4 Klub Turki yang Pernah Lolos ke Babak Knock Out UCL

Trabzonspor pernah tujuh kali mewakili Turki di kompetisi tertinggi klub Eropa. Mereka tercatat 6 kali tampil di European Cup (format lama UCL) dan 1 kali tampil di UCL. Dari tujuh kesempatan tersebut, Trabzonspor hanya sekali lolos ke babak gugur pada 1977.

Sayangnya, Trabzonspor bernasib buruk karena harus menghadapi Liverpool. Pasalnya, The Reds adalah klub terkuat dan berhasil menjadi juara European Cup 1977. Pada pertandingan 16 besar, Trabzonspor harus mengakui kemenangan Liverpool dengan agregat 1-3.

Besiktas merupakan salah satu klub besar dan paling berkuasa di Turki. Klub asal Istanbul ini pernah belasan kali ikut serta pada gelaran UCL. Sayangnya, mereka lebih sering terhenti pada babak penyisihan grup.

Besiktas tercatat tiga kali lolos ke babak gugur. Momen tersebut terjadi pada 1959, 1987, dan 2018. Prestasi terbaik Besiktas terjadi pada 1987. Mereka lolos hingga babak perempat final European Cup 1987 saat itu. Besiktas sendiri menjadi klub Turki terakhir yang memiliki kesempatan untuk tampil pada babak gugur UCL pada 2018.

Bukan rahasia lagi jika Galatasaray merupakan klub besar yang berkuasa di Liga Turki. Hal ini cukup beralasan. Galatasaray adalah klub Turki dengan jumlah gelar juara liga domestik terbanyak. Dengan itu, Galatasaray jadi sangat sering mewakili Turki di UCL.

Galatasaray telah mengikuti UCL lebih dari 20 kali. Namun, mereka hanya enam kali lolos ke babak gugur. Momen tersebut terjadi pada 1963, 1964, 1970, 1989, 2001, 2013, dan 2014. Selain menjadi klub Turki yang paling sering lolos ke babak gugur UCL, Galatasaray juga tercatat menjadi yang paling berprestasi dengan catatan lolos ke semifinal European Cup 1989.

Bersama Galatasaray, Fenerbahce menjadi klub yang paling sering mewakili Turki lolos ke babak gugur UCL. Klub asal Istanbul ini pernah enam kali lolos pada 1960, 1962, 1969, 1975, 1986, dan 2008. Dari enam kesempatan tampil pada babak gugur, edisi 2008 menjadi prestasi terbaik mereka.

Fenerbahce berhasil lolos hingga babak perempat final pada 2008. Sayangnya, mereka harus dihentikan Chelsea dengan agregat 2-3. Padahal, skuad Fenerbahce saat itu tampil dengan materi pemain yang sangat meyakinkan, seperti Roberto Carlos, Volkan Demirel, Mateja Kezman, Semih Senturk, Alex, dan Mehmet Aurelio.

Tiga klub asal Istanbul, Fenerbahce, Galatasaray, dan Besiktas, mendominasi perwakilan Turki di UEFA Champions League. Ketiga klub tersebut memang secara bergantian menjadi juara di liga domestik. Tak heran jika Istanbul sering disebut sebagai kiblat sepak bola Turki.