3 Laga Ligue 1 dengan Rata-rata Usia Starter Termuda sejak 1947/1948

Ligue 1 Prancis kerap kali menjadi ajang bagi para pemain muda berbakat baik dari Prancis ataupun negara lain mengawali karier. Tidak sedikit klub-klub Ligue 1 memberikan kepercayaan kepada talenta muda untuk bermain sebagai starter sekalipun dalam pertandingan besar. Dalam sejarahnya, terdapat tiga pertandingan Ligue 1 dengan rata-rata usia starter termuda sejak 1947/1948.
Uniknya, ketiga laga tersebut merupakan duel antara RC Strasbourg Alsace dengan Paris Saint-Germain (PSG). Meski PSG memiliki dana melimpah untuk mendatangkan bintang-bintang top dunia, kepercayaan klub tetap besar kepada para pemain muda terutama jebolan akademi. Sementara itu, RC Strasbourg yang menjadi bagian dari BlueCo, kerap kali mengandalkan para pemain muda baik lulusan terbaik akademi maupun yang dipinjam dari klub lain.
Berikut catatan tiga laga Ligue 1 dengan rata-rata usia starter termuda sejak 1947/1948.
1. PSG versus RC Strasbourg menghadirkan starter dengan rata-rata usia 22 tahun dan 103 hari pada 19 Oktober 2024
PSG menjamu RC Strasbourg di kandangnya, Parc des Princes, pada pekan kedelapan Ligue 1 pada 19 Oktober 2024. Kedua tim sama-sama menurunkan para talenta muda terbaik dalam susunan starting line-up. Pelatih PSG, Luis Enrique, memainkan para pemain muda seperti Desire Doue, Senny Mayulu, Bradley Barcola, dan Warren Zaire-Emery. Pemain PSG tertua yang menjadi starter di laga ini, yaitu Milan Skriniar yang berusia 29 tahun dan Marco Asensio 28 tahun.
Sementara itu, pelatih RC Strasbourg, Liam Rosenior, mempercayakan para pemain muda terbaiknya bermain sejak menit pertama, seperti Emmanuel Emegha, Habib Diarra, Andrey Santos, dan Mamadou Sarr. Pemain tertua Strasbourg yang menjadi starter, yaitu Djordje Petrovic dengan usianya menginjak 25 tahun. Dilansir Opta, rata-rata usia pemain yang tampil sejak menit pertama di laga ini, yaitu 22 tahun 103 hari. PSG memenangkan laga ini dengan skor 4-2.
2. PSG kontra RC Strasbourg mencatat rata-rata usia starter 22 tahun dan 78 hari pada 18 Oktober 2025
PSG dan RC Strasbourg mencatat rata-rata usia 22 tahun dan 78 hari dalam susunan starting line-up kala berduel di Parc des Princes pada pekan kedelapan Ligue 1 pada 18 Oktober 2020. Enrique memainkan Doue, Zaire-Emery, Mayulu, Ibrahim Mbaye, dan Bradley Barcola, sejak menit pertama. Lucas Hernandez yang berusia 29 tahun menjadi pemain paling senior PSG yang bermain sebagai starter di pertandingan ini. Di sisi lain, Rosenior menurunkan para pemain muda berbakat, macam Valentin Barco, Samir El Mourabet, Diego Moreira, dan Abdoul Outtara, yang masih berusia di bawah 23 tahun. Pemain teruta dalam starting line-up Strasbourgh di laga ini, yaitu Ben Chilwell yang berusia 28 tahun.
Laga ini berjalan seru dan sengit dengan kedua tim saling mencetak gol. PSG unggul terlebih dahulu lewat gol Bradley Barcola saat laga baru berjala 6 menit. Strasbourgh merespon dengan berbalik unggul usai Joaquin Panichelli mencetak brace plus satu gol dari Moreira. PSG mampu menyamakan skor menjadi 3-3 usai Goncalo Ramos dan Senny Mayulu menorehkan gol pada menit ke-58 dan 79. Kedudukan 3-3 tersebut bertahan sampai laga ini usai.
3. RC Strasbourg versus PSG pada 3 Mei 2025 menjadi laga dengan rata-rata usia starter 21 tahun dan 321 hari, termuda dalam sejarah Ligue 1
Pertandingan dengan rata-rata usia starter termuda Ligue 1 terjadi ketika RC Strasbourg menjamu PSG di Stade de la Meinau pada 3 Mei 2025. Strasbourg menurukan para pemain di bawah usia 25 tahun, seperti Emmanuel Emegha, Valentin Barco, Diego Moreira, dan Mamadou Sarr. Djordje Petrovic yang masih berusia 25 tahun menjadi pemain tertua dalam susunan line-up Strasbourg di laga ini.
Sementara itu, PSG menghadirkan talenta muda Prancis berusia di bawah 23 tahun, macam Mayulu, Mbaye, dan Axel Tape, sebagai starter. Lucas Hernandez yang berusia 28 tahun menjadi pemain paling senior yang bermain sebagai starter di laga ini. Rata-rata usia pemain yang tampil sejak menit pertama di laga ini mencapai 21 tahun 321 hari. Pertandingan dimenangkan Strasbourg dengan skor 2-1 atas PSG.
Baik RC Strasbourg maupun PSG memiliki kepercayaan tinggi terhadap pemain muda untuk tampi sejak menit pertama. Namun, terdapat perbedaan besar dari kebijakan kedua klub terkait talenta muda. RC Strasbourg mengombinasikan pesepak bola muda berbakat yang dipinjam dari klub lain dan jebolan akademi. Sementara itu, PSG beberapa kali mendatangkan pemain muda berbakat dari klub lain dengan harga mahal, seperti Desire Doue, Bradley Barcola, dan Joao Neves. Meski begitu, produk akademi PSG tetap mendapat tempat di tim utama, seperti Senny Mayulu, Warren Zaire-Emery, dan Ibrahim Mbaye.


















