Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kiprah Sebastian Hoeness yang Mengembalikan Kejayaan VfB Stuttgart

ilustrasi suasana pertandingan di kandang VfB Stuttgart, MHP Arena (pixabay.com/moerschy)

VfB Stuttgart berhasil meraih gelar juara DFB Pokal 2024/2025 setelah menang 4-2 atas Arminia Bielefeld pada final 24 Mei 2025. Raihan juara DFB Pokal tersebut merupakan yang pertama bagi klub berjuluk Die Schwaben sejak 1997. Selain itu, Stuttgart terakhir kali memenangkan kompetisi bergengsi kala meraih gelar juara Bundesliga Jerman pada 2006/2007.

Sebastian Hoeness menjadi sosok kunci dibalik kebangkitan Stuttgart di sepak bola Jerman. Ia menunjukkan potensi besarnya sebagai pelatih muda berbakat Jerman dengan mengembalikan kejayaan Stuttgart. Sebelumnya, Hoeness sukses membawa kembali Die Schwaben berkompetisi di Liga Champions Eropa (UCL) 2024/2025 setelah finis sebagai runner-up Bundesliga 2023/2024.

Lantas, bagaimana perjalanan karier Sebastian Hoeness sampai berhasil mengembalikan kejayaan Stuttgart? Berikut ulasannya.

1. Memulai kariernya dengan melatih tim junior klub-klub Jerman

Sebastian Hoeness tidak menjalani karier yang gemilang sebagai pemain. Ia tidak seperti ayahnya, Dieter Hoeness, dan pamannya, Uli Hoeness, yang melegenda di sepak bola Jerman. Sebastian lebih sering bermain untuk tim-tim junior di klub-klub medioker Jerman, macam VfB Stuttgart U-17, Herta Berlin II, dan TSG Hoffenheim. Ia langsung beralih menjadi pelatih usai gantung sepatu.

Klub pertama yang Hoeness tangani yaitu Zehlendorf U-19 pada Juli 2011--2013. Kariernya mulai meningkat kala menangani RB Leipzig U-17 pada Juli 2016--Juni 2017. Hoeness mencatat 19 kemenangan, 2 berimbang, dan 5 kekalahan dalam 26 pertandingan di semua kompetisi. Ia lalu direkrut oleh Bayern Muenchen untuk melatih tim U-19 pada Juli 2019. Hoeness mampu mengukir rekor impresif dengan 34 kali menang serta 11 imbang dan kalah dalam 56 laga di berbagai ajang pada Juli 2017--Juni 2019.

Prestasi terbaiknya kala mengangkat posisi FC Bayern II dari posisi 15 ke puncak klasemen akhir 3. Liga, kasta ketiga kompetisi sepak bola Jerman, pada 2019/2020. FC Bayern II meraih 43 poin dari 57 kemungkinan pada paruh kedua 2019/2020. Hoeness terpilih sebagai pleatih terbaik musiman atau Coach of the Season 3. Liga pada musim tersebut. Kiprahnya bersama FC Bayern II membuat beberapa klub Bundesliga tertarik merekrutnya. Ia akhirnya melatih mantan klubnya semasa menjadi pemain, TSG Hoffenheim, pada Agustus 2020.

2. Gagal membawa Hoffenheim lolos ke kompetisi antarklub Eropa pada 2020--2022

Sebastian Hoeness mengemban tugas berat kala melatih TSG Hoffenheim pada 2020/2021. Ia menggantikan Alfred Schreuder yang sebelumnya mengangkat posisi Hoffenheim ke peringkat keenam Bundesliga pada 2019/2020. Meski begitu, fans dan manajemen menaruh keyakinan kepada Hoeness yang dinilai sebagai pelatih muda penuh potensi dan inovasi. Ia dipercaya bakal mengikuti jejak Julian Naglesman yang sukses meloloskan Hoffenheim ke Liga Champions Eropa (UCL) pada 2018/2019.

Sayangnya, Hoeness mengalam kesulitan dalam mengangkat prestasi Hoffenheim di Bundesliga. Klub berjuluk Die Kraichgauer itu finis di peringkat kesebelas Bundesliga 2020/2021 dan kesembilan pada 2021/2022. Manajemen Hoffenheim dan Hoeness memutuskan mengakhiri kerja sama pada Mei 2022.

3. Membawa Stuttgart bangkit dari keterpurukan dan meroket ke papan atas Bundesliga

Sebastian Hoeness melanjutkan karier kepelatihannya dengan menangani VfB Stuttgart pada April 2023. Posisi Die Schwaben kala itu sedang sangat terpuruk. Stuttgart finis di peringkat ke-16 dan harus menjalani playoff degradasi menghadapi Hamburger SV. Hoeness berhasil menyelamatkan Stuttgart dari degradasi setelah menang agregat 6-1 atas Hamburger dalam dua leg playoff degradasi pada 2022/2023.

Ia tidak hanya menyelamatkan Stuttgart dari ancaman degradasi, tetapi mengembalikan kejayaan klub di sepak bola Jerman. Hoeness berhasil mengangkat posisi Die Schwaben dari papan bawah ke papan atas Bundesliga dengan finis sebagai runner-up pada 2023/2024. Dengan begitu, Stuttgart kembali berkompetisi di Liga Champions pada 2024/2025.

Sayangnya, Die Schwaben tampil inkonsisten di Bundesliga pada musim tersebut. Kehilangan striker utama, Serhou Guirassy, membuat lini depan Stuttgart kesulitan mencetak gol. Mereka hanya finis di peringkat kesembilan dengan perolehan 50 poin. Meski begitu, Hoeness sukses menciptakan sejarah bagi Stuttgart dengan meraih gelar juara DFB Pokal pada 2024/2025. Kemenangan Stuttgart 4-2 atas Arminia Bielefeld mengakhiri puasa gelar juara bergengsi sejak 2006/2007.

Hoeness telah membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih muda potensial dengan mengangkat Stuttgart ke papan atas pada 2023/2024 dan menjuarai DFB Pokal pada 2024/2025. Ia mampu lepas dari bayang-bayang kesuksesan ayah dan pamannya yang menjadi legenda sepak bola Jerman. Kiprah Hoeness telah mendapat pengakuan dari berbagai pihak, salah satunya pelatih legendaris asal Italia, Carlo Ancelotti. Ia memuji kinerja Hoeness bersama Stuttgart yang memiliki organisasi permainan solid.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo
EditorAtqo
Follow Us