebut juga membuat mereka berpeluang kembali mengangkat trofi kasta teratas Prancis setelah puasa gelar sejak 2009/2010.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us

Latest in Sport

See More

Apakah Benar Gaji Atlet Kemahalan? Sobat UMR Merapat!

21 Okt 2025, 07:34 WIBSport